⚠️18+ setiap chapter mengandung unsur dewasa.
Kim Taehyung atau yg dikenal dengan nama panggungnya V, apa yg kalian bayangkan tentang dia? idol dengan ketampanan serta kharisma nya yg mampu memabukan seluruh wanita di dunia ini?
Aku ciel. Konglomer...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah 1 malam bersama jungkook berlalu.
Aku seperti biasa menjalani hari hariku setelah libur, namun yg berbeda adalah dengan adanya jungkook. Setiap malam, atau mungkin hampir setiap hari ia menyempatkan menemuiku hanya untuk sekedar membuatkanku masakan, atau menemaniku melukis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meskipun ada beberapa jadwal padatnya ia banyak menunjukan perhatiannya untukku. Belum lagi kiriman bunga yg tiba tiba, atau coklat kesukaanku. Membuat hari hariku lebih baik, tak ada lagi tangis, tak ada lagi sepi. Hanya jungkook dan aku yg menjalani setiap waktu di sela kesibukan kami dengan penuh rasa cinta.
Saling bertukar pesan, atau jungkook yg selalu menelpon saat selesai shooting atau photoshoot. Sungguh menyenangkan bersamanya.
Hingga tak terasa 1 bulan berlalu antara kami. 1 bulan juga berlalu hilangnya perasaanku terhadap taehyung.
Ah, jungkook bilang hubungannya dengan taehyung baik baik saja. Meskipun sesekali aku masih menolak diajaknya untuk berkumpul bersama teman temannya, untuk sekedar makan malam atau apapun. Ya, karna aku belum seberani itu menemui taehyung lagi.
Aku bahkan sempat bertanya, setelah kejadian di malam tahun baru itu bagaimana sikap taehyung pada jungkook? Dan yg membuatku kaget, taehyung berlagak seperti semuanya baik baik saja karna itu sudah biasa baginya. Tak heran ketika ia kehilangan 1 wanitanya, ia memiliki beberapa penggantiku untuk sekedar menemaninya dimalam hari, pikirku.
Lalu kenapa sikap nya seperti itu pada malam pergantian tahun? Aku tidak tahu jelas. Kuharap ia mengingat kenangan baik kita, karna jelas ia pun melewati hari hari nya bersamaku. Jika itu hanya dianggapnya sebuah lelucon, tatapan mata nya tak akan pernah sedalam samudra padaku. Hanya itu yg membuatku yakin dia tak pernah sejahat itu sehingga aku bisa melapangkan maaf padanya.
Tttttitt .. ttttiiitt ..
Seseorang menekan sandi pintu rumahku.
"Jungkook-a? .."
Segera aku beranjak kedepan pintu dengan girang menunggu wajah ceria nya terpampang didepanku.
"Heiiii .." sambutnya ketika melihatku yg sudah siap memeluknya.
