Dua hari berlalu, seperti yang dikatakan oleh Isel terhadap Valen. ia menjemput Isel untuk berangkat bersama. Isel pun tidak menolak, toh dia yang mengajaknya sendiri. lagipula kasihan juga kalau Valen selalu didiamkan olehnya.
"bener dateng ya pak" tegur Isel
"bener lah, masa ngga, yuk naik" Isel mengangguk.
Isel sudah naik tetapi motor belum juga dijalankan "ayo berangkat"
"Ck, ck, ck itu lo salah naik motor nya" kata Valen. Isel melihat dirinya, memang nya menaiki motor ada gaya lain?
"gini loh maksudnya" Valen menarik kedua tangan Isel hingga terbentuk sebuah pelukan. Isel terdiam, dia tidak bisa berkata kata.
"baru bener yang ini, berangkat!" Diam diam Isel tersenyum.
"Val?!"
"ya?!"
"kok gue kaya kenal ya sama muka lo, muka lo tuh gak asing buat gue!" ucap Isel
"masa sih? pasaran kali muka gue nya!"
"kali ya?" gumam Isel
Motor melaju kencang, Isel melepaskan pelukannya disaat sekolah sudah dekat. dia tidak mau banyak ditanya oleh trio macan itu. mending Isel cari aman saja, awalnya Valen menolak dilepaskan tetapi karena Isel memaksa jadi ya dilepaskan.
untung beribu ribu untung para trio macan tidak menunggu nya di koridor depan. jadi dia tidak terlihat bersama Valen datang bersama. Isel berterima kasih karena sudah dijemput olehnya, begitu juga Valen terima kasih atas pelukan nya.
Isel berjalan senang memasuki kelas, perasaan nya kali ini seperti perasaan nya saat dia smp dulu, selalu ceria. keenam mata sudah melihat Isel dengan curiga. mereka memicingkan matanya.
"hai friends! apakabs" sapa Isel dengan bahagia. "kenapa sih ini pada judes judes"
"lo pacaran sama Valen?" Isel terkejut
"hah? ngga kata siapa?"
Oci menunjukkan foto Isel dengan Valen dua hari lalu saat dia pergi ke supermarket. Isel melebarkan matanya. "ada lagi bentar"
kali ini Ijah menunjukkan kalau Isel datang bersama dengan Valen tadi, tapi mereka tidak ada di tempat lalu siapa yang mengambil gambar itu?
"ah ini, waktu itu tuh gue gak sengaja ketemu dia terus di anterin pulang nya gara gara jalanan sepiiii banget"
"foto ini?"
"oh ini mah tadi, nah pas ke.supermarket sebelum pulang Valen bilang 'boleh kan kalau gue sekedar temenan sama lo' gue bilang iya, kasian juga dia dijudesin mulu sama gue"
"tapi sel, lo tuh gak gini ke laki laki" ucap Anin "emang gue gimana?"
"lo biasanya belaga cool, jual mahal, badgirl" jelas Anin
"orang bisa berubah dengan sendiri nya kan?" ketiganya terdiam "udah ah duduk, bentar lagi bel" lanjutnya.
••••
Semua tampak biasa saja hari ini. Isel bermain bersama Anin, Oci dan Ijah. karena tempat nongkrong hanya di rooftop sekolah, jadinya mereka pergi kesana. Anin yang sibuk membaca buku, Oci yang sibuk dengan handphone nya dan Ijah yang sibuk dengan pemandangan sekitar.
Isel bagaimana? dia sibuk menulis di buku pemberian Valen.
kayaknya gue baperan deh
masa cuma karena dianterin dan dikasih kata kata aja, cukup buat hati gue deg deg an
emang dasar ya si pemberi buku ini bisa aja bikin jantung ribet
tapi gue bener kaya pernah liat dia sebelumnya, tapi gue gak tau dimana tepatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUKISAN HATI
Ficción GeneralKisah ini menceritakan tentang seorang gadis dan lelaki yang dulunya sama sama memiliki hubungan namun kurang baik. Lama mereka dekat akhir nya mereka bisa menjadi sepasang kekasih. Namun itu tidak lama, karena satu alasan yang mengharuskan mereka b...