15- Pekan Olahraga

11 1 0
                                    

Happy Reading!!!!

Gerbang SMA 3 Mandala terbuka lebar, banyak yang akses keluar masuk yang di sana juga disambut dengan banner besar bertuliskan pekan olahraga. Semua kegiatan belajar mengajar sementara dihentikan untuk memeriahkan acara tersebut.

Cuacanya begitu mendukung acara hari ini. Sebagian besar sudah berkumpul di lapangan setiap cabang olahraganya. Murid cewek sudah siap dengan alat-alat pendukungnya. Ada yang membawa galon besar, drum, botol untuk bertepuk tangan dan yang pasti mereka menyiapkan suara untuk berteriak.

Seperti Zoe dan Ivona, mereka sudah memegang masing-masing dua botol bekas untuk nanti, mereka masih sibuk berfoto. Suasananya begitu ramai, banyak juga murid dari SMA lain yang datang untuk mendukung.

"Mendadak kebelet pipis," ujar Ivona sembari menutup kakinya menahan.

"Salah lo, minum banyak banget." Zoe mengikuti Ivona dari belakang, sembari memotret pemandangan manusia yang ada di depannya.

"Nih nih pegangin." Di depan pintu kamar mandi, Ivona menyerahkan semua barang yang dipegang ke Zoe.

"Matamu nggak lihat?! Susah gue," katanya ngegas. Meskipun begitu, Zoe tetap sabar menghadapi Ivona yang grasak-grusuk.

"Widii ada mbak ular nih."

Tiba-tiba saja bahunya disenggol yang membuat sedikit oleng. Zoe tidak menanggapi, memilih diam membaca sesuatu di gawainya.

"Ngerasa jadi si paling cantik, sampe nggak cukup sama satu cowok!" Ujarnya tidak enak didengarkan.

Zoe hanya melirik dari ekor matanya, dasar tidak tahu malu, harusnya menjaga value Smagaman, dia malah bertingkah bar-bar seperti tidak di didik. Berkata demikian seolah dia mengetahui semuanya tentang Zoe. Karena Zoe tahu posisinya lagi di mana, ramai, dan banyak tamu dia memilih diam walaupun sebenarnya ingin menimpali.

"Ehh lo bisu apa gimana, nggak cukup lo sama Sakya sampai lo ambil Zero juga?!"

"Maksud lo apa?!" Ivona yang baru keluar dari kamar mandi langsung mendorong Flora dengan brutal. "Kalo nggak tahu apa-apa nggak usah ngomong, malu lo!"

"Gue nggak ada urusan sama lo ya." Flora menunjuk muka Ivona yang langsung ditampik dengan kasar.

"Nggak usah nunjuk-nunjuk gue sama jari laknat lo! Urusan Zoe bakal jadi urusan gue juga."

Flora tidak sendirian, dia bersama dua temannya, Cheryl dan Luna. Untuk sekelas makhluk seperti Flora di sekolah, tidak mungkin sendirian.

Zoe meletakkan barangnya dan Ivona di lantai, menarik Ivona agar tidak mengurusi Flora and the gang. "Biarin aja, manusia kurang kerjaan kayak dia nggak pantes diladenin."

"Mulut lo dijaga ya!"

Sebenarnya Zoe ingin menertawakan Flora, cewek tumbuh-tumbuhan itu sangat tidak jelas, ucapannya tidak nyambung sama sekali.

"Uppsii." Zoe menutup mulutnya dengan gaya. Melihat sekeliling di mana murid cewek lain sudah mulai meninggalkan area kamar mandi, tersisa sedikit yang masih kepo dengan mereka.

"Kalo sama Sakya ya Sakya nggak usah Zero juga lo ambil, sasimo." Cheryl ikut-ikutan ketua gengnya.

"Eh geng tumbuhan, bau busuk mulut lo," kata Ivona mengejek.

AzorellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang