06. 𝐈𝐦𝐚𝐦𝐤𝐮

13 1 0
                                    

𝑴𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒔𝒂𝒌𝒔𝒊 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒅𝒐𝒂𝒌𝒖,
𝒎𝒆𝒎𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒎𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 𝒉𝒂𝒚𝒂𝒕𝒌𝒖,
𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒘𝒂 𝒉𝒂𝒕𝒊𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒅𝒆𝒌𝒂𝒑𝒂𝒏𝒎𝒖.
𝑼𝒏𝒕𝒖𝒌𝒎𝒖 𝑰𝒎𝒂𝒎𝒌𝒖...

Hai takdirku
Yang masih menjadi abu untuk ku ketahui.
Bayangmu masih setia ku rindui, meski terkadang hadirmu memberiku luka, tapi engkau adalah hadiah yang ditetapkan untukku oleh Sang Pencipta.

Di sini ada ikhtiar ku untuk menjemputmu, bertemu denganmu ialah bagian dari mimpi indah ku. Lalu menjagamu di setiap nafas yang ku punya, memastikan hidupmu tenang dan bahagia.

Aku siap untuk kau tuntun, aku siap untuk kau bimbing. Lahir batin aku siap mendampingi mu walau hari tersulit melanda dirimu. Namun, aku harap engkau juga siap menerima diriku, siap menghadapi keras kepalaku, siap melengkapi kekurangan dalam hidupku. Jika tidak, lahir dan batin pun aku tak bisa menjemput kebahagiaan ku.

Kita akan berada di atas atap yang sama, merangkai cerita kita yang tak sama, menjadi tujuan bersama. Mempersiapkan visi misi untuk meraih ridho-Nya dan menuju ke surga-Nya. Aku tau memang tak mudah, namun bersamamu semua pasti akan baik-baik saja.

Tak hanya perkaramu, aku harap keluarga besarmu pun ikhlas menerima kehadiranku. Menantu yang mereka idamkan untuk menjadi pendampingmu, apa itu aku? Aku pun tak yakin. Aku hanya bisa meyakinkan diriku untuk bisa mendapatkan hati mereka dan menjaganya seperti aku menjaga hatimu.

Aku masih terlalu jauh untuk menjadi sosok wanita yang kau dambakan, aku masih sangat kurang dari ekspektasi mu di masa depan. Percayalah, aku hanya ingin mencintaimu atas ijin-Nya dan aku ingin kau mencintaiku juga karena-Nya.

Aku selalu berharap Allah mempertemukan ku dengan laki-laki yang mampu menerimaku apa adanya, di tengah banyaknya wanita di luar sana. Aku ingin disatukan dengan laki-laki yang ingin menggandengku kembali kepada jalan yang lurus, jalan yang telah ditentukan-Nya, dan jalan yang terbaik menurut-Nya.

Jika suatu hari kau tak mendapati kebahagian dalam diriku, tolong ajak aku untuk mencari itu bersama. Aku ingin belajar, aku ingin berusaha, jangan patahkan semangat ku karena kesalahanku. Aku percaya semua mampu diperbaiki, masih bisa dibenahi lagi, maka jangan bosan untuk sabar dalam menghadapi ku. Jika kelak aku putus asa, tolong bantu aku agar tidak jatuh terlalu dalam.

Ketika engkau masuk ke dalam hidupku, maka kisah ku akan berakhir di atas pangkuanmu. Aku percaya, jika kita tak mungkin bersama selamanya, pasti akan dipisahkan oleh maut yang telah menunggu ajal kita sejak lama. Walau begitu, semoga selama cerita kita masih ada, di dalamnya selalu dipenuhi hal baik yang akan mempertemukan kita kembali di dalam surga-Nya.

Karena itulah, tujuanku hidup bersamamu tidak sampai di sini saja, namun kekal abadi selamanya.

Mungkin, engkau bukan yang pertama mengisi hatiku. Tapi, bisa ku pastikan bahwa kau adalah orang pertama yang menjadi bagian dari hidup ku dan sosok terakhir yang menjadi pujaan di dalam hatiku. Aku hanya ingin setia pada satu hati dan menjaganya sampai akhir hayat nanti.

Saat tugas itu kelak telah berakhir, aku ikhlas untuk melepas mu pergi dan mencari kebahagiaan mu kembali. Kenapa? Karena aku tau sejatinya engkau bukanlah milikku, engkau hanya titipan bagiku yang kapan pun bisa Allah ambil dariku.

Bagaimanapun, bersatunya aku dan kamu tak lain atas ijin-Nya dan campur tangan-Nya. Aku hanyalah manusia biasa yang tak pernah bisa memaksamu untuk tiba-tiba hadir di dalam hidupku ini. Jika bukan karena Allah yang memantapkan hatimu, mungkin engkau tak sudi untuk menerima diriku.

Dear Imamku🌹

***

Silahkan meninggalkan jejak!
Thank You ❤️

𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐧𝐚𝐫𝐚𝐬𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang