Hari ini tepat tanggal 21 oktober adalah hari kebahagiaan untuk seorang gadis yang tengah berulang tahun yang ke-17. tanda nya dia sudah diperbolehkan melakukan apapun asal tau batasan remaja.
Ia mencium pipi kedua orang tua nya juga kedua kakak nya. ia berterima kasih karena telah menjadi keluarga yang selalu sayang kepadanya di situasi apapun. tak lupa juga dengan ketiga temannya ikut bahagia.
"di hari ulang tahun gue kali ini, gue bener bener bahagia banget karena ada kalian semua, makasih ya udah mau kenal gue selama ini" seraya berakhirnya yang diucapkan, semua bertepuk tangan.
Satu yang disayangkan adalah kekasih gadis itu tidak ada disini. alih alih ia berbicara kalau ia tengah sibuk dengan urusan nya di rumah. entah lah dia tidak mau memikirkan itu.
"JANGAN LUPA TRAKTIR NYA YA ISEL!!" celetuk Oci, teman Isel
Isel mendengar itu hanya tertawa. "siap lah! besok besok!"
"asik!!"
Malam itu dengan cuaca yang dingin, Isel merasakan kehangatan dari orang orang yang mencintai nya dengan tulus. dengan dekorasi sederhana namun membuat Isel bahagia.
••••
Keesokan harinya, Isel masih tertidur. ia terlalu aktif tadi malam hingga kecapean, bahkan mami nya pun beberapa kali mencoba membangunkan nya tidak ada tanda yang ditunjukkan dari anak perempuan satu satunya itu.
Tok Tok Tok......
Suara dari dalam masih belum terdengar oleh si pengetuk. hingga pintu itu terbuka, mendapati seorang lelaki yang tengah menggelengkan kepala nya melihat sang pemilik kamar masih belum terbangun juga.
"astaga ini anak gadis" ia berjalan mendekat-----berusaha membangunkan Isel "dek, bangun udah siang, mami suruh abang bangunin kamu"
"hm?" Isel perlahan membuka mata disaat tangan abang nya mengusap rambut Isel pelan.
"Bang Malik? kaget Isel" Malik tertawa pelan.
"bangun yuk, kamu lewatin sarapan nanti lambung nya perih lagi lho!"
Isel mengangguk dengan mata yang masih terpejam "kasih waktu Isel buat ngumpulin nyawa"
"ya udah cepet, abang tunggu di bawah" lagi lagi Isel hanya menjawab dengan anggukan.
butuh waktu sekitar 20 menit untuk Isel bersiap diri. untung saja, hari ini Isel libur sekolah, jadi ada masa untuk dia beristirahat dari acara yang sangat melelahkan kemarin.
"halo mami ku cayang" ucap Isel dengan manja sembari memeluk mami nya.
"hadeh, kamu ini giliran di bangunin abang Malik aja langsung bangun" Isel semakin mengeratkan pelukannya.
"maaf ya mami, habisnya tadi tuh Isel lagi nyenyak banget, papi udah pergi mam?" tanya Isel seraya melepaskan pelukannya.
"udah, katanya kantor dia lagi banyak banget kerjaan" jawab mami Isel, kita panggil saja dia Citra.
"owh begitu, mami buatin Isel selai roti coklat dong" Isel mengangkat kedua alisnya bersamaan.
"yakin coklat aja? lihat nih mami baru aja beli yang rasa kacang sama strawberry" Isel memandang tidak nafsu pada kedua selai yang baru saja dibeli.
Ia menggeleng "kayanya coklat masih juara deh buat Isel" Citra tertawa pelan "siap siap, bentar"
"Kak Fatur mana mam?" tanya Isel, ia mengedarkan pandangan nya ke sekitar.
"paling kerja sama ngampus, tumben kamu nanyain dia" Ucap Citra, Isel tersenyum canggung
"udah mi cukup rotinya segini aja, makasih mami"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKISAN HATI
General FictionKisah ini menceritakan tentang seorang gadis dan lelaki yang dulunya sama sama memiliki hubungan namun kurang baik. Lama mereka dekat akhir nya mereka bisa menjadi sepasang kekasih. Namun itu tidak lama, karena satu alasan yang mengharuskan mereka b...