07. 𝐓𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐂𝐮𝐫𝐡𝐚𝐭

8 0 0
                                    

𝑨𝒌𝒖 𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒌𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒎𝒂𝒏,
𝒂𝒌𝒖 𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒈𝒂𝒍𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈,
𝒂𝒌𝒖 𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒔𝒂𝒋𝒂.
𝑻𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉,
𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒓𝒂𝒕 𝒅𝒊 𝒔𝒂𝒏𝒂 ...

Untuk kamu yang telah menyempatkan waktu untuk sekedar mendengarkan ceritaku, bersedia menjadi tempatku berkeluh kesah, aku sangat berterima kasih padamu. Karna sebelumnya aku pernah mengira, bahwa masalah ku akan selesai setelah menceritakan segalanya.

Ini bukan salahmu, ini hanya kesalahan ku yang begitu mendahulukan orang lain untuk mendengarkan curhatan ku. Padahal di setiap malam Allah sedang menungguku untuk menangis di hadapan-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan mengabulkan doa-doa ku. Mungkin aku begitu hina sehingga aku malu untuk datang dan bersimpuh pada-Nya, setelah dosa-dosa yang pernah ku lakukan.

Tapi, apa masalahku akan selesai dengan menjauh dari pertolongan-Nya, sedangkan hanya Allah yang mampu membuatku kuat untuk menghadapi segalanya, memberi jalan untuk menyelesaikan semuanya, apa aku akan begitu sombong dengan tidak meminta bantuan-Nya?

Ya Allah tolong ampuni aku yang sering menomor duakan Mu. Yang sering mengabaikan kehadiran-Mu. Engkau memang tak pernah mengecewakan ku, sebaliknya aku yang sering melakukan itu. Aku tak mampu bertahan sampai sekarang tanpa rangkulan-Mu. Diri ini sadar, jika yang dibutuhkan adalah kembali kepada Sang Pencipta bukan lari dan menjauh dari-Nya.

Aku begitu frustasi menghadapi rentetan masalah yang terjadi. Aku merasa tak pernah ada titik akhir dari peristiwa yang harus ku hadapi. Terus dihantui dengan kegelisahan tanpa henti. Membuatku lelah dan ingin berhenti untuk tidak berjuang kembali.

Dengan percaya diri, aku meluapkan semua kesedihan ku pada seseorang, tanpa ku tau dia ingin mendengarkannya atau tidak. Aku berusaha mencari support sistem pada orang lain, ingin mendapatkan semangat dari mereka, bahkan ingin memperoleh belas kasih dari mereka juga.

Seakan-akan ingin satu dunia tau bahwa aku sedang tidak baik-baik saja. Dan berharap mereka melihatku lalu merasa iba padaku. Namun, nyatanya tidak.

Tidak semua orang peduli, tidak semua orang bisa membantu, dan tidak semua orang ingin mengulurkan tangannya. Namanya hidup, semua orang pasti mempunyai masalah, memiliki titik jenuh masing-masing, dan merasakan kesedihan di dalam hidup mereka. Jadi faktanya adalah orang lain sibuk menyelesaikan problematikanya masing-masing.

Salah aku berharap pada manusia, berharap mereka akan selalu mendengarkan ceritaku. Salah aku mengandalkan manusia untuk menyelesaikan semua masalah hidupku. Salah aku menjadikan manusia sebagai tempat curhatku selama ini!

Tak lagi aku menggantungkan harap ku di tempat yang salah. Semua tidak akan selesai begitu saja setelah orang lain tau apa yang terjadi padaku. Sedangkan Allah, lebih mengetahui apa yang tak ku ketahui. Tanpa aku mengeluh pada-Nya, Allah sudah mengerti. Tanpa aku minta, Allah sudah tau apa inginku. Rencana-Nya begitu romantis tanpa aku sadari.

Sekarang bukan lagi manusia yang harus kau cari. Tidak lagi kecewa jika tak ada yang mendengarkanmu. Tidak lagi mengharapkan manusia untuk datang menyelesaikan masalahmu. Namun, kembalilah pada Allah dan hanya pada-Nya lah harapan dan doa-doa kau gantungkan.

Jangan khawatir harus mencari siapa, ada Allah yang selalu ada di mana pun kamu berada. Allah yang tidak akan meninggalkan mu dan Allah yang akan menjaga rahasia mu, sekaligus mewujudkan semua keinginan mu.

Allah tidak mengecewakan dan tidak akan pernah, percaya!

***

Silahkan meninggalkan jejak!
Thank You ❤️

𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐧𝐚𝐫𝐚𝐬𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang