Reana menggandeng tangan Jean di sebelah kiri, sedangkan tangan sebelah kanannya menyeret sebuah boneka berbentuk singa yang lumayan besar, mungkin ukurannya hampir setengah dari tubuhnya."nganga laperr bunda, ayo makan"
"hah? nganga siapa?"
"ituu bonekanya, namanya nganga"
Reana cuma bisa geleng-geleng, Jean apa gak ada nama yang lebih bagus?
"mau makan dimana?"
"di situuu"
Jean menunjuk salah satu store ice cream dari salah satu brand terkenal. Anak itu memang gak bisa lepas dari makanan manis yang satu ini.
"mau yang rasa apa?"
"stloberi sama coklat"
Jean melebarkan senyumnya saat menerima uluran satu buah ice cream cone dengan dua rasa.
"yassss"
"abis ini makan nasi ya"
"iya bunda"
Reana bernafas lega saat mereka duduk di salah satu food court tangannya terasa sedikit kebas karena menyeret boneka singa yang lumayan berat. Setelah selesai memesan, wanita itu hanya diam seraya memperhatikan Jean yang sedang asik dengan dunianya sendiri.
sesekali wanita itu terkekeh karena Jean yang menggeleng-gelengkan kepalanya, mungkin karena terlampau menikmati ice cream miliknya
"enak?"
"huum, bunda mau?"
Jean menyodorkan ice creamnya pada Reana,
"dimakan adek aja, bunda gak begitu suka"
"enak tau"
"seneng gak hari ini?"
"seneng bangetttt, Jean gak pernah di ajakin papa main-main kayak tadi"
"papa kan sibuk cari uang, nah tugas kita nanti menghabiskan uangnya"
"iya habiskan, biar papa gak punya uang lagi"
kadang ngobrol sama anak kecil emang agak ngaco, tapi yaudahlah Reana juga gabut kalau gak ngajakin Jean ngobrol.
jadi ceritanya waktu jam makan siang tadi Reana yang jemput Jean ke sekolah, tapi bukannya langsung balik ke kantor mereka malah mampir ke salah satu Mall yang ada di kota ini.
hal pertama yang dituju adalah time zone, asal muasal Reana harus rela membawa boneka singa super besar karena Jean yang lihat boneka itu di dalam mesin capit boneka, mereka hampir menghabiskan uang sebanyak 500 ribu hanya untuk bermain. Sebenarnya Reana sendiri udah gak sabar karena gagal terus, tapi Jean ngotot pengen bonekanya sampai nempelin tubuhnya ke mesin capit. Akhirnya di beliin aja sama Reana yang ukurannya lebih besar.
"papa kemana kok gak ikut??"
"hmm bunda juga gak tahu papa mu kemana, tiba-tiba gak ada di kantor"
Jean membuka mulutnya selebar mungkin saat menerima suapan dari Reana, berbeda dengan Jaemin yang selalu menyuruhnya makan sendiri justru sang bunda selalu memanjakannya.
"nanti nganganya bobo sama Jean boleh kan?"
"boleh, yuk sekali lagi aaa"
"bunda pernah lihat simba asli gaa?"
"singa? pernah dulu waktu study tour sd bunda ke kebun binatang"
"kebun binatang itu yang kayak gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
papa || Na Jaemin [terbit]
Fiksi Penggemar"tante jadi bunda Jean yuk!" "eh?" ○ Sebagian bab dihapus ○ End - Book ver/ E-book avail on trakteer only started : september 26th 2021 finished : june 2022 written in bahasa ©hireaa, 2021 | papa