( ・ω・)☞ Part 6.

23 21 25
                                    

Andai kamu tau Melupakan kamu itu tak semudah mencintaimu.

Happy membaca






🤍

Hoamm

gadis berwajah cantik dengan rambut sebahu itu menguap seraya mengucek mata nya.menetralkan cahaya yang masuk pada retina matanya.

Gadis itu menelisik pandangan nya ke seluruh ruangan. ia merasa aneh.

"Lahh. inikan kamar gue, perasaan semalem gue tidur di kamar Rafa dahh." kata Zevanya berusaha mengingat ingat kejadian semalam.

Beberapa detik setelahnya Zevanya justru malah mengingat kejadian saat Rafa mengecup keningnya. sontak jantung Zevanya berdegup kencang. dengan tangan bergetar ia menyentuh keningnya lalu setelahnya ia memegang dadanya yang berdetak kencang itu.

"ini seriusan semalem Rafa cium jidat gue?. gue gak mimpi kan?." tanya zevanya pada dirinya sendiri sambil menepuk pelan pipi nya.

"Gak bisa ini gak bisa, gue harus tanya sendiri ke si Rafasu itu."

Dengan langkah penuh semangat 45, Zevanya yang masih mengenakan piyama bermotif panda itu pun langsung berjalan keluar kamarnya menuju kediaman Rafa.

ෆ•••••ෆ

"Mau kemana keluar pagi pagi gini." Suara lembut itu membuat langkah Zevanya berhenti dan membalikan badannya.

Sontak Zevanya langsung memekik girang saat melihat keberadaan bunda nya.

Meisya tersenyum hangat lalu ia memeluk putri semata wayang nya ini. dengan senang hati Zevanya membalas pelukan sang bunda.

"Bunda sama ayah kenapa semalem pulangnya telat?." Tanya zevanya dengan raut wajah sedih.

"Macet sayang,,Kamu kayak gak tau Jakarta aja." Jawab Meisya, setelahnya ia melepas pelukan nya pada putrinya.

Zevanya mengangguk kecil.

"Pagi pagi gini mau kemana?." Tanya Meisya lagi.

"Zevanya mau ke rumah Rafasu---ehh maksud nya ke rumah Rafa dulu bentar." Ucap zevanya keceplosan yang langsung di hadiahi tatapan maut Meisya.

Aelah pake typo lagi nih mulut!.

"Ini masih pagi Zevanya, kamu jangan bikin ulah ya!." Peringat Meisya pada zevanya.

"engga bunda, suerr dehh."

Bukan apa apa Meisya paham betul dengan kelakuan putrinya yang selalu membuat ulah dengan anak teman dekatnya itu . Kadang meisya merasa pening dengan kelakuan anaknya dengan anak teman nya itu yang kadang ribut kadang uwu.

Akh. Meisya benar benar tak habis pikir dengan kelakuan mereka.

ෆ•••••ෆ

"WOY RAFASU!." Teriak Zevanya saat sudah berada di depan gerbang rumah Rafa.

Zevanya berteriak sambil memukul pagar besi rumah Rafa menggunakan ranting kayu yang ia ambil dipinggir jalan tadi.

RAFANZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang