11

201 30 2
                                    

"Kau pikir kau hebat karna bisa melarikan diri dariku? Naif!" Ujar javas di tengah guyuran hujan deras dengan letak posisi pasti di atas jembatan beton yang panjang dengan arus sungai yang gak main main derasnya tepat di bawah jembatan beton yang memanjang tersebut

"Sekali lagi aku bertanya, dimana abelano?" Tanya javas pada sosok wanita yang tengah terbaring di pinggir jembatan dengan kondisi tubuh penuh luka tembakan, tapi tentu tidak di bagian fatalnya, meski begitu tinggal menunggu waktu saja sampai wanita itu kehabisan darah dan kemudian meninggal.

"Aku sudah menyelamatkannya. Aku sudah membebaskannya dari orang terkutuk sepertimu! Menjijikan! Sampah! Egois! Dan pemaksa! Aku sudah membebaskannya dari orang seperti itu...khekhahahahahhaa!" Jawab wanita tersebut dengan penuh penghinaan dan tawa puasnya di akhir kalimat, wanita itu tidak lain adalah istri javas sendiri, abelia.

Tak lama setelah itu, suara tembakan pun terdengar dan seketika itu juga wanita bernama abelia itu terkapar tak berdaya di pinggir pembatas jembatan, dia mati karna peluru yang menembus kepalanya, yang parahnya lagi di tembakkan sendiri oleh suaminya.

Javas yang tadinya berjongkok itu pun kemudian berdiri dengan wajah penuh amarah tapi ia tetap terlihat tenang, karna aura kemurkaannya yang berbicara

"Dimana! A!be!la!no!?" Tanya javas sekali lagi tapi itu di tujukan untuk para bawahannya yang sedari tadi mengepung masing masing ujung jembatan tersebut untuk mengunci pelarian nyonya mereka

"Lapor tuan. Nyonya telah melempar tuan muda abelano ke bawah jembatan, kami sudah mengerahkan sebagian besar pengawal yang ada untuk menyusuri arah dari arus sungai tersebut. Dengan harapan tuan muda bungsu bisa segera di temukan" ujar salah satu pengawal tersebut memberikan laporan terbarunya pada bosnya yang tengah di liputi amarah tersebut

"Aku berharap banyak pada kinerja kalian, jangan mengecewakanku. Aku akan pulang ke rumah dan memberitahukan kabar ini pada anak anakku, dengan begitu mereka akan menjadi sangat benci dengan ibu mereka sendiri. Oh! Dan untuk mayat dari wanita murahan itu, masukkan saja dia ke akuarium hiu, kebetulan peliharaanku belum ku kasih makan selama beberapa hari, sepertinya mereka akan dengan ganas mengoyak makanan yang akan ku berikan" ujar javas dengan kekejaman yang tak bisa dikategorikan lagi sebagai manusia

'Abelano, aku percaya kau akan tetap hidup. Karna kau... adalah putraku' ujar javas dalam dirinya sendiri sambil berlajan menuju ke mansion miliknya dengan mobil hitamnya

Flashback off!

"Kau tau abel, sejak saat itu. Mereka mulai menjadi seperti yang aku inginkan, anak anak yang kejam dan tak berperasaan seperti diriku, dan yang lebih penting lagi mereka sangat patuh. Dan sampai detik ini, jeremy tidak pernah tau akan kebenaran tentang kematian dari ibunya sendiri, aku sedikit kasihan karna selama ini dia berpikir kalau penyebab kematian ibunya dan hilangnya kamu adalah ulah dari musuhku. Dan karna ketidak tahuan jeremy itulah yang membuat dirinya di remehkan di antara saudaranya yang lain, kurasa sejak saat itulah jeremy berubah menjadi pribadi yang pendiam dan irit bicara, karna dia tau dan mungkin merasa kalau dirinya berbeda dengan saudaranya yang lain, dia tidak mau berbaur dengan saudaranya sendiri, dia penyendiri tapi dia penurut, entah apa yang akan dia lakukan jika dia mengetahui kebenaran ini, apakah mungkin dia akan memberontak? Entahlah. Aku sendiri juga sudah sadar sejak awal kalau jeremy hanya mewariskan parasku saja, untuk hatinya yang baik, lembut, tulus, dan penuh kasih itu adalah warisan dari abelia, ibu kalian. Begitu juga denganmu abelano, bedanya kau mewarisi semua ciri khas ibumu, baik fisik, mental, maupun hatimu. Semuanya benar benar serupa dengan abelia sampai aku sendiri meragukanmu sebagai anakku" ujar javas di tengah malam yang sunyi tersebut dengan kondisi lampu kamar yang sengaja di matikan dan balkon yang hanya diterangi oleh sinar bulan saja.

ABELANO and the crazy FAMILY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang