PART-06

1.6K 235 15
                                    

•Selamat membaca•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Selamat membaca•

Kalau ada typo tandain!

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

Warning⚠️

Bagi kalian yang udah nunggu cerita ini up tapi gak up juga, maaf ya semua karena jujur aku suka lupa sama cerita ini.

Dan yang lupa alurnya bisa baca chapter sebelumnya tapi kalau gak mau si ya gapapa.

Oke segitu dulu bye bye semua✨😀

||06. Siapakah itu?

Setelah accident tadi mereka berlima langsung di panggil ke ruang kepala sekolah bukan untuk di beri hukuman, tapi untuk memberitahu kelas mereka masing-masing.

Sejak insiden tadi tidak ada yang berani mengusik mereka terutama si kepala sekolah, dilihat betapa mudahnya mereka bermain pisau dan tidak ada raut penyesalan tergambar pada mereka setelah kejadian itu membuat para guru berpikir jika mereka bukan orang sembarangan yang mudah untuk dilawan.

Mereka berlima keluar dari ruang kepala sekolah dengan Ciko yang membantu mengarahkan mereka karena sebagai murid baru mereka masih belum tahu letak kelas masing-masing.

Kelas Dika ada di lantai dua, yang mana hanya terdapat kelas 12 saja di lantai itu, di lanjut kelas si kembar dan Arcelio yang berada di lantai bawah tapi sebelah selatan sedangkan Kenzo ada di kelas yang ada di sebelah utara.

Saat Dika memasuki kelasnya hal pertama yang ia lihat hanya ada satu bangku yang tersisa itupun berada di depan yang mana ia satu bangku dengan gadis desa yang terlihat cupu, berbeda dengan gadis yang ia temui saat menuju kelas yang tampilannya sedikit mengikuti zaman.

Dika sebenarnya ingin duduk di bangku belakang, tapi ia tidak mengenal satupun anak laki-laki yang sekarang sibuk bermain gasing terbuat dari bambu itu.

"Cuman satu tahun, yok bisa yok," ucap Dika dalam hati mencoba meyakinkan dirinya, menghembuskan nafas sejenak lalu berjalan dan duduk di samping gadis cupu itu.

Tidak sesuai ekspektasinya ternyata, ia berpikir saat ia memasuki kelas mereka semua akan merasa ketakutan pada dirinya lalu mempersilahkan untuk memilih bangku yang Dika mau tapi ternyata murid di kelas 12 ips-4 ini kebanyakan memiliki sifat acuh tak acuh pada sekitar.

Kenapa Dika merasa begitu? Karena teman sebangkunya bahkan tak menoleh padanya dan tetap stay membaca buku pelajaran, terusik dengan kedatangan Dika saja tidak.

Rusé Et Manipulateur [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang