12

215 27 1
                                    

Di suatu pagi di kantin sekolah SMA GM, sebut saja (SEIHS). Terlihat beberapa murid yang sedang membicarakan seseorang di kantin sekolah mereka, yang mana orang yang mereka bicarakan juga sedang berada di kantin tersebut dengan beberapa teman teman yang di kenalnya

"Apa dia murid baru?"

"Kayaknya sih iya"

"Aku dapat info, katanya murid baru itu putra bungsunya keluarga smith, dari keluarga inti"

"Heh! Beneran? Pantes aku sering liat dia jalan bareng sama sean, rupanya sodaraan toh"

"Ngomong ngomong mukanya mirip siapa dah"

"Iya, ku juga terheran heran. Kok bisa imut imut gitu sih"

"Ho,oh, orangnya juga periang, humoris, dan mudah bergaul. Aku sempat di ajak ngobrol ringan gitu seputar tentang keseharian belajar atau sekolah di sini, orangnya asik pokoknya"

"Wih serius?! Aku mau coba deket deket ah, siapa tau nanti malah jadi menantu gitu"

"Kalo cuma mau deket deket sih gue gak masalah, tapi kalo ada niat mau jadi menantu..... mending pikir pikir dulu deh"

"Ho'oh! Lu gak tau ya pawangnya sangar sangar, udah kayak singa gak di kasih makan 3 taun aja. Yang ada nanti lu bukannya gelar acara pernikahan, malah acara pemakaman lagi"

"Ish! Lu mah gak asik! Di aminin aja gitu apa susahnya sih"

Ujar para kaum wanita yang tengah sibuk dengan topik ghibah mereka dan berakhir dengan pertengkaran kecil kecilan di meja makan kantin yang tentu saja berkesan mewah tersebut, sedangkan di sisi lain terlihat abelano yang tengah memasang ekspresi lelah, lesu, jengah, dan bosan.

"Lu kenapa sih? Kek orang yang bentar lagi mau koit aja" ujar ziyyan yang duduk satu meja dengan abelano tersebut

"Enak aja lu ngomong!" Balas abelano dengan tatapan tajamnya ke arah ziyyan

"Ya trus lu kenapa? Gak usah manja deh! Ada masalah tinggal cerita, ini begini begitu lalu seperti ini dan kemudian begini akhirnya, baru kita cari jalan keluarnya sama sama" ujar remaja cowok berambut pirang blonde yang bernama elenio tersebut

"Wih~ bro! Gampang banget lu ngomong ye? Kek seolah olah masalah gue tuh bagaikan permen kapas yang kalo kenak air langsung ilang gitu" balas abelano dengan senyuman dan sindirannya sambil menatap elenio dengan tajam

"Tapi yah~ gue ngerasa hidup gue sekarang tuh kek istrinya tunggul ametung tau gak" curhat abelano dengan lesu sambil menopangkan dagunya di atas meja dan merentangkan tangannya di atas meja juga

"Hah? Apaan tuh?" Tanya elenio yang tak mengerti

"Itu lho ceritanya rakyat indo yang turun temurun itu, apa sih judulnya? Lupa aku" jawab ziyyan yang malah balik bertanya

"Ken arok ma ken dedes keknya. Gue taunya yang versi judul seperti itu, karna gue pernah nonton di tipi waktu itu, gegara mami gue demen banget dah tuh sinetron, akhirnya satu keluarga di paksa buat nonton bareng, malam malam pula" celetuk abelano yang menjelaskan suatu kronologi dalam bagian hidupnya

"Oh.. jadi? Why? Gue gak tau tuh cerita rakyat" balas elenio seadanya

"Ya itu, gue sekarang udah gak bebas lagi. Apa apa mesti laporan dulu, kalo di ijinin, ya jalan kalo gak di ijinin ya stay di tempat. Kek apa sih? Datang datang buat ngatur idup orang aja, ingin rasanya memberontak, tapi ingat nyawa cuma satu, tapi kalo di diemin juga rasanya kok malah ngelunjak, udah gitu tukang maksain kehendak pula" ujar abelano panjang lebar dengan keluh kesahnya

"Setidaknya kau masih di izinkan melihat dunia luar. Dulu... aku punya seorang teman, karna kesalahanku yang kurang mengerti hidupnya, tanpa sengaja aku merenggut kebebasannya untuk waktu yang lama, mungkin....... selamanya. Selamanya dia akan terkurung di suatu ruangan tanpa bisa lagi melihat dunia luar seumur hidupnya walaupun hanya sebatas pemandangan di luar jendela. Dia... tidak akan pernah lagi melihat hal seperti itu, karna hal itu juga, aku melarikan diri dari pendidikanku di belanda dan memilih bersekolah di indonesia. Aku ingin menyelamatkan dia, dan mungkin ingin menyelamatkanmu juga, karna aku merasa, kau akan seperti dirinya suatu hari nanti, dan jika memang hari itu telah tiba. Tolong ingat kata kataku ini, apapun yang terjadi, bertahanlah, seberapa sakit yang kau alami, lawanlah, kuatlah, sampai kami datang nanti, bertahanlah, karna kami pasti akan penyelamatkanmu" ujar ziyyan yang malah beradu nasip

ABELANO and the crazy FAMILY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang