02. 𝐙𝐨𝐧𝐚 𝐓𝐞𝐦𝐚𝐧

23 1 0
                                    

𝑴𝒂𝒖 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂 𝒂𝒋𝒂, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒂𝒅𝒂 𝒓𝒂𝒔𝒂
𝑰𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒄𝒆𝒎𝒃𝒖𝒓𝒖, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂-𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂
𝑺𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒍𝒂𝒈𝒊, 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒏𝒂𝒎𝒂𝒏𝒚𝒂.

Kenapa.. lagi galau?
Sepertinya dia tidaklah pantas untuk menjadi bahan pikiranmu saat ini. Untuk apa kamu repot-repot menambah beban hidupmu sendiri. Sudah ditanggung sendiri, cape sendiri, kok masih aja nyusahin diri sendiri.

Stop deh! Tenaga kita sudah terkuras seharian untuk menghadapi lingkaran aktivitas yang terus saja berputar setiap waktu. Fisik sudah puas dibanting oleh keadaan, tidak perlu lagi membuat hati lelah menerima kenyataan.

Kita tidak pernah dilarang untuk berteman dengan siapa saja, bahkan kita dipinta untuk tidak membeda-bedakan siapapun. Hanya saja, kita diwanti-wanti untuk pintar dalam memilih pergaulan. Why? Karna circle itu sangat memengaruhi pertumbuhan pribadi kita.

Gini deh, kalau kita berteman dengan orang yang lemah lembut, royal, peduli, percaya tidak percaya pasti kita juga akan seperti itu. Atau sebaliknya, kita berkecimpung dengan lingkungan toxic, lambat laun karakter kita akan menyesuaikan dengan sendirinya. Jadi, tinggal pintar-pintarnya kita memutuskan harus memposisikan diri ke dalam circle yang seperti apa.

Beda halnya, kalau kita berada pada lingkaran pertemanan di mana tercampurnya gender perempuan maupun laki-laki di dalamnya. Kita tidak berhenti pada persoalan harus mencari lingkungan yang baik itu bagaimana, tetapi ada problematika lain yang juga patut untuk kita pertimbangkan. Jangan dianggap enteng dalam menerima pertemanan di lingkup bebas seperti itu. Toh, ujung-ujungnya hati kamu sendiri yang merasa berat ketika harus menghadapi kata friendzone dalam kamus hidupmu.

Apakah masih ada yang tidak sadar, sebenarnya sedang terjadi apa pada hatinya. Atau ada yang tidak tau kenapa dia bisa berada pada posisi friendzone tersebut. Kita bakal saling sharing aja, bertukar pemikiran, jikalau memang pendapat kamu dan aku berbeda itu tidak menjadi masalah. Sebab isi otak kita tak sama kan? Yang penting, di sini kita berusaha untuk mendirikan kebenaran bersama-sama.

Hati itu tidak bisa berbohong teman-teman, misalnya kita merasakan ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati artinya memang ada sesuatu. Kita boleh mengatakan baik-baik saja, namun sebetulnya kita sendiri juga menyadari, bahwasanya ada yang tidak beres dengan hati kita. Ada perasaan yang tidak bisa digambarkan, bahkan masih menjadi teka-teki untuk kita. Menganggap tidak ada apa-apa dalam dirinya, namun terus dihantui dengan tanda tanya.

Kita mungkin diperbolehkan untuk berteman dengan siapa saja, mungkin bermanfaat juga bagi kita untuk memperluas relasi pertemanan. Tetapi, dalam Islam ada yang namanya batasan dalam berteman, saat pria dan wanita telah berbaur dalam satu lingkup yang sama.

Contoh sederhana, dalam mengobrol antar pria dan wanita tentu ada adabnya. Hanya perlu membicarakan hal yang penting saja, tidak perlu ada terselip canda tawa yang akhirnya membuatmu candu tak sengaja. Terkadang interaksi yang berlebihan itulah yang menghadirkan sesuatu di dalam hatimu. Apalagi wanita nih, yang notabenenya mudah baperan. Kenapa? Karna wanita apa-apa menggunakan hati.

Ini yang berbahaya, saat hati merasa nyaman dengan situasi tersebut maka tidak disadari akan timbul pengharapan. Itulah resiko ketika pria dan wanita berteman. Sebagai manusia kita memiliki nafsu yang perlu dikendalikan. Maka dari itu, jangan menggunakan hati ketika berinteraksi dengan lawan jenis, sekedarnya saja.

Mungkin salahnya bukan di kamu, tapi dari sikap dia yang terlalu ramah denganmu. Tetapi, mungkin saja dia memang ramah ke semua orang, tetap aja kan wanita yang salah jika dia benar-benar menggunakan hati dalam berteman dengan seorang laki-laki.

Tidak perlu mengukir harapan kepada seseorang, sebab asal manusia itu memang mengecewakan. Tidak perlu membicarakan orang lain deh, diri kita saja sudah berapa sering mengecewakan teman kita, atau sahabat bahkan orang tua kita. Gantungkan saja harapan-harapan itu pada yang Maha Kuasa melalui sujud mu yang paling lama.

Tidak ada yang namanya dikecewakan,
jika kamu tidak berharap duluan.

***

Silahkan meninggalkan jejak!

Thank you❤️

𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐧𝐚𝐫𝐚𝐬𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang