Sialan nya, selepas dari tempat tadi Isel malah dibawa ke markas Valen. Di dalam banyak sekali laki-laki yang sedang berkumpul, apa mereka tidak sekolah?
Isel sedikit takut melihatnya, karena terpajang botol botol minuman dan poster poster menyeramkan lainnya. apakah orang orang seperti ini tidak mempunyai kesadaran, kalau minum itu tidak baik.
Valen memandang Isel sembari tersenyum lalu menyuruh nya untuk duduk di salah satu sofa disana. Tidak enak menolak, Isel hanya menuruti saja. Oh iya, Handphone nya belum ia nyalakan pasti banyak sekali notif dari si trio macan.
Saat ia menyalakan Handphone nya, betul saja beberapa pesan telah dikirim oleh mereka, menanyakan dimana Isel berada. dan satu pesan yang membuat Isel menyesal sudah bolos adalah, 'sel hari ini sejarah ulangan'. Isel tidak mau susulan!!
Ia bermain handphone sampai tidak sadar kalau Valen sudah berada di sisi nya. "serius amat mba main hp nya, sampai yang real di anggurin"
Menyadari kehadiran Valen ia mematikan Handphone nya. "dari mana?" tanya Isel.
"Nih beli minum buat lo sekalian gue beli rokok" Isel melebarkan mata nya.
"lo ngerokok?" Valen mengangguk dengan wajah tak bersalah. "kenapa emang?"
"lo nanya kenapa emang?"
"iya kenapa?"
"Lo culun Val, ngapain ngerokok gaya lo tinggi banget ngerokok segala"
Valen tersenyum sinis "ya emang kenapa sih gak boleh?"
"ya ini gue infoin aja ya, gue kurang suka sama cowo perokok" jawab Isel dengan wajah yang sedikit jijik melihatnya
"oh gitu" perlakuan yang Valen lakukan sontak membuat Isel berteriak. pasalnya dengan sangat tenang Valen memotong rokok yang terbilang masih banyak dan utuh, kalau Isel bisa hitung mungkin ada 10 batang.
"lo gila?!" kejut Isel
"kenapa sel? katanya lo gak suka cowo perokok" jawab Valen dengan santai sembari membuang rokok tersebut ke tong sampah.
"jangan gitu juga kali, itu pake uang anjir belinya" ucap Isel
"gapapa lah, itung itung sedekah"
Isel hanya menghela nafas. "lagian gue kan mau jadi pacar lo sel, masa iya yang gak di suka sama calon pacar malah gue lakuin, kan gue mau calon pacar gue merasa tenang dan damai"
mendengar perkataan itu Isel benar benar tersentuh, baru kali ini Isel mendengar perkataan seperti itu. Rio memang baik, dia jelas sempurna namun dia tidak bisa berbicara seperti Valen tadi. Sekarang Isel ragu, apa Isel kembali baik saja?
"diem ah lo" bete Isel.
****
"Papi kesal sama kamu, kenapa kamu berani berani nya bolos tanpa sepengetahuan papi dan mami juga abang abang kamu? kamu bosan sekolah? bosan belajar? hah?"
Isel terduduk diam, ia menundukkan wajahnya ke bawah. sedari tadi saat dia pulang, semua orang sudah berkumpul di ruang tamu dan menahan Isel untuk tidak ke atas. sepertinya yang memberi tahu kalau Isel tidak masuk adalah Ijah, jelas jelas dia tidak bisa berbohong anaknya.
"Maaf pi, Isel gak tau kalau Valen bakalan bawa Isel bolos, Isel gak minta dia untuk bawa Isel bolos kok" ucap Isel dengan nada sedihnya.
"ya kalaupun dia yang bawa kamu, kenapa dia gak bilang ke papi, ke mami atau ke Malik, Fatur atau juga ke sekolah?" tanya Papinya lagi
"Isel gak tahu pi, dia bilang dia udah bilang tapi ternyata belum"
"pokoknya papi gak mau tahu, kamu harus papi hukum" ucap Agendra dengan nada tinggi
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKISAN HATI
General FictionKisah ini menceritakan tentang seorang gadis dan lelaki yang dulunya sama sama memiliki hubungan namun kurang baik. Lama mereka dekat akhir nya mereka bisa menjadi sepasang kekasih. Namun itu tidak lama, karena satu alasan yang mengharuskan mereka b...