Tiga bulan sudah Isel dan Valen lewati dengan rasa bahagia, sedih, kesal, kecewa dan sebagainya. karena sebentar lagi tahun baru akan datang, Isel berharap dapat keluar malam malam sekedar berkeliling kota membuang kejelekan di tahun sebelumnya.
Selama tiga bulan itu juga Valen selalu mendekati Isel dengan cara apapun. dia benar benar menjaga Isel dengan sepenuh hatinya. memberikan perhatian yang lebih dari sekedar teman. Isel tentu saja tidak curiga kalau Valen menyukai nya.
yang Isel tahu, ternyata tuhan baik memberikan seorang lelaki yang sama baiknya dengan yang dulu. dapat menggantikan sosok dirinya di dalam hidup Isel dengan baik. rasa, itu terkadang muncul saat Isel bersama Valen.
Namun bayang bayang mantan kekasih nya masih selalu menghantui. tempat tempat yang pernah mereka kunjungi tidak pernah bisa Isel lupakan. Isel selalu ingat bagaimana bahagia nya mereka kalau sudah berkunjung ke salah satu tempat wahana di bandung.
Wajah ceria nya membuat Isel jatuh hati. hingga Isel tidak sadar kalau dia menderita. banyak tekanan di dalam hidupnya.
Kini Isel, si gadis yang sudah mewarnai rambut nya sedang berkaca. menatap cantik pantulan di depannya. "jadi gini muka bidadari yang tersesat" Isel geli sendiri mendengarnya.
suara bel rumah terdengar oleh Isel, siap siap ia turun ke bawah. kemarin sore dia ada janji dengan Valen, untuk pergi keluar. entah lah mereka akan kemana belum menentukan tempat. yang jelas Isel hari ini sangat ingin keluar rumah.
"Hai" sapa Isel. Valen tersenyum dengan gelengan kepala nya "kenapa? jelek ya rambut gue?"
"Ck ck ck, anak siapa sih ini cantik banget perasaan" ucap Valen yang membuat Isel salting.
"ah bisa ae lu, yuk jalan"
"Tante! anak nya di pinjem dulu ya! mau pacaran!" Isel memukul lengan Valen
"ngga pacaran ih!" Valen tertawa "iya gak pacaran tapi nikah!" Isel mengejar Valen
mereka saling berkejaran sampai tidak tahu kalau seseorang tengah memperhatikan mereka dari jauh. mata nya penuh dengan keharuan, ia menangis dalam diam. menatap nya tidak percaya, lalu ia pergi.
"awas aja ya lo sekali lagi nyebelin"
"iya iya, naik"
Motor pun melaju membawa kedua nya berkeliling kota bandung yang indah. tujuan nya masih belum jelas, padahal yang jelas itu rasa cinta Valen pada Isel yang masih belum terbalas.
••••
Berhentilah keduanya di tepi danau yang sunyi. banyak pohon pohon tinggi dengan angin yang malu malu untuk menunjukkan dirinya. disana Isel merasa sunyi, di tambah lagi pemandangan yang indah menyejukkan hati dan pikiran.
Valen menatap wajah Isel dengan sejuk. wajah nya yang tidak bisa Valen lupakan, rasa cinta nya yang tidak bisa Valen hilangkan. ia sangat sayang pada Isel.
"tau kok gue cantik, jangan liatin gitu banget dong" merasa tertangkap Valen membuang muka nya ke arah lain.
"lo pernah kesini sebelumnya?" tanya Valen, daripada diam diaman.
"ngga, lo orang pertama yang bawa gue kesini, makasih ya"
"sama sama"
"gue juga mau bilang makasih, selama tiga bulan ini lo selalu ada buat gue, mungkin lo gak sadar tapi lo bantu gue banget untuk ngelupain Rio, gue gak tahu kalau waktu itu lo gak ngenalin diri gak jelas pasti gue masih galau"
Valen menghela nafas "udah kewajiban gue buat jagain lo sel" Isel tertawa pelan
"emang lo suami gue, kewajiban segala" Valen ikut tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUKISAN HATI
Художественная прозаKisah ini menceritakan tentang seorang gadis dan lelaki yang dulunya sama sama memiliki hubungan namun kurang baik. Lama mereka dekat akhir nya mereka bisa menjadi sepasang kekasih. Namun itu tidak lama, karena satu alasan yang mengharuskan mereka b...