-10♩

781 99 25
                                    

Malam itu juga, Livya dan Kiren sudah dibolehkan pulang oleh dokter.

Livya, Aidan, dan Gibran menginap dirumah Zoya untuk sementara waktu, tak mungkin jika Livya mengajak Aidan dan Gibran ke rumahnya.

Kiren, entahlah. Dia ingin pulang ke rumah orang tua nya, dia tidak mau pulang ke rumahnya pemberian yang Narendra.

Namum, Livya tak membolehkannya pulang ke rumah orang tuanya karena ini sudah malam, sementara Kiren masih belum terlalu sembuh.

Zoya mengajak Kiren untuk menginap dirumahnya juga, dan keesokkan harinya biar Aidan dan Gibran yang mengantarnya ke rumah orang tua Kiren.

"Kiren, kamu pulang juga?" ujar Livya.

Kiren tersenyum, "Iya, Liv," jawabnya.

"Wah sama dong, bareng aja ya sekalian kita anter kerumah kamu," ucap Livya tersenyum.

"Aku ngga mau pulang ke rumah itu Liv. Rumah itu pemberian Mas Naren dan aku ga mau kesana, aku nanti mau pulang ke rumah orang tua ku aja," jawab Kiren.

"Terus? Kamu malem ini tidur dimana? Kamu belum terlalu sembuh, loh," sahut Livya cemas.

Kiren merapatkan mulutnya, ia menggeleng perlahan kebingungan.

"Gini aja, kamu buat malem ini tidur dirumahku dulu terus siangnya biar Aidan dan Gibran yang nganterin kamu kerumah orang tua kamu, gimana?" cela Zoya.

"Nah, iya bener," sahut Gibran.

"Ide bagus tuh," lanjut Aidan.

"Kiren, gimana mau ga?" tanya Livya tersenyum.

Kiren mengangguk, "Iya, aku mau," jawabnya.


Mereka pulang malam itu juga ke rumah Zoya.

Rumah Zoya bisa dibilang cukup besar, memiliki 5 kamar. Tapi Zoya tinggal sendirian disana.

°°°°°

Mereka telah sampai dirumah Zoya, Zoya mengantar Livya dan Kiren ke kamar mereka tetapi mereka menolak, katanya pengen diruang tamu dulu.

"Bentar, ya. Aku ambilin minum dulu," ujar Zoya lalu pergi ke dapur.

Kiren membawakan jus jeruk untuk Gibran dan Aidan, dan air putih untuk Livya dan Kiren.

"Nih minum," ujar Zoya sembari meletakkan minuman ke meja.

"Livya, Kiren. Kalian belum boleh minum jus kek gini,ya" lanjutnya sembari melihat kearah Livya dan Kiren bergantian.

Livya dan Kiren mengangguk.

"Zoya, remote tv mana?" ucap Gibran sembari mencari remote tv.

"Coba liat bawah meja," jawab Zoya terkekeh.

"Ada ga?" tanya nya. "Eh iya ada," jawab Gibran.

Gibran menyalakan televisi, pertama kali menyalakan mereka tertuju pada siaran berita tentang pembunuhan.

Berita hari ini, pembunuhan terjadi di sebuah diskotik malam ini. Di duga pelaku inisial N dan korban Inisial J sempat beragumen sebelum N membunuhnya.

 Di duga pelaku inisial N dan korban Inisial J sempat beragumen sebelum N membunuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harus Berpisah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang