Sampainya Aiden dihalaman sekolah ia langsung menuju kantin sudah dipastikan inti EXBRET sudah disana.
"Akhirnya pak ketu dateng juga."pikik gara hanya dihiraukan oleh Aiden.
"Kenapa Lo?"tanya kasa kepada Aiden. Saat ia melihat muka Aiden yang tak bersahabat.
"Emang gue kenapa?"
"Punya ketua kok bego banget."gumam oji yang masih bisa didengar semua.
"Ngomong apa Lo?"
"Kagak,gk ada omong gue."ciut oji.
"Gimana kemaren lancar gk nih?"goda kasa kepada Aiden.
"Lancar?"
"Pulang sama anak baru itu."jelas gara. Aiden hanya mengangkat bahu acuh.
"Dih nih anak."kesal oji.
Entahlah jin apa yang merasuki Aiden bisa menjadi seperti ini dingin dan kejam. Bukan Aiden yang mereka kenal dulu,semenjak kejadian kalah itu Aiden menjadi bersikap seperti ini.
"Gimana?"tanya Aiden kepada Reno.
"Apa?"bingung Reno.
"Dia."sahut Aiden.
"Belum ada perkembangan."ucap Reno untung ia tau arah bicara Aiden yang terlalu singkat.
Aiden hanya manggut-manggut. Berbeda dengan yang lain menatap bingung dua orang yang mereka tidak tau membahas apa.
"Lo pada ngobrolin apa sih?"tanya kasa penasaran.
"Kepo."sahut mereka berdua dengan datar.
"Gini amat punya sahabat."kasa memelas.
"Makanya jadi orang gk usah kepo kaya cewe."ejek oji tak dihiraukan oleh kasa.
"Kelas kuy,bentar lagi bel masuk."ajak gara.
"Kuy."sahut mereka serempak kecuali Aiden.
...
Dilain tempat tepat dikelas XII IPA 1 tiga gadis yang berdebat tepat nya dua orang yang mendebatkan nanti pulang nongki dimana.
"Kafe biasanya aja ih."ucap Anna.
"Bosen,yang lain aja."
"ih Lo mah gue kan pen cuci mata."kesal Anna.
"Alah cuci mata mending cowo disana cool ganjen yang ada."geli Aulia membayangkan ia yang digodain oleh laki-laki berpakaian seperti preman.
"Enak aja dia itu cool gk tau trend sih Lo."ejek Anna.
"Dianya yang terlalu berlebihan berpakaian."sewot Aulia.
"Kok Lo malah sewot sih."
Tara hanya bisa diam mendengarkan dua orang dihadapan nya.
"Udah. Ini juga masih pagi pulang masih lama."lerai Tara.
"Tapi kita harus pikirin nanti nongki dimana."ucap Anna.
"Kan bisa nanti."
"Iya nih Anna heboh banget cuma mau nongki doang kaya emak-emak nganti pembagian sembako aja."ejek Aulia.
"Enak aja Lo!"kesal Anna.
"Neng Anna gk boleh marah-marah nanti lekas tua."kata oji yang tiba-tiba muncul.
"Apa Lo!"ucap Anna sewot.
"Pms neng?"tanya oji.
"Iya kenapa ha?"sahut Anna.
"Makanya galak."gumam oji yang masih bisa didengar ketiga gadis dihadapannya.
"Awas ya Lo ojigong."ucap Anna mengejar oji keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENARA
Teen FictionSeorang gadis SMA yang harus menerima semua penderitaan yang datang bertubi-tubi. Disaat ia rapuh hanya gundukan tanah dan Bankar sandarannya. Ia gadis kuat demi saudara kandungnya yang masih bertahan hidup namun dibantu dengan alat medis. Ia harus...