1. Teringat Kembali

19 5 6
                                    

"Kita putus!" ucapnya.

"Lo itu manusia ngga punya otak," cercanya lagi.

"Ngga guna!"

"Heh hehe iya gue emang ngga punya otak," ujar seorang gadis sembari tersenyum getir.

Dibawah guyuran hujan laki-laki yang tadi mengucapkan kata putus itu pergi begitu saja meninggalkan sang gadis sendirian.

Gadis itu terduduk dibawah pohon lalu memeluk lututnya sendiri, matanya menatap kedepan namun hanya tatapan kosong.

Suara petir bergemuruh tak membuat gadis itu bergeming sedikitpun.

Selesai, semuanya benar benar selesai.

***

"Huh huhh huhh," napas tak beraturan itu berasal dari seorang gadis yang tengah terduduk diatas ranjangnya.

Matahari mulai terik, di hari Minggu ini mimpi buruk kembali muncul. Matanya menatap kosong kedepan kemudian buyar ketika mendengar sebuah suara.

"Dek! Resha, bangun sudah siang," ujar seseorang diluar sana.

"Iya Ma."

Gadis cantik itu kemudian menggelengkan kepalanya supaya melupakan mimpi tadi.

Kakinya menjulur menginjak lantai kamar berjalan memasuki kamar mandi. 15 menit ia gunakan untuk mandi, dirasa sudah fress gadis itu keluar dari kamarnya kemudian turun kebawah untuk mencari makanan karna perutnya sudah merasa lapar.

"Sarapan pake apa Ma?" tanya gadis itu pada sang Mama.

"Tumis kangkung, ayam goreng, sama sambel," jawab Tia- Mama Resha.

Farresha Jingga Sharena atau lebih akrab dipanggil Resha, gadis cantik dengan bola mata berwarna coklat, rambut sepunggung yang kini diikat asal menambah kesan cantiknya.

Selesai menyantap sarapannya kini Resha merebahkan tubuhnya diatas sofa ruang keluarga, televisi di ruangan itu memang menyala namun matanya mengarah ke layar ponsel di genggamannya.

Hari ini sebenarnya tidak ada agenda apapun membuat Resha merasa bosan.

"Keluar beli jajan aja kali ya," ujarnya pada diri sendiri.

Tanpa pikir panjang Resha mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuju garasi.

Ya, Resha pergi tanpa mengganti pakaiannya, dan satu-satunya alasan Resha pasti karna malas.

Kali ini tujuan Resha bukanlah ke supermarket terdekat, namun dirinya sengaja berjalan cukup jauh dan alhasil kini ia sudah berada di kota sebelah. Kota yang dulunya sering Resha kunjungi.

Resha berhenti di sebuah supermarket, kakinya melangkah masuk ke dalam. Menyusuri lorong snack, tangannya juga sesekali mengambil snack yang ia inginkan.

Brukkk

Tak sengaja sebuah troli menabraknya membuat Resha terkejut dan menjatuhkan snack nya.

"Aduh maafin tante ya," ucap seorang wanita paruh baya.

Resha tersenyum dan memungut snacknya, "Ngga papa tante."

Tentang ReshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang