Inner conflict

928 70 10
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Tidak .."

"Aku tidak akan mempertahankan bayi ini .."

aku masih bergumam dengan tatapan kosongku. Terduduk di lantai merangkul kedua lututku, begitu saja air mata ini keluar padahal entah kemana aku memandang diatas kamar apartment tinggi ini.

Jungkook yg sudah tak bisa berkata kata lagi pun hanya terdiam di sebrangku dengan tatapan kosongnya juga.

"Jika aku mempertahankannya pasti akan sulit bagimu .."

"Dan jika aku mempertahankannya sendirian pasti akan sulit bagiku .."

Hanya perkataanku diantara hening sepi ruangan ini.

"Apapun keputusanmu ciel .." jawab jungkook membuka suara.

Melihat kearahku dengan mata yg sayu, kutau perasaan terdalam nya saat ini seperti apa. Pasti sangat sulit baginya, dan tentunya aku tak ingin menempatkan ia diposisi yg sulit.

"Aku akan menyelesaikan ini dengan aborsi .." ucapku, memandangi jungkook dengan air mata yg begitu saja menetes.

Mataku bergetar, begitupun perasaan campur aduk yg ada dibenakku setelah perkataan yg baru saja kukatakan. Membunuh merupakan suatu kejahatan,namun aku akan menjadi pembunuh janin yg ada diperutku. Entah dosa seberat apa yg akan kutanggung nantinya, namun sejatinya aku tak ingin membuat semuanya kesulitan dengan hal ini.

Aku tak bisa melemparkan tanggung jawab pada orang yg seharusnya tak bertanggung jawab atas apa yg dilakukan org lain. Meskipun jungkook ikut serta, namun tetap saja. Apa yg sudah terbentuk hingga menjadi janin berusia 3 bulan adalah darah dari orang lain, lebih tepatnya lelaki yg saat ini kubenci.

"Kau yakin? .."

"Jika kau ingin mempertahankannya, lakukanlah .."

"Tak akan mengurangi sedikitpun perasaanku padamu .." lanjut jungkook.

Terlihat matanya yg bergetar, perkataannya barusan haruskah aku percaya?

"Itu bukan hak mu menentukan aku harus mempertahankannya atau tidak .."

"Aku tak ingin membuatmu berada dalam keadaan sulit .." lanjutku.

Mengingat bagaimana karir nya yg masih harus semakin bersinar, bagaimana aku yg hidup sendirian, serta seorang pemimpin suatu perusahaan. Tentu saja tak baik juga bagi karirku, terlebih kita tinggal di korea. Hamil diluar nikah merupakan aib besar yg dapat mengakhiri seluruh kehidupan kita.

"Kendalikan dirimu .."

Jungkook menghampiriku, memelukku yg tengah sangat amat terpuruk ini. Mengelus lembut rambut ku seraya berkata,

"Tak apa, apapun keputusanmu jangan pernah ragu .."

"Aku akan tetap disini .."

Sontak hatiku tersentuh. Mendapati jungkook yg masih menerima seluruhku. Bukankah seharusnya dia sekarang marah? Dan meninggalkanku? Seharusnya ia pun memikirkan karirnya, namun hati nya yg terlalu lembut memihak cintanya padaku.

shit, i'm addict to you || Kim Taehyung ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang