( ・ω・)☞Part 1.

64 59 66
                                    

Happy reading꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡.

Kringg

Kringg

Bunyi alarm mulai mengusik gadis cantik yang masih bergulung di dalam selimutnya.

"enghh" lenguh Zevanya seraya mengucek matanya.

Mata Zevanya langsung terbelalak melihat jam di handphonenya yang menunjukan pukul 06.45 itu artinya lima belas menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

"sial!, bisa telat gue." gerutu Zevanya sambil berlari menuju kamar mandi dan bergegas pergi sekolah.

Setelah dirasa seragamnya sudah rapi, Zevanya langsung berlari menuruni anak tangga, bik saron yang melihat Zevanya menuruni tangga dengan cepat membuatnya bergidik ngeri.

"BI SARON BEKAL ZEVANYA UDAH SIAP BELUM?." teriak Zevanya.

Bi saron menganggukkan kepalanya, "udah siap nih non bekal nya." sahutnya sambil memberikan bekal yang ia buatkan untuk Zevanya.

"non Zevanya turun tangganya pelan pelan takut nanti jatuh" peringat bik saron.

"Kalau pelan pelan nanti Zevanya makin telat bi."

"bunda kemana sihh bi, kenapa ngga bangunin Zevanya?." tanya Zevanya.

"tuan sama nyonya sudah pergi dari subuh non, katanya ada rapat di luar kota, tadi nyonya sudah membangunkan non, tapi non susah di bangunin." terang bi saron.

Zevanya hanya menganggukkan kepalanya paham dengan penjelasan bi saron.

"Yauda bi,  Zevanya berangkat dulu." pamit Zevanya lalu  mencium telapak tangan bi saron.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati hati dijalan non."

"IYAA." teriak Zevanya yang mulai keluar dari rumahnya.

                                   ••••

setelah sampai di depan sekolah, Zevanya langsung berlari ke arah pintu gerbang

dan ya pintu gerbang sekolahnya sudah tertutup rapat.

"Pak izin'in saya masuk ya." Zevanya memohon kepada pak satpam.

"gak bisa non."

"Saya cuma telat 5 menit aj loh pak, masa ga boleh masuk sih" protes Zevanya.

"Sama aja non, telat ya telat." tegas pak satpam tak mau kalah.

Zevanya berdecak kesal.

"ngeselin banget sih tuh satpam." batin Zevanya yang sudah kepalang kesal.

"Terus gimana cara gue masuk kedalam coba" gumam zevanya, sampai sebuah ide cemerlang terlintas di otak nya.

Zevanya menjentikkan jarinya merasa idenya ini sangat bagus "ck, pinter banget sihh gue, kenapa gak kepikiran dari tadi coba." ucapnya dengan bangga.

Dengan sigap zevanya langsung berlari kearah belakang sekolah untuk memanjat pagar belakang sekolah.

"Wuihh tinggi juga nihh temboknya" ucap Zevanya yang sedang memperhatikan tembok yang akan ia panjat.

"Tapi gapapa, bukan Zevanya namanya kalo gak bisa manjat" lanjutnya.

Tanpa ba-bi-bu Zevanya langsung mengambil posisi bersiap untuk memanjat tembok sekolah, tapi baru saja hendak memanjat, atensi zevanya tiba tiba tertuju pada seseorang yang tidak asing dimatanya yang sedang berusaha memanjat tembok.

"ARYAN!." panggil Zevanya kepada Aryan yang sedang memanjat tembok.

Ya. Orang itu adalah Aryan satya mahendra, seorang laki laki yang Zevanya sukai sejak kelas sepuluh SMA, zevanya selalu berharap jika perasaan nya akan terbalaskan, namun naas nya Aryan tidak pernah membalas perasaan nya, justru penolakan lah yang selalu Zevanya dapatkan.

RAFANZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang