BAGIAN ENAM BELAS

411 38 5
                                    

NA JAEMIN POV
Aku melihat Minju tengah berjalan menuju mobil, penampilannya sempurna ia nampak polos dengan setelan jeans panjang atasan berwarna peach.

Aku sudah merencanakan membawa gadisku pergi ke taman yang sejak dulu dipakai aku dan dia bermain. Mungkin juga aku ingin sedikit menyatakan perasaanku padanya.

"Maaf, kau lama menunggu" ucapnya seraya masuk kekursi belakang.

Aku menatapnya melalui kaca, tatapan gadis itu malah nampak heran.

"Aku bukan sopir, duduklah disampingku"

Kulihat Minju menghembuskan nafasnya gusar, dengan rasa sedikit terpaksa dia duduk disampingku.

Namun, kenapa dia duduk sangat jauh dariku? Dia malah menyandarkan tubuhnya ke pintu, bahkan terlihat lekukan tubuhnya berusaha jauh dari jangkauanku.

"Kau takkan nyaman dengan posisi itu, duduklah dengan benar. Aku takkan menyakitimu"

"Ya, ya baiklah" ucapnya sembari menggeser, membenarkan posisi duduknya hingga terasa nyaman.

Sembari menyalakan mobil, aku terpikir dengan kemungkinan yang ada.

Bagaimana jika dia takkan pernah ingat lagi?
Bagaimana jika dia malah jatuh cinta pada pria lain?
Bagaimana jika dia sudah berubah?

Banyak pemikiran negatif yang melintas dikepalaku, tidak. Aku bukan pria yang mudah putus asa.

Akan kubuat dia jatuh cinta padaku, sedalam dalamnya. Membuat dia takkan bisa menatap pria selain aku, membuat aku menjadi lelaki satu satunya yang ia cintai.

Tapi, bukankah itu terlalu sulit? Membuat Minju hanya melihatku, jadi takkan ada pria lain yang bisa merebut hatinya.

Apa kubuat buta saja ya kedua matanya?

"Kau mau membawaku kemana?" Tanya Minju menyadarkanku dari lamunan.

Seketika aku gusar memikirkan ide gila ku, tapi bukankah itu ide yang lumayan bagus?

Minju takkan bisa melihat lelaki lain selain aku bukan? Dia takkan bisa jatuh cinta pada pria selain aku.

"Kau melamun!? Aku tak mau terjadi kecelakaan ya!" Gertak Minju meremas jemarinya sendiri.

"Ah, ten-tentu saja aku takkan membuat mu kecelakaan" ucapku terbata bata, entahlah pikiranku tiba tiba menjadi kacau.

"Jadi, kemana kau membawaku?"

"Taman, taman yang ada di sudut kota"

***

KIM MINJU POV

Jadi, dia serius membawaku ke taman? Taman untuk anak kecil???

Aku mungkin mentolerir jika dia membawaku ke taman biasa, tapi ini? Taman untuk bermain anak anak kecil?

"Kau serius Jae?"

Dia berbalik menatapku, tangannya terus menggenggam tanganku erat.

"Serius apa?"

"Membawaku ke tempat bermain anak kecil?"

"Ya, mengapa?"

"Kau mau aku menaiki perosotan itu?"

Dia terkekeh, tangannya mengacak puncak kepalaku lembut.

"Tentu tidak, aku hanya ingin menceritakan kisah dulu kita"

PSYCHO [JAEMINJU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang