KE- DUAPULUH DUA

1.9K 74 8
                                    


"Semua orang akan pergi jika waktunya habis dan tidak ada yang tau kapan mereka pergi"

******

"Bang apa gua bisa sembuh" Tanya fiana pelan dan menatap Alex mata yang berkaca-kaca

Alex yang melihat itu tidak tega melihat fiona yang sedang rapuh dan terlihat lemah langsung membawa fiana ke dalam dekapannya dengan lembut

Mereka yang berasal di ruang itu hanya diam melihat kegiatan fiana dan Alex yang memeluk fiana. Mereka yang melihat gadis yang selalu terlihat tegas dan mempunyai punggung yang kokoh namun sekarang gadis itu terlihat lemah dan rapuh. Mereka yang sedang menahan air mata yang ingin keluar mereka memalingkan kepalan mereka ke arah lain dada mereka sesak rasanya saat melihat keadaan fiana yang sekarang

"Ona dengar ya,ona bisa ko sembuh dari penyakit yang ona rasain sekarang kita berjuang untuk sembuh ya, ada xe yang selalu ada di samping ona ya,jangan menyerah ya jangan sedih dong ona mau xe ikut sedih? "
Jawab Alex dengan suara serak menahan tangis menghapus air mata fiana yang mengalir di pipi mulusnya

"Kalo ona ngk sembuh dan ngk selamat dari penyakit ini, ona titip markas dan jaga mereka dengan baik xe ya,mereka keluarga kedua ona dan jaga juga adek² ona di panti ya terutama yaya" Saut fiana ke Alex dengan suara menahan tangis

Alex yang mendengar itu mengelengkan kepalanya menolak ucapan yang di lontarkan fiana sekarang. Mereka yang mendengar itu pun pecah sudah air mata mereka yang dari tadi mereka tahan

"Ngk ona harus sembuh dari penyakit ini dan sehat kembali seperti biasa" Ucap Alex tegas namun di matanya yang menandakan kesedihan

"Ona ngk bisa banyak berharap xe" Lirik fiana menununduk dengan bahu yang bergetar

" Ngk masih ada harapan dan lu harus berjuang buat gua, ANGGEL devil start, orang tua lo, dan seseorang yang mencintai lo dengan tulus" Saut Alex melirik pandangannya ke reza sebentar

"Tapi ona gk janji xe, mukin sore, malam, dan mungkin saja sekarang ona bisa drop oleh penyakit ini" Ucap fiana pelan

Mereka yang mendengar itu pun semakin menangis dalam diam

BRUKKK

"Hiks sembuh buat gua kk" Ucap akram yang dari tadi menahan tangis dan menahan sesak di dadanya

Fiana yang mendapatkan pelukan itu membalasnya dan mengelus rambut akram dengan lembut

"Jangan sedih nanti ikram ikut sedih" Ucap fiana lembut dan menatap ikram yang menatapnya dingin

Akram yang mendengar itu melepas pelukannya dari dekapan fiana. Fiana yang melihat ke arah ikram dan merentang tangannya meminta ikram memeluknya juga

Tanpa menunggu lama ikram langsung memeluk fiana dengan erak

"Hiks,gua minta sama lu buat sembuh" Lirik ikram pelan dan di balas angutan kepala oleh fiana 

Saat melepas pelukan fiana menatap alif yang menetap nya tajam dengan  mata yang memerah menahan tangis fiana yang melihat itu pun terkekeh dan merentang kan tangan nya ke alif

Alif yang melihat itu pun tidak bisa menolak dan langsung memeluk fiana dengan erak dan menyembunyikan kepalanya di pundak milik fisna.Fiana yang merasah pundaknya basa tau jika alif sedang menangis dalam diam

"Udah jangan sedih gua akan sembuh buat lu,xe,ikram dan adik²gw,jadi jangan sedih ya" Saut fiana mengelus punggung alif dengan lembut. Alif yang mendengar itu melepas pelukan nya dan mengecup kening fiana dengan lembut

𝕱𝕴𝕺𝕹𝕬 𝕹𝕺𝕿 𝕱𝕴𝕬𝕹𝕬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang