！ーＤａｚａｉ Ｏｓａｍｕ x Ｒｅａｄｅｒ [ＣＯＭＰＬＥＴＥ]

ＳＥＶＥＮ

。
。
。
"Kau kalah.. Dazai!"
-[Name]-

"Matilah.. [Name]."
-Yumi Icesha-

"Biar aku menjadi malaikat mautmu."
-Dazai-
。
。
。

Kedua pasangan- tidak, mungkin bukan pasangan. Yang jelas, kedua manusia dengan titel 'cantik' dan 'tampan' tengah berjalan pelan.

Angin berhembus begitu kencang. Seakan ikut menggambarkan suasana hati mereka yang berkecamuk kencang.

Dazai adalah target [Name].

Begitupun sebaliknya.

Tentu saja, semua akibat ulah Yumi Icesha. Iya, akibat ulahnya.

Akibat tujuannya untuk mendamaikan dunia.

Dia menumbalkan [Name] yang merupakan muridnya dulu.

Murid lemah yang tidak berguna.

Dazai menghela napas tatkala sang mentari mulai bergulir ke barat, seakan tenggelam oleh keindahan senja. Bergulir, berganti jabatan dengan sang bulan.

"Hhh.." dengus Dazai pelan.

Dia tahu saat ini belum saatnya.

Saat untuk membunuh sang Nona muda.

Hening. Semuanya hening setelah begitu lama mereka bermain bersama. Rasanya lelah bercampur bahagia.

Tentu saja, juga bercampur rasa cemas dan takut.

Iya, mereka berdua takut.

Takut untuk saling menodongkan senjata. Tapi itu takdir mereka. Takdir yang telah dimanipulasi oleh Yumi Icesha.

"Aku berharap.. Kita bisa selamanya bermain bersama." kata [Name] lirih. Tersenyum bahagia.

"Permainan sebenarnya akan dimulai, Nona." bisik Dazai pelan. Membuat merinding [Name] seketika.

Tapi [Name] tahu, hal yang dibicarakan Dazai memang benar. Mereka akan bermain nanti. Saat tengah malam.

"[Name], apa kau takut mati?" tanya Dazai. Mengejutkan sang Nona ayu yang menawan.

"Tidak. Menurutku itu hal yang wajar. Terlebih untuk manusia." jawab [Name].

Matanya melirik sang Tuan rupawan. Senyumannya mengembang cantik, untuk pertama kalinya dia merasa sebahagia ini.

"Apa kau takut mencabut nyawa manusia?"

[Name] terhenyak. Dazai telah mengetahuinya. Dazai telah mengetahui identitas aslinya.