19

101 17 0
                                    

Saat ini, ziyyan tengah berada di suatu tempat suram, mungkin lebih tepat jika di sebut ruang bawah tanah, ia terus berjalan menyusuri lorong minim cahaya tersebut sambil tersenyum sepanjang masa, entah ada apa dengan ziyyan kali ini.

Setelah lama berjalan, ia pun menemukan pintu yang mungkin telah sedari tadi ia cari cari. Dengan senyum sumeringahnya, tanpa pikir panjang serta aba aba, dan dengan santainya juga, ziyyan membuka pintu usang itu.

Hal pertama yang menyambutnya ketika membuka pintu adalah seorang remaja berambut salmon dan sedikit panjang, mungkin seleher yang masih sejajar dengan dagu, remaja itu tengah membunuh seseorang dengan brutalnya, linggis yang di pukul dan di tusukkan berkali kali ke tubuh seseorang secara membabi buta, darah segar bermuncrat ke segala arah, mengenai wajah si salmon itu dan juga wajah si ziyyan.

Ziyyan masih membatu di ambang pintu dengan tangan yang masih menempel di gagang pintu, sedangkan darah seseorang terus terciprat menghiasi tubuhnya karna jarak kejadian yang begitu dekat, hanya selangkah.

"Elan.."

Sebuah suara dari ziyyan mengheningkan suasana, terkecuali bagi mereka si para korban di dalam sel, dan yang sebentar lagi akan meregang nyawa.

Merasa terpanggil, remaja berambut salmon itu menatap tajam dan angkuh ke arah ziyyan, tanpa belas kasihan, dan tanpa kerinduan, hanya ada kekejaman dan ke brutalan di dalam dirinya.

Auranya telah berubah, dia tidak sama lagi, ziyyan merasa seperti orang asing di sana, dia mengetahui seseorang di depannya, tapi dia.... tak mengenal lagi orang itu, dialah abelano.

"Oh~ siapa ini? Ziyyan kah? Lama tidak bertemu? Apa yang membuatmu kembali ke sini? Apa kemampuan dan kekejamanmu sudah mulai tumpul hingga kau ingin mengasahnya kembali di sini? Atau kau hanya sekedar berkunjung saja?" Ujar seseorang dengan kapak berlumuran darah di tangannya, suara pria itu tanpa sengaja telah membuyarkan suasana yang tak bisa di jelaskan antara ziyyan dan abelano

"Sepertinya begitu, apa kalian punya menu latihan baru? Atau setiap tahunnya kalian hanya mengulang hal yang sama? Tidakkah itu membosankan?" Ujar ziyyan yang jelas mengasal.

Ziyyan.. lebih tepatnya jencarlos sendiri tidak tau kalau tubuh yang di rasukinya ternyata punya koneksi dengan tempat seperti ini sebelumnya, akan sangat berbahaya untuknya jika salah merangkai kata walau hanya sedikit saja.

Jujur, ia benar benar tidak tau hubungan seperti apa yang dimiliki tokoh ekstra bernama ziyyan ini, hal itu terjadi karna dalam cerita abelano, tokoh ziyyan sangat jarang muncul, kemunculannya bahkan masih bisa di hitung jari, dan setiap kemunculan pasti selalu tidak di sertai informasi yang jelas.

"Dasar raspberry muda! Kau masih tidak tau kesenangan yang sesungguhnya. Tapi yah~ kami punya menu latihan baru, lebih ekstrim dan pastinya akan menyenangkan, kami jamin kau akan menyukainya" sahut salah seorang kriminal yang tengah bercinta di pojokan, ziyyan menunjukan senyum semangatnya, sebelum kembali mengeluarkan suaranya

"Benarkah, maka aku akan sangat menantikannya. Kapan kita mulai prakteknya?"

"Dasar raspberry muda, semangat sekali kau kalau soal urusan bertarung" sindir salah seorang kriminal lagi di ruangan tersebut

"Tak usah banyak bicara dan mari berolahraga, kapan aku bisa memulainya?" Balas ziyyan masih dengan senyum senangnya, sedangkan abelano hanya terus menatap datar dan penuh tanya dengan sosok di depannya yang jelas itu adalah temannya sendiri

"Bersabarlah, karna kami memutuskan menu latihan terbaru kali ini akan menjadi ujian terakhir kalian sebagai bentuk kelulusan dari abnormal room, jadi kami akan mengumpulkan, 7 generasi muda yang pernah berlatih di sini" ujar salah seorang kriminal yang tengah melakukan pembedahan pada tubuh seseorang untuk diambil organ dalamnya.

ABELANO and the crazy FAMILY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang