18. Satu meja

7 2 0
                                    

Dikelas XII IPA 1 suasana pagi ini ricuh ada yang menaiki meja,memukul meja, kejar-kejaran, bernyanyi hingga kelas yang semula rapi menjadi seperti kapal pecah.

"Aku disini kau disana!" Nyanyian yang sangat fales tak ada nada yang bagus sedikitpun menggema dikelas.

"Lanjutnya apa woy? Gue cuma hafal itu doang."ucap oji.

"Huuu."sorak siswa-siswi yang ada dikelas.

"Makanya kalo nyanyi hapalin dulu."ucap salah satu siswi dengan nada sok dilembuti.

Hingga membuat dua gadis yang duduk didepan dekat pintu begidik geli. Melihat,siswi tersebut yang terlihat caper.

"Bedaknya mbak murahan ya kaya orangnya."tukas Anna sewot.

"Dih iri Lo."kata Bella salah satu dayang-dayang Angel.

"Ngapain gue iri sama Lo,najis."ucap Anna.

"Berani Lo?"pekik Bella. Suasana kelas yang semulah ricuh menjadi hening karna perdebatan dua perempuan yang tak mau kalah satu sama lain.

"Gue takut sama Lo."kata Anna menunjuk dirinya lalu membalikan telunjuknya menunjuk Bella."untuk apa gue takut sama murahan kaya Lo."lanjut Anna membuat emosi Bella memuncak.

"Lo ya."tunjuk Bella menghampiri ketiga perempuan yang duduk satu meja dengan Anna.

"Berani Lo Jambak dia?"tanya Tara dingin. Saat melihat rambut Anna akan dijambak oleh Bella.

Bella yang mendengar perkataan Tara langsung menurunkan tanganya, kicep.

"Berani nga-pain gue takut."jawab Bella gugup. Jujur,ia sangat takut melihat wajah Tara yang terlihat dingin itu.

"Jambak."ucap Tara.

"Hah?"

"Lo mau Jambak dia kan."kata Tara menunjuk Anna yang melotot terkejut. "Kok gk jadi?"tanya Tara.

Bella langsung berjalan keluar."awas aja Lo."tunjuk Bella sebelum keluar kelas.

Oji yang melihat itu langsung menghampiri ketiga perempuan dan bertepuk tangan.

"Wih keren Lo Ra."puja oji dengan kekehan.

"Iya nih keren. Kirain Lo mau biarin gue dijambak sama Mak lampir itu."ucap Anna menepuk bahu Tara

"Hm."dehem Tara dan kembali dengan kesibukannya.

"Lanjut nyanyi lagi gak nih?"tanya oji kepada ketiga perempuan yang ada dihadapannya.

"Gk suara Lo jelek."ledek Anna santai.

"Eh sih monyet Lo kalo ngomong suka,bener."kata oji dengan wajah memelas.

"Iya dong siapa dulu,Anna."ucap Anna bangga sembari mengibaskan rambutnya.

"Tuapi buoong."ejek oji dengan tawa terbahak-bahak. Namun seketika diam dengan wajah serius. "Candaan gue garing yak?"tanya oji.

Anna mengangguk." Hm garing bareng kaya dompet Lo."

"Asem banget omongan Lo deh Ann."memelas oji berjalan kearah bangkunya.

"Gk lanjut lagi nih?"tanya Radit kepada oji.

"Hayu nyanyi lagi kita!"pekik oji semangat.

"Giliran nyanyi aja semangat Lo ji. Sayangnya suara Lo aja yang jelek."ucap Radit kelewatan santai.

"Lo mah sama aja kaya sih Anna."kata oji. "kagak jadi deh mood gue ancur sama Lo."sambungnya.

"Yee sih jigong."

***

Bel istirahat sudah berbunyi. Membuat ketiga perempuan membereskan peralatan tulisnya agar tidak hilang.

DENARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang