13

252 23 1
                                    


⛔️ kissing ⛔️

"Lohhh Bunda.." Jisung membulatkan matanya kaget melihat bundanya berada di apartemen Minho.

"Sayang, kamu udah kenal sama nak Minho ternyata,?" Bunda Jisung menghampiri Jisung.

Jisung hanya mengangguk.

"Halo tante, Mama, kok ngga ngabarin dulu kalau mau kesini" Minho bersalaman dengan Bunda Jisung dan juga mamanya.

"Sebenernya mama mau kasih surprise buat kamu Ho, tapi ternyata malah kamu yang kasih surprise ke mama sama Bunda-nya nak Jisung" ucap Mama Lee.

Minho hanya mengedikan bahunya ke arah Jisung, sedangkan Jisung hanya membulatkan matanya bingung.

"Kalian pasti belum makan kan,? Ayo makan dulu" ajak Mama Lee.

"Ehh, udah kok Ma, tadi aku sama Jisung sebelum balik udah makan" kata Minho.

"Gapapa kak, menghargai masakan Tante" Jisung menuju ke meja makan.

Di sana tersedia banyak makanan rumahan yang dibawa oleh mama Lee dan bunda Jisung.

"Jadi, sebenernya mama sama bunda berencana untuk kenalin kalian, tapi ternyata kalian udah saling kenal, padahal tidak satu angkatan ya, pasti Minho yang godain kamu ya Ji,? Hehe" goda mama Lee.

"Ehh, engga kok tante, kebetulan waktu itu kak Minho anggota BEM, jadi ketemu pas ospek, saya duluan yang suka tan, hehe" pipi Jisung merona.

"Engga ma, Minho duluan yang suka, abisnya gemess sama pipi Jisung yang kayak mochi itu ma, pengen ngantongin dia sejak pertama ketemu" Minho tersenyum sumringah.

Bunda Jisung hanya tersenyum melihat pengakuan mereka berdua.

"E-ehhh maaf tante, bercanda kok, maksudnya saya pengen macarin Jisung, hehe" Minho berbicara ke Bunda Han.

"Tadinya saya kira nak Minho ngga mau sama Jisung, karena Jisung anaknya terlalu pendiam, temannya dari dulu cuma Felix, kemana-mana sama Felix" ujar Bunda Han.

"Kalo sama saya dia ngga pendiem kok Tan, hehee" ucap Minho.

Jisung menepuk pelan pundak Minho, karena merasa ucapan Minho cukup ambigu.

Setelah selesai makan malam, mereka melanjutkan obrolan-obrolan ringan di ruang tengah apartemen Minho.

"Nak Minho, saya titip tolong jaga Han Jisung ya" Bunda Han menggenggam tangan Minho.

"Kalian baik-baik ya, yang akur, kalau misal mau pindah seapart berdua juga ngga papa" ucap mama Lee.

"E-eeh, boleh bunda,?" Jisung memiringkan kepalanya.

"Yaa boleh sayang, tadinya Bunda sama tante Lee berencana untuk menjodohkan kalian, supaya kekeluargaan kita ngga cuma sekedar urusan bisnis aja" ucap Bunda Jisung.

Minho dan Jisung hanya menatap satu sama lain dan tersenyum.

"Kayanya mama sama bunda pamit dulu ya sayang, nanti kapan-kapan main lagi"

Mama Lee dan Bunda Han berpamitan untuk pulang.

Minho dan Jisung mengantar mama dan bunda mereka sampai di depan lift, setelahnya mereka kembali ke dalam apartemen Minho.

"Kak, aku pinjem baju kakak yaa, malam ini aku nginep" ucap Jisung.

"Iya sayang, kamu mau pake semua bajuku juga ngga papa, Ji, gimana kalo kita satu apart aja kayak saran mama tadi,?

"Emang kakak ngga takut satu apart sama aku,?" Tanya Jisung.

"Takut kenapa, kamu gigit orang,? Hahaha"

"Iihh bukan itu kak, yaa takuttt" ucap Jisung.

Minho mendekat ke arah Jisung berdiri, Jisung memejamkan matanya.

"Kamu takut kakak apa-apain,?" Setelahnya Jisung tertawa karena Minho menggelitik pinggang rampingnya itu.

"Kak Minhoooooooo" Jisung berlari mengejar Minho yang berlari ke arah kamarnya itu, Jisung berniat untuk membalas dendam gelitikan Minho barusan.

Setelah berhasil menangkap Minho, Jisung menggelitik Minho sampai Minho tidak lagi bisa bergerak, perutnya kaku karena tertawa.

"U-udahh Ji, ga kuat, hahahahaa" Minho sampai menitikan air mata.

"Makanya kakak jangan mulai" Jisung mencubit pelan pinggang Jisung.

"Jangan marah dong, mochii ku sayangg" Minho menguyel pipi Jisung.

Tiba-tiba Jisung memeluk Minho sangat erat.

"Kak, aku sayangggg banget sama kakak, kakak jangan pergi yaa"

"Engga sayang, kakak ngga pergi, kakak bakal jagain kamu di sini"

Minho melonggarkan pelukan mereka dan menatap Jisung tepat di netranya, mendekatkan wajahnya ke wajah Jisung, mengikis jarak di antara mereka, terasa hembusan nafas masing-masing.

Minho mengecup pelan bibir Jisung, Jisung meremat kaos Minho, karena terlintas hal yang membuatnya trauma dulu, Minho mengelus pipi Jisung dan memegang pinggang Jisung.

Setelah sepersekian detik, Jisung melepaskan rematannya di kaos Minho, kini dia menepuk pelan dada Minho, pertanda bahwa dia kehabisan nafas.

"Haaahhh" keduanya terengah, Minho kemudian memeluk erat Jisung, lalu mengecup pipi Jisung.

"Iiihh kakak, kenapa dijilat" Jisung mempoutkan bibirnya dan mengusap kasar pipinya, karena Minho tidak hanya mengecup pipinya.

"Abisnyaa gemes banget kayakk mochiiii" Minho menarik pipi Jisung.

"Kakak dulu atau aku dulu yang mandi,?" Dengan posisi mereka yang masih saling menatap dan berpelukan itu Jisung bertanya.

"Gimana kalo berdua aja,?" Godaa Minho.

"Nggak yaa kak, kita belum tinggal bareng aja kakak udah begini, gimana kalo tinggal bareng" Jisung memasang muka takutnya, bermaksud menggoda Minho.

"Engga sayang bercanda, kamu dulu aja yang mandi, aku siapin baju dulu" Minho melepaskan pelukannya, lalu Jisung berjalan ke kamar mandi.

Beberapa menit berlalu, Jisung menyembulkan kepalanya dari pintu kamar mandi.

"Kak... 🥹 , lupaa ngga bawa handuk kak"

Minho hanya menggelengkan kepalanya, tidak heran, lalu dia berjalan ke arah kamar mandi, memberikan handuk kepada Jisung.

Saat Jisung menarik handuknya, Minho justru ikut membawa dirinya masuk ke dalam kamar mandi..

Bersambung.....

My MoChiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang