⨳ 9/10

443 111 1
                                    

"Geonyeob!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Geonyeob!"

Geonyeob mendelik ketika mendengarkan namanya diserukan, hingga sampailah pandangannya pada seorang gadis yang memanggilnya.

"Kenapa, [Name]?"

"Aku pinjam seragam olahragamu, dong! Kau pasti bawa, kan?"

Alis Geonyeob naik ketika mendengarnya, pemuda itu mengangguk. "Ya. Kau lupa bawa baju olahraga, ya?"

Gadis di hadapannya mengangguk sebagai balasan, membuat Geonyeob tersenyum maklum. "Baiklah. Akan kuambilkan di loker dulu, ya."

⨳⨳⨳

Ini adalah siang si kelas fisika yang membosankan. Guru sedang menjalaskan pelajaran yang sebenarnya tak jelas penjelasannya.

Geonyeob merasa bosan sekaligus gerah—walau kelasnya memiliki pendingin ruangan yang lumayan. Kebetulan pula, kursinya terletak di dekat jendela yang membuat pemuda itu dapat melihat langsung ke lapangan sekolah.

Dengan kepala yang bertumpu dengan tangan di atas meja, Geonyeob menatap lapangan yang kini kondisinya lumayan ramai. Sepertinya anak-anak perempuan sedang berbaris sebelum menuju lokasi praktik mereka.

Kalau begitu, harusnya ada [Name] di sana.

Matanya mulai menelusuri setiap siswi yang dibombardir terik matahari, semuanya tampak begitu kegerahan hingga ada yang tremor. Tak seberapa lama kemudian, barulah lelaki itu dapat melihat eksistensi pacarnya. Cukup mudah ditemukan dengan cepol dua berantakan yang bertengger di kepalanya dan baju olahraga yang
lumayan kebesaran di tubuhnya. Sekitar dua sampai tiga kali besar baju olahraga milik [Name].

Alasannya? Tentu saja karena itu milik Geomyeob.

Sepertinya, indra [Name] agak lebih peka dari biasanya hingga gadis itu dapat merasakan tatapan dari Geonyeob. Dia mendongak ke atas—pada bangunan sekolah—dan sedikit meneliti, siapa yang menatapnya itu?

Dan, tara! Dia dapat melihat pemuda yang bajunya dia pinjam.

[Name] melambai dari bawah dan karena itu, lengan bajunya yang sedikit kebesaran jatuh ke lengannya—lebih tepatnya, di pertengahan tulang hasta dan pengumpil milik gadis itu.

Alis Geonyeob naik turun, terutama begitu mendengar seruan dari guru olahraga [Name]. "[Name]! Apa yang sedang kau lakukan?! Dan kenapa bajumu sebesar itu? Kau mau olahraga atau apa?!"

"Maaf, Pak!"

Bibir Geonyeob sedikit naik ke atas karena menyaksikan adegan tersebut. "Pfft, lucunya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Cool Darling, Geonyeob Park ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang