BAGIAN SEMBILAN

502 40 2
                                    

Minju terbangun dari pingsannya, satu hal yang ia lihat pertama kali adalah pergelangan tangannya yang terikat kain merah dan ruangan yang begitu asing.

Merasa berat diperutnya lantas Minju merunduk mendapati tangan kekar yang memeluk pinggangnya erat—seolah takkan melepaskannya.

Minju menoleh mendapati wajah pulas Jaemin yang tertidur, posisinya nampak tak nyaman karna tidur sembari duduk tapi raut wajahnya begitu tenang menyandar di bahu Minju.

Gadis itu juga tersadar jika mereka berada di dalam pesawat, tapi nampak dalam pesawat pribadi karna tak ada kursi-kursi yang berjajar. Hanya ada dua kursi yang mereka tempati dan entahlah, sisanya ada di belakang kursi ini.

Minju berusaha maju untuk melepas kekangan Jaemin, Jaemin yang merasa pergerakan dibahu Minju terbangun. Tangan kanan nya menarik pinggang Minju agar semakin mendekat padanya.

"Kau sudah bangun?"

Minju menatap nyalang pada Jaemin, degup jantungnya berdebar karna teringat wajah Jaemin semalam.

Tidak, Minju tak mungkin menyukai pria ini. Bukan debar jantung bahagia yang Minju rasakan, namun debar jantung yang seolah memperingati nyawa nya.

"Kita ada di mana!?" Tanya Minju dengan nada emosi, Jaemin malah kembali menenggelamkan wajahnya diceruk leher Minju dan meniup niupnya.

"Karna kamu tak mengingatku tentu saja kita kembali ke tempat masa lalu" ucap Jaemin membuat Minju bingung, wajahnya mengisyaratkan ketidak fahaman dengan ucapan Jaemin.

"Kembali ke Korea, aku rasa tinggal di Indonesia takkan membuat ingatanmu kembali" sambung Jaemin.

Minju tersentak, dadanya bergemuruh dan tangannya terkepal kencang.

"Apa maksudmu!? Keluargaku ada di Indonesia!" Teriak Minju, nafasnya terdengar menderu dengan mata memerah.

"Mengapa semarah itu babe? Kita hanya memulai kisah cinta kita dengan lembaran baru dikorea"

"Kisah cinta!? Aku bahkan membenci wajahmu saat aku memandangnya! Cih! "Umpat Minju, wajah lelaki itu mengunci pandangan Minju. Tersirat raut marah diwajah tampannya.

Jaemin menarik dagu Minju hingga mendekat dengan wajahnya, deru nafas lelaki itu bahkan bisa Minju rasakan karna jarak yang sangat dekat, kurang dari lima centi.

Jaemin langsung menarik ceruk leher Minju dan menempelkan bibirnya pada bibir mungil Minju.

Gerakannya mengintimidasi dan kasar, dia bahkan mengigit bibir Minju karna gadis itu menahan mulutnya agar tak terbuka.

Jaemin semakin memperdalam ciumannya dengan memasukan lidahnya kemulut Minju, lidah lelaki itu mengabsen setiap inci mulut Jaemin dengan kasar dan memaksa.

Minju mengepalkan tangan karna perilaku Jaemin, nafasnya memberat hampir kehabisan. Namun Jaemin masih enggan melepas pagutan keduanya.

"Mmmhh!" Minju berusaha menjauhkan wajahnya karna kehabisan pasokan udara, namun Jaemin menggunakan tangan kirinya sebagai pengerat pelukannya.

Kesadaran Minju hampir habis, untung saja Jaemin dengan cepat melepas pagutannya. Air liur dari bibir keduanya terbentang, Jaemin mengusapnya lalu tersenyum tipis.

"Itu hukuman jika kau membantahku mulai sekarang" ucapnya dengan raut wajah puas.

"Psychopath sialan!"

PSYCHO

na jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

na jaemin

Kim Minju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Minju

PSYCHO [JAEMINJU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang