3

326 32 2
                                    

"Iyaa Lix, tadi gue ga sengaja nendang es teh kak Minho" kata Jisung

"Haaaahhh,?" Felix dan Seungmin kompak...

"Iyaa, terus pas gue mau ganti, gue salah beliin es teh manis, dia minumnya es teh tawar"

"Wahh gila sih lu Ji, terus dia marah-marah nggak,?" Tanya Felix dengan nada heran

"Untungnya sih enggak, tadinya dia juga nolak pas mau gue traktir" pungkas Jisung

"Haaaahhhh,??" Seungmin dan Felix kompak lagi

"Beneran Ji,? Dia ngga marah sama sekali,?" Tanya Seungmin heran.

"Engga kok, beneran, dia ngga marah" jawab Jisung santai.

"Wahhh, gue curiga nih, seorang kak Minho ngga marah es tehnya ditendang, jangan-jangan dia suka sama lo Ji" kata Felix enteng.

"Heeh mulut lo, kayaknya dia normal deh" jawab Jisung.

"Ohh pantesan kita bisa langsung deket, ternyata kalian juga belok,?" Tanya Seungmin.

"He em, emang lu belok Min,? Kok kayak normal sih" tanya Jisung.

"Iya, gue udah punya cowok, tapi dia udah kerja" jelas Seungmin.

"Wahhh mantabb dong, sugar daddy" kata Felix.

"Haahaa, tapi belom tua yaa anjir, masih umur 26, lu udah ada pacar Lix,?" Tanya Seungmin.

"Belum sih, baru tahun kemarin putus, terus males mau pacaran lagi" jelas Felix.

"Kalo lu Ji,?" Tanya Seungmin

"Hahaha, dia mahh jomblo abadi min, kalo ada yang deketin pasti ditolak, gatau tuh anak nyarinya kayak mana" Felix menjelaskan sambil tertawa.

"Hiiss mulut lo, masa abadi, nggak Min, gue belum ketemu yang sreg aja, gue pengennya cinta pertama gue jadi cinta terakhir gue juga" jawab Jisung.

"Lo ngga pernah suka sama orang sebelumnya Ji,?" Tanya Seungmin penasaran.

"Yaa pernah lah anjir, yakali gue mati rasa hahahhaa" Mereka bertiga tertawa.

"Sekarang lo lagi suka sama siapa,?" Tanya Seungmin.

"Ngga ada Min, cowok yang gue suka udah pindah ke Italy, jadi gue udah ngga punya crush lagi sekarang" jawab Jisung lesu.

"Yaudah sih, gebet kak Minho aja Ji" kata Felix saambil menyeruput jus stroberinya.

"Enteng banget mulut lo Lix T_T" rasa ingin menepuk mulut Felix yang mudah sekali berucap itu.

"Tapi Ji, kan dia orangnya super galak yaa, masa sih dia ngga marah" Felix masih penasaran soal es teh.

"Astaga Lix, masih penasaran aja, yaa mungkin dia galaknya pas lagi ospek aja, siapa tau dia emang sebenernya baik, udah ahh, ayok pulang, udah sore nih" ajak Jisung.

"Kalian balik naik apa gaes,?" Tanya Seungmin.

"Gue naik bis Min, soalnya kosan gue deket dari sini" jawab Jisung

"Gue dijemput kayanya Min, lu naik apa Min,?" Tanya Felix

"Gue bawa motor tadi Lix, yaudah gue duluan yaa" Seungmin pergi ke parkiran.

"Lix, gue juga balik ya, jemputan lo udah sampe kan,?" Tanya Jisung.

"Udah Ji, lagi nungguin di depan, gue juga balik deh" Felix dan Jisung berdiri dari tempat duduk mereka.

Jisung berjalan ke arah halte bus di dekat kampus, langkahnya terhenti saat melihat seseorang yang menjemput Felix atau lebih tepatnya nebengin Felix.

"Lohh itu bukannya kakak senior yang tadi di Aula yaa" gumamnya sendiri, lalu melanjutkan langkahnya ke halte Bus.

"Haii Ji, kamu naik bus juga,?" Tanya seseorang yang tiba-tiba berada di sampingnya.

"Ehh kak Minho, iya kak, kak Minho juga,?" Tanya Jisung.

"Iya, soalnya mobilku lagi di bengkel, jadi mau nggak mau harus naik bus, kamu tinggal dimana Ji,?" Tanya Minho.

"Di apartemen Sekiju kak" jawab Jisung.

"Wahh deket dong, aku di apartemen Jiwaipi, kapan-kapan boleh dong yaa main, hehe" kata Minho.

"Iyaa boleh kok kak, main aja, sekalian nanti kalo aku mau nanya-nanya soal mata kuliah heheh"
lohh kok udah mau main aja, Jisung heran dalam hatinya.

Jujur saja, Jisung terpesona sejak pertama melihat Minho, tapi bukan jatuh cinta, dia tidak ingin berharap pada seseorang, karena dia tidak tau orientasi Minho bagaimana.
Salah-salah nanti malah dia akan patah hati seorang diri.

"Ehh Ji itu busnya udah dateng" Minho melihat ke arah datangnya bus.

"Ohh iya kak, yukk" Jisung berdiri dan berjalan mendekat ke arah bus.

Mereka berdua masuk ke dalam bus, namun tidak ada tempat duduk, karena memang sekarang jam pulang kantor, jadi cukup banyak orang di dalamnya.

Ckkittttttt

"Brughhhhh..." tiba-tiba sopir bus mengerem mendadak dan Jisung terhuyung hingga menubruk Minho.

Kini kepala Jisung berada di dada Minho dan tangan Minho memegang pundak Jisung, saat Jisung menegakkan kepalanya.

"Blusshhh.." pipinya memerah

(Anjirrr gantengggg bangettt) teriak Jisung dalam hati.

"Ehhh maaf maaf kak" kata Jisung sembari membenarkan posisi berdirinya.

"Gapapa Ji, ngga sakit kan kakinya,?" Tanya Minho khawatir.

"Ehh ngga papa kok Kak, makasih ya Kak, untung ada kak Minho hehehhe" Jisung mengatakannya sambil tersenyum manis ke arah Minho.

(Aduuhhh astaggaaaaaa jangan gemes-gemes dong Ji, pengen culik nihhh) kata Minho dalam hati.

"Iyaa sama-sama Ji, aku siap selalu menopang kamu kok" mampusss keceplosan.

"Haa, gimana kak,?" Jisung pura-pura tidak mendengarnya.

"Ehhh nggak Ji, itu maksudnya 1 halte lagi kita sampe" Minho mengalihkan pembicaraan.

Iyaa mereka berada di kawasan yang sama, tetapi beda gedung apartemen, jadi lokasi mereka turun di Halte yang sama.

Akhirnya, mereka sampai di Halte tujuan dan turun dari bus.

"Ji, mau makan dulu nggak,?" Tiba-tiba Minho bertanya..

Bersambung...

Aku lagi semangat nihh nulisnya, karena moment minsung yang banyakk banget dan kerjaan lagi ngga banyak, tapi kadang moodku emang ga sebagus itu buat nulis 😅

Terimakasih yang sudah mampir, maaf masih amatir 🙏🏻

My MoChiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang