Hari ini adalah hari pernikahan Narendra dan Livya. Semua terlihat sangat bahagia, senyuman manis terukir indah di wajah Kedua belah mempelai dan juga kedua orang tua mereka.
Pernikahan dilangsungkan disebuah gedung besar yang dihiasi hiasan mewah dan megah.
"Bagaimana para saksi? Sah?" tanya Penghulu sambil melihat kiri dan kanan.
"SAH!!" Jawab para tamu undangan serontak.
"Alhamdulillah" Semua tersenyum dan bahagia melihat sepasang pengantin itu sudah Sah menjadi suami istri.
°°°°°°°
"Alhamdulillah ya, Nak. Akhirnya kalian sudah Sah menjadi suami istri, Mama seneng banget liatnya," ucap Mama Lia sambil memeluk Livya, menantunya itu dengan senyuman manis terus terpancar diwajahnya."Iya, Mah. Livy juga seneng," Ucap Livya membalas pelukan Mama Lia.
"Naren, kamu harus jaga istri kamu dengan baik dan sayangi dia dengan tulus, kalo Mama liat kamu bikin nangis istri kamu ini, awas aja ya kamu," ucap Mama Lia melepaskan pelukannya lalu melihat ke arah Narendra.
"Iya, Pastinya dong, Mah" jawab Narendra dengan senyum.
°°°°°°°°
Malam hari setelah pernikahan Narendra dan Livya, terlihat kini Livya sedang membuatkan makanan untuk sang suami tercinta ditunggu oleh Narendra yang sedang duduk dikursi meja makan sambil memainkan handphone-nya.
"Sayang, ini makanannya udah siap, dimakan ya," ucap Livya sambil meletakkan makanan ke atas meja.
"Iya, Sayang," sahut Narendra dengan senyum sembari menyajikan makanan untuknya.
Mereka berdua makan bersama, mereka tinggal berdua saja dirumah milik Narendra yang dihadiahkan oleh Mamanya sebagai hadiah ulang tahun Narendra waktu umur 17 tahun.
Walau sedang makan, Narendra tetap setia pada handphone-nya, ia terus bermain handphone sambil makan.
"Sayang, kita honeymoon nya kemana?" tanya Livya dengan wajah manja.
Narendra yang mendengar itu langsung meletakkan handphonenya ke meja dengan sedikit kasar.
"Aku belum mikirin buat honeymoon, nanti aja ya, soalnya aku masih banyak kerjaan," jawab Narendra sambil memegang dagu Livya.
"Hmm.." Cemberut Livya. " Yaudah deh, gapapa," lanjutnya sambil tersenyum polos.
"Maaf ya, tapi aku usahain secepatnya ya, Sayang," ucap Narendra tersenyum lalu mencium kening Livya.
Mereka melanjutkan makannya.
°°°°°°°
Pagi harinya, Livya sudah berada didapur menyiapkan sarapan untuk Narendra, saat Livya ingin menyajikan makanan di meja tak lama itu Narendra turun dari atas dengan pakaian sudah rapi."Loh, sayang. Mau kemana pagi-pagi udag rapi aja," tanya Livya bingung sembari menghampiri Narendra.
"Ke kantor.." jawab Narendra cepat.
"Pagi banget, sarapan dulu," sahut Livya.
"Aku buru-buru ada Meeting," jawab Narendra lalu keluar menuju ke pintu.
Saat Narendra akan melangkah ke luar pintu, tiba-tiba Mamanya membuka pintu dari luar.
"Astaga.. Mama ngagetin aja," ujar Narendra mengelus dadanya, Livya pun menghampiri mereka.
"Lagian kamu mau kemana buru-buru banget," tanya Mama Lia bingung.
"Aku mau ke kantor, Ma." jawabnya.
"Kamu kan baru kemaren menikah, seharusnya kamu tuh sempetin waktu buat istri kamu, ini malah langsung kerja," ujar Mama Lia.
"Ya kan aku ada Meeting, Ma. Gabisa dong aku batalin gitu aja, lagian aku kerja juga buat istri aku," Jelas Narendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harus Berpisah [END]
RomanceKehidupan indah setelah menikah tak berpihak pada Livya. Ia mencintai lelaki yang dicintainya, dan lelaki itu juga mencintainya. Namun, itu dulu, sekarang tidak. Narendra, laki-laki yang sangat dicintai oleh Livya. Ia mencintai Livya hanya pada saat...