Aku merebahkan tubuhku di atas kasur. Mataku memandangi langit-langit kamar. Rasanya seperti di kamarku saat di dunia nyata.
Ah, tidak. Aku tidak merindukan kehidupanku di dunia nyata sama sekali. Aku justru senang karena bisa masuk ke dunia ini. Di sini aku bertemu pemuda-pemuda tampan, bahkan salah-satunya adalah seorang kakak yang sangat baik hati.
Aku menyukai novel ini. Dan aku akan terus melanjutkan alur cerita sampai aku kembali ke dunia nyata, yang akupun tidak tahu kapan waktunya.
Mungkin jika cerita ini selesai, aku pun akan kembali?
Eh, atau ketika aku mati, ya?
Entahlah, aku tidak tahu. Tetapi satu yang aku yakini, aku pasti akan kembali ke dunia nyata.
Tetapi sebelum itu, aku harus meneruskan alur cerita ini. Dan kalau bisa, aku ingin mengubah alurnya. Ya, berharap sedikit tidak apa-apa 'kan? Jujur aku tidak mau mati.
Aku menghela napas panjang. Yang harus aku pikirkan sekarang adalah caranya agar bisa kembali pulang ke kota Thistle yang merupakan tempat Alura, Alois, dan Denta tinggal.
Aku juga tidak mau terjebak terus di kota hitam yang terkutuk ini selamanya. Aku ingin bertemu ayah dan aku ingin tahu keadaan kota Thistle bagaimana.
Coba aku ingat-ingat kembali isi novel yang sudah aku baca ini.
Di dalam novel di ceritakan jika kota Deadow ini jauh dari jangkauan kota-kota yang lainnya. Kota ini terpencil dan tersembunyi. Sangat susah untuk menemukan jalan pulang, hal yang bisa dilakukan agar bisa kembali hanyalah dengan cara berteleportasi.
Tetapi sayangnya di kota ini yang mempunyai kekuatan sihir teleportasi sangat sedikit, bahkan bisa dihitung oleh jari. Dan sebagian dari mereka pun sudah pergi dari kota terkutuk ini.
Selain berteleportasi, cara lainnya untuk pulang adalah dengan berjalan kaki atau menaiki kereta kuda. Tetapi, itu adalah cara yang sulit untuk dilakukan. Pasalnya, itu akan membutuhkan waktu yang sangat lama, perjalanan akan sangat jauh, bahkan kami tidak tahu jalan, bisa-bisa aku, Alois, dan Denta akan semakin tersesat. Belum lagi kami harus berhadapan dengan para Beelze yang berkeliaran.
Itu hanya akan menambah masalah.
Jadi, cara yang paling efektif untuk pulang itu adalah dengan cara berteleportasi.
Tunggu sebentar,
Sepertinya aku mengingat sesuatu.
Di novel tertulis ketika Alura, Alois, dan Denta masuk ke kota Deadow, orang yang pertama kali menolong mereka itu adalah seorang perempuan. Selain menyembuhkan aku yang terkena kutukan, dia juga membantu kami pulang.
Perempuan itu bisa berteleportasi, sehingga aku, Alois, dan Denta langsung pulang dengan cepat.
Apa ceritanya berubah? Kenapa yang aku Alois, dan Denta temui bukannya seorang perempuan? Melainkan malah seorang pemuda yang bisa merubah bentuknya menjadi seekor kucing yang menggemaskan?
Dan juga, tempat ini.
Aku terbangun, memandangi seluruh ruangan kamar yang saat ini aku tempati.
Tempat ini tidak pernah di jelaskan di dalam novel. Bahkan mungkin tidak ada. Pantas saja aku merasa asing. Padahal aslinya, setelah kejadian Alura pingsan di pinggir danau, dia terbangun di ruangan dengan atap yang transparan. Sebuah atap yang langsung menampilkan pemandangan gelap langit kota Deadow. Dan tempat itu, terletak di dekat sebuah bangunan yang paling tinggi di kota ini.
Kalau begitu. Sepertinya aku mendapatkan petunjuk!
Ceritanya memang berubah. Karena aku tidak bertemu dengan perempuan yang disebutkan di dalam novel, tetapi itu artinya aku bukan tidak akan bertemu dengannya 'kan? Tetapi aku pasti akan bertemu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Book Of The Black City
FantasyAku merasa jika hidupku tidak berguna dan tidak ada harganya. Tetapi hal itu tiba-tiba saja berubah, aku yang awalnya merupakan manusia tidak berdaya yang terjebak dengan keseharian yang begitu-begitu saja, dengan tidak sengaja masuk ke dalam sebuah...