Sudah satu minggu ini Resha dan Aegean kembali dekat, seolah tak ada rasa canggung lagi di keduanya.
Malam ini rencananya mereka berdua akan pergi jalan jalan sekedar menikmati suasanya malam hari. Kini Resha tengah bersiap-siap, memoleskan sedikit lipcream ke bibirnya tak lupa juga parfum dengan wangi vanilla yang ia pakai menambah kesan manis.
"Siap!" seru Resha.
Kaki Resha melangkah keluar dari kamar lalu pamit pada Mamanya.
"Jangan kemaleman ya," peringat Tia.
"Iya Ma."
Resha kembali melangkah menuju keluar gerbang dan disana sudah ada Aegean yang tengah bersender di motonya.
Untung saja kali ini Resha memakai celana panjang hitam yang dipadukan dengan sweater biru kesukannya.
Dengan senyum mengembang Resha menghampiri Aegean.
"Hai!"
Aegean tersenyum, "Hai, udah siap kan?"
Resha mengangguk sebagai jawabannya, kemudian Aegean mengajak Resha untuk segera menaiki motornya tak juga helm yang sudah ia pakai.
Motor sudah melaju meninggalkan pekarangan rumah Resha, tujuannya kali ini hanya sekedar mencari makan atau mungkin jajan.
Tangan Resha sedari tadi tak kunjung diam, dalam batinnya ingin memeluk Aegean dari belakang namun ia tarik kembali.
"Sha, lo mau makan apa?" pertanyaan keluar dari bibir Aegean.
Resha mencondongkan tubuhnya supaya lebih mudah mendengar ucapan Aegean.
"Apa ya, terserah deh," ucap Resha tanpa mau berpikir.
"Ck, jangan mulai deh Sha yang jelas dong!"
"Mie ayam kayanya enak deh."
"Yaudah mie ayam aja ya," ucap Aegean.
"Iya."
Keduanya kembali mengunjungi Street Food, tampat dimana keduanya kembali bertemu setelah hampir 2 tahun.
Sampainya ditempat tersebut dan Aegean memarkirkan motornya, Resha turun dari motor dan melepas helmnya.
"Mau gandengan ngga nih?" tawar Aegean.
"Boleh deh," tanpa penolakan Resha menggenggam tangan Aegean sembari tersenyum lebar.
Keduanya tersenyum lebar lalu melangkahkan kakinya menuju pedagang mie ayam yang mereka inginkan.
"Disitu aja ya," ujar Aegean menunjuk pedagang mie ayam lalu diangguki oleh Resha.
"Mas mie ayamnya dua sama es tehnya dua," ucap Resha memesan.
Tangan keduanya terlepas saat ingin duduk dibangku yang disediakan.
"Ibu sama adek lo sehat?" tanya Resha kemudian.
"Iya alhamdulillah sehat semua."
"Alhamdulillah."
"Eh gimana sekolah lo?" Aegean sedikit penasaran dengan kehidupan Resha di sekolah.
Jadi mengingatkan waktu mereka masih kelas 9, keduanya selalu berdo'a supaya tidak satu sekolah lagi nantinya, dan kini do'a nya menjadi kenyataan.
"Baik, lo sendiri?"
"Baik juga."
Aegean menganggukkan kepalanya, "Ngga ada cowo yang lo incer di sekolah?"
"Ngga ada lah ngaco," Resha terkekeh dengan pertanyaan Aegean.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Resha
Ficção AdolescenteKembali bersamamu memang suatu yang ku inginkan, tapi apakah keputusan ini benar? Tentang Resha yang kembali menjalin kasih dengan sang mantan, ah ralat sekarang menjadi kekasihnya. Ada banyak hal yang membuat Resha berkali kali merasa ragu dengan h...