"Heh kutu!, ngapain lo berdiri di depan gerbang?." panggil Rafa yang sedang duduk di atas motor kesayangan nya.
yang dipanggil langsung mendelik tak terima, "sembarang ya lo, nama gue Z-E-V-A-N-Y-A di baca ZEV---."
Kalimat Zevanya terhenti begitu saja karena Rafa yang langsung memotong nya.
"kutu." potong Rafa dengan santai.
"ANJWING LO!." teriak Zevanya kesal.
Rafa tertawa pelan, kemudian bertanya kembali "ngapain lo belum pulang hah?."
Zevanya tersenyum miring, "nungguin ayang Aryan pulang dong." seru Zevanya bangga.
Pletak
"Awshh, sakit anjir."
Rafa menyentil jidat Zevanya karena geram dengan sikap pede'anya itu.
"Halu lo!, si Aryan mana mau pulang sama manusia kutu kayak lo."
"Bodoamat wle."
"Udah mending lo pulang aja sana, hush..hush." usir zevanya.
"Gue ga mau." tolak Rafa.
"Arghh, terserah lo deh."
Jengah adu bacot dengan Rafa, Zevanya langsung mengedarkan pandangan nya mencari Aryan satya mahendra cowok yang Zevanya kagumi sejak kelas 10, setelah pandangan nya menangkap sosok yg ia cari, Zevanya langsung berlari mendekati Aryan dan menyapanya.
"Hai Aryan!." sapa Zevanya sokap.
Aryan tak menjawab sapaan dari zevanya dia hanya meliriknya sekilas kemudian kembali fokus menyalakan motornya.
Zevanya yang kesal karna di cuekin pun kembali berbicara.
"Ar, gue pulang ikut bareng sama lo, ya."
"Gak." tolak aryan cuek.
"ayolah ar, lagian kan searah." Sabar, ucap Zevanya sambil menggoyangkan tangan Aryan.
Aryan menatap Zevanya tajam, "LO BUDEG HAH?!, GUE BILANG GAK MAU..YA GAK MAU TOLOL!." bentak Aryan sambil mendorong Zevanya agar cekalan ditangan nya terlepas, Setelah terlepas aryan langsung menancapkan gas motornya dan melesat meninggalkan parkiran sekolah.
"Ngeselin lo Ar, untung sayang." gerutu Zevanya sambil berjalan dengan menghentak hentakan kakinya kesal.
Setelah sampai didepan pintu gerbang sekolah Zevanya melihat Rafa yang masih duduk di atas motornya sambil tersenyum miring, bisa Zevanya tebak, pasti ia akan di ejek oleh teman sekaligus partner ribut nya ini.
"ekhem..ada yang gak di ajak pulang sama ayang nya nih." ejek Rafa sambil tersenyum miring.
"gue bilang juga apa, si aryan mana mau pulang sama lo kutu!." lanjut Rafa.
cukup. habis sudah kesabaran zevanya, ia sangat kesal dengan manusia setengah setan di hadapan nya ini. dengan penuh kekesalan zevanya langsung mendekati Rafa dan memukul dada bidang nya sekuat tenaga, walaupun bagi Rafa pukulan Zevanya tidak ada apa apa nya.
"RAFAA NGESELIN BANGET SIHH LO!." teriak Zevanya sambil memukul dada bidang Rafa.
"Hiks..gue aduin ayah ya kalo lo ngisengin gue terus." ancam Zevanya sambil menangis karna kesal di ejek dengan Rafa.
Rafa terkikik geli berhasil membuat singa betina nya mengamuk, ia membiarkan Zevanya memukulinya, selang beberapa detik kemudian Rafa menarik Zevanya ke dalam pelukan nya secara tiba tiba sambil mengelus surai panjang Zevanya.
"iya..iya maaf." ucap Rafa pelan sambil terus mengelus rambut Zevanya berusaha menenangkan nya, perlahan pukulan dan isakan di dadanya mulai mereda, setelah itu Rafa langsung melepaskan pelukan nya pada zevanya.
"n-nanti gue a-aduin b-beneran tau r-rasa lo." ancam Zevanya sambil sesegukan.
"ehh jangan beneran dong bisa abis gue sama ayah lo."
"Maaf'an oke?." bujuk Rafa sambil menyodorkan jari kelingkingnya.
Zevanya nampak berfikir sejenak lalu menganggukkan kepalanya, "i-iya, lo gua m-maafin." jawab Zevanya kemudian menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Rafa.
Rafa tersenyum tipis, lalu ia menghapus sisa air mata Zevanya dengan ibu jarinya.
"udah jangan nangis lagi ya, muka lo kayak setan kalo nangis."
"RAFAAA." teriak Zevanya frustasi.
"HAHAHA, gue bercanda, udah ayo pulang."
•••••
Gimana prolog nya?
Semoga kalian suka ya sama cerita ini(◠‿◕)
Jangan lupa vote nya woyy!!
Makasii♡
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFANZA
Teen FictionFollow sebelum membaca!! Rafanza Zaidan angkasa, kerap di panggil Rafa, cowok berparas tampan bahkan nyaris sempurna, Rafa memiliki sikap yang sangat cuek kepada siapapun kecuali pada bundanya dan zevanya aurelya graziena teman dekat Rafa sejak keci...