Kalian pernah nggak punya keinginan untuk merayakan hari lahir? waktu kecil, mungkin saat TK atau SD. Minggu lalu ada salah satu anak dari kelas sebelah yang merayakan ulang tahun di sekolahan, ada kue dengan tiga tingkat berhias tokoh-tokoh superhero dari marvel.
Ada banyak makanan dan ada bingkisan untuk seluruh kelas. Oh satu lagi, anak itu dapat banyak hadiah dari teman satu kelasnya.
Tahun lalu Jean dapat sepeda dari papanya yang saat ini entah udah ada di mana, alias Jean nggak mau sepedanya karena berwarna hitam.
Walau umurnya baru aja empat tahun waktu itu, Jaemin udah gak ngerti lagi harus ngapain karena anaknya ngambek dan ngediemin dia. Akhirnya dibawa anak itu ke Transtudio Bandung dan menjelajah sampai capek. Sampai anaknya bosen muter-muter.
Ide ke Transtudio sebenernya juga bukan ide Jaemin sendiri, Jean yang minta karena nggak sengaja ngelihat maskot-maskot wisata itu ada di dalam hp papanya. Iya, korban iklan.
Senengnya lagi waktu mereka ke sana pas banget ada parade yang cuma ada di hari sabtu minggu. Jean jadi tambah girang.
Itu hadiah pertama Jean yang mungkin udah dilupain, hehe. Mungkin juga kenangan dia sama Jaemin waktu itu juga udah lupa.
"tahun lalu Jean dapat hadiah apa dari papa?" tanya Reana yang kebetulan ingat ulang tahun anaknya itu beberapa hari lagi. Kemarin nggak sengaja lihat di kartu keluarga baru.
Wanita itu juga belum kepikiran mau kasih hadiah apa, mau di kasih barang kayaknya Jean juga udah punya semua. Mau di kasih uang juga gak mungkin karena setiap anak itu menodongkan tangan ke papanya, Jaemin bakal langsung kasih uang pecahan warna biru.
"sepeda item. Tapi sepedanya Jean buang soalnya jelek" ucap Jean enteng tanpa dosa dan rasa bersalah sedikitpun.
"OH! JEAN MAU INI...." anak itu menggantungkan kalimatnya. Padahal Reana belum sempat menawarinya ingin apa tahun ini.
"apa?" membuat Reana mengernyit dan tak sabar ingin tahu.
"pesta! kemarin Jean lihat teman yang beda kelas itu rayain ulang tahun di kelas, ada kue yang tinggi, ada jajan banyak dan dapat hadiah"
"Jean mau rayain kayak gitu juga?" tanya Reana lembut yang disambut anggukan semangat.
"boleh, nanti bunda bilang sama papa ya" bukan hal susah untuk wanita itu menuruti kemauan putra tercintanya.
"tapi tapi tapi bundaaa Jean gak mau di sekolahaaan" tahan Jean sambil menepuk-nepuk paha bundanya.
"terus?"
Bibir Jean melebar, matanya berbinar cerah dan tubuhnya condong ke arah sang bunda.
"di rumah aja, terus yang dateng bunda, papa, nganga, uti, eyang, kakung, papi, kak Haikal, om Echan, om Jeno, om Renjun sama Sasa sama papanya, tante cerewet juga jangan lupa diundang OH SAMA OM TENTARA TENG TENG TENG"
"nanti rotinya yang besar supaya bisa dimakan rame-rame, jajannya yang banyak karena om Echan suka makan, terus-terus bundaaa kuenya warna ping rasa stloberi ya. Gak dapet hadiah gak apa-apa kok kan udah pesta!"
Reana menatap lamat wajah putranya, bibirnya menukik, tersenyum lebar kala Jean dengan semangat mengeluarkan semua kemauannya untuk merayakan hari lahirnya.
Reana cuman nggak nyangka kalau pesta yang Jean mau lebih sederhana dari pikirannya. Hanya dirayakan oleh orang-orang terdekatnya dan menikmati suasana itu bersama.
"Jean gak mau undang teman-temannya juga?" tanya Reana yang sebernya ngerasa aneh, biasanya anak kecil kan pengen banget undang banyak teman supaya banyak yang tahu kalau dia lagi ulang tahun. Atau pamer kalau dia bisa ngadain pesta besar-besaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
papa || Na Jaemin [terbit]
Fanfiction"tante jadi bunda Jean yuk!" "eh?" ○ Sebagian bab dihapus ○ End - Book ver/ E-book avail on trakteer only started : september 26th 2021 finished : june 2022 written in bahasa ©hireaa, 2021 | papa