Part-15

620 60 3
                                    

•Selamat membaca•

Kalau ada typo tandain!

Kasih author semangat dengan pencet tombol vote juga komen ya gak sampai satu menit kok😉

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

||15. Hal janggal

Di keesokan pagi harinya mereka melakukan rutinitas seperti biasanya, yaitu bersih-bersih kamar, menyapu, mengepel dan mengumpulkan daun yang berserakan di halaman rumah. bedanya sekarang hanya ada mereka berempat saja yang ada di rumah itu karena Vera sudah pulang ke kota kemarin malam bersama orang tua mereka.

Arcelio sebenarnya tetap ingin ikut, tapi karena ancaman yang diberikan gadisnya membuat lelaki itu tidak bisa melawan.

Gadis itu berkata, "Kalau kamu ikut, aku bakal marah ke kamu dan gak akan mau ketemu kamu lagi. Dan aku juga bakal pergi sejauh-jauhnya dari kamu," sebenarnya perkataan gadis itu sedikit di lebih-lebihkan, karena logikanya mana mungkin seorang Vera bisa meninggalkan pacar tampannya itu.

Lalu saat jam menunjukkan pukul 7 pagi, setelah mereka beberes rumah keempat remaja itu hanya berkumpul di ruang tamu sambil memainkan ponsel masing-masing. Mereka seperti perkumpulan laki-laki yang tidak ada kerjaan.

"Gue sebenernya curiga sama satu orang di sekolah kita," celetuk Kenzo dengan masih memainkan ponselnya.

"Siapa?" tanya Arcelio melirik sekilas pada Kenzo.

"Gak tahu namanya gue, gelagat tuh orang cukup mencurigakan," jawabnya.

"Cari tahu lah, lo kan hacker," timpal Vero.

"Gue hacker kalau udah di rumah, soalnya komputer buat ngeretas ada di rumah," balas Kenzo dibalas tawa mengejek dari Vero, "Laptop kan ada, jangan kebanyakan alasan."

"Jaringan disini kadang jelek bang," balas Kenzo malas.

"Kalian gak ada yang mau makan?" tanya Dika yang habis dari belakang.

"Tuh tadi ada yang kasih makanan lagi ke kita, mana pakai rantang lagi, kan jadinya harus di balikin ke yang punya," lanjut laki-laki itu.

"Derita lo lah," balas Vero tanpa menatap lawan bicaranya.

Dika berkacak pinggang, "Gak ya, gue udah berbaik hati mau ambil nih makanan sama nata di piring. Jadi gantian kalian kalian yang balikin!" suruh lelaki itu lalu duduk selonjoran di bawah kursi.

"Lio tuh," tunjuk Vero ke Arcelio dengan dagunya.

"Gak bisa gue mau telepon pacar gue!" sewot lelaki itu.

"Halah, dia juga pasti masih tidur," balas Vero sinis.

"Lo aja Ken kalau gitu," titah Dika ke lelaki yang sedari tadi hanya bermain game Pou di ponselnya.

"Apa-apaan! Gak mau gue," tolak Kenzo ngegas.

Tatapan Dika jatuh pada Vero yang sedari tadi hanya bisa menunjuk orang saja, "Lo aja udah, bentar gue ambil dulu rantang nya," ucap Dika dengan menunjuk Vero lalu lelaki itu berjalan ke belakang tanpa mau mendengar tolakan yang dilayangkan oleh sepupunya.

"Eh kenapa jadi gue! Gak ikhlas udah," timpal Vero dengan menatap sinis ke Dika yang sudah tidak terlihat punggungnya.

"Sok banget," cibir Arcelio.

"Berempat aja udah, ayo bareng-bareng ke sana buat balikin. Kalau gue sendiri nanti takutnya gak dibolehin pulang sama yang punya rumah, gimana?"  tanya lelaki itu sedikit parno.

Rusé Et Manipulateur [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang