Di siang hari yang sangat panas, berkumpullah sekelompok remaja yang tengah nongkrong di markas kebanggaan mereka. ditambah bau asap rokok yang sudah kemana mana. karena sekolah libur, jadi mereka bisa menghabiskan waktu nya disini.
Bermain game playstation, catur, kartu, hingga ular tangga sudah mereka mainkan tidak lupa yang kalah mentraktir yang menang. dan sialnya orang kalah tersebut selalu itu itu saja hingga dia merasa dirugikan.
Tak banyak orang karena sisanya mereka berbeda sekolah. yang ada hanya dari SMA HARAPAN saja, yang libur tadi.
Namun satu orang lelaki dengan kegelisahan nya duduk menunggu kabar dari sang kekasih yang sudah dua hari menghilang. benar benar satu pesan pun tidak ada.
"wey ri! sini lah join jangan mikirin Icha mulu!" ucap teman nya yang sekarang sedang bermain kartu remi.
"bacot, gue khawatir jing dia gak kasih kabar mulu" katanya
"Heh! Mario, makannya pacar tuh di iket biar gak kabur" kalimat itu membuat sebagian orang tertawa.
"yakali setan! hewan kali pacar gue"
Orang yang kita kenal menghampiri nya. "susah ternyata cok, deketin Isel" kata Valen, dengan decikan di mulut nya
"masih ngejar?" Valen mengangguk, kepala nya ia miringkan ke samping lalu menunjuk kalender. "udah mau akhir bulan dan gue masih belum bisa dapetin dia"
"lo bikin target?" tanya Mario kepada Valen sembari memberikan rokok kepadanya "iya lah, biar gue inget nanti tanggal jadian gue" jawab Valen dengan, bangga.
"halah! Isel nya aja masih cuek bebek" Valen mengerucutkan bibir nya, "tau lah dedek pusing"
"jijik anjing" Valen tertawa lalu menyusul temannya yang bermain kartu.
Jika Valen saja tidak mudah menyerah, Mario juga harusnya seperti itu. Ia tidak bisa bayangkan betapa sabarnya Valen menyukai Isel diam diam selama smp hingga sekarang.
••••
"Cit, citra bangun nak"
suara itu membuat mata Citra seolah olah terbuka lebar. suara yang ia rindukan sejak lama, akhirnya datang kembali. Citra tersenyum melihat ke arah nya lalu merengkuh tubuh lemah itu.
"hai bu" ibu nya membalas pelukan Citra "anak ibu sudah besar"
mendadak wajah Citra menjadi sedih, rasa penyesalan pun terjadi "ibu, maafin Citra udah gak dengerin ibu" ibu nya tersenyum
"gapapa nak, jangan diulangin lagi ya?" Citra mengangguk.
Membuka mata, sudah berbeda tempat. ia celingukan mencari keberadaan seseorang, padahal sudah jelas kalau itu mimpi. "ah mimpi itu lagi" ucapnya.
Tok Tok Tok
"Masuk!"
"Hai mami!"
"eh Isel, sini sini" Citra menepuk sebelah tempat yang kosong, mempersilahkan Isel untuk duduk.
"mami kenapa?" tanya Isel khawatir. Citra tersenyum "gapapa kok sayang, kenapa kesini?"
"eum okey jadi gini, ekstrakulikuler nya Isel adain acara makrab jadi disana bakalan kumpul terus saling akrab gitu pokoknya, tapi harus nginep, boleh gak kalau Isel ikut?" tanya Isel dengan nada yang takut.
"berapa hari?" Isel berpikir "kaya nya dua hari, satu malam" Citra mengangguk anggukan kepala nya.
"boleh, asal kabarin mami terus ya?" Mata Isel berbinar "siap!" ucap Isel dengan gaya hormat tangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUKISAN HATI
General FictionKisah ini menceritakan tentang seorang gadis dan lelaki yang dulunya sama sama memiliki hubungan namun kurang baik. Lama mereka dekat akhir nya mereka bisa menjadi sepasang kekasih. Namun itu tidak lama, karena satu alasan yang mengharuskan mereka b...