Hidungnya mengernyit, ada bau tidak sedap masuk ke dalamnya. Kegiatannya memasak pun terganggu. Jempol dan telunjuknya memencet hidungnya. Kemudian dia mual.
—hoeek
Seseorang yang baru saja masuk terkejut mendengar Zhan yang muntah. Awalnya orang itu ingin mengambil air, lalu atensinya berubah menuju suaminya yang mendadak muntah.
Orang itu Wang Yibo, pria berstatus sebagai kepala keluarga itu berdiri tidak jauh dari Xiao Zhan, membawa gelas bening. Pagi itu dia berpakaian lengkap hendak berangkat bekerja sekaligus mengantar Achel sekolah.
"Jika tidak kuat duduk saja. Nanti aku pesankan makanan" ujar Yibo yang menganggap Zhan mual karena mencium bau bahan dapur.
"Justru bukan karena masakan. Tapi kau yang tiba-tiba masuk ke dapur." celetuk Zhan tidak suka. Begitu saja alisnya langsung berkerut, wajahnya keruh seolah marah besar.
"Kenapa aku?"
Zhan berbalik badan lalu marah, "Parfummu membuatku mual. Apa kau berganti parfum??"
"Astaga, Kapan aku berganti memangnya kau melihatku membeli parfum lain?"
"Lalu kenapa bau sekali?? Ah! Menyebalkan" ujarnya, sembari mengipatkan tangannya.
Wang Yibo menghela nafasnya kasar, tatapannya datar ke arah Xiao Zhan. Ini jika bukan suaminya sudah Yibo makan.
"Kali ini hidungmu yang sensitif" komentarnya, Xiao Zhan hanya mendengus kalah bicara.
Menghiraukan komentar Yibo, Zhan kembali memasak dengan hati dongkolnya. Mungkin karena hormonnya yang berubah membuatnya lebih cepat marah. Sebagai orang yang pernah hamil, Zhan lebih merasa kehamilan yang sekarang banyak marahnya.
Kedua tangannya pun sibuk mengongseng tumis di wajan bundarnya. Bibirnya ikut mengerucut seperti cetakan roti.
Yibo tidak tahan dengan kelakuan Xiao Zhan. Dia tahu Zhan kelelahan. Berulang kali dia menawari pembantu tapi selalu ditolak. Kali ini dia akan tetap mencari pembantu agar Xiao Zhan tidak kerepotan.
"Nanti aku akan meminta ayah mengirimkan pembantu disini" katanya lagi, Wang Yibo meraih kepalanya Zhan lalu mengecup pelipisnya.
Bertolak belakang dengan Xiao Zhan yang naik emosinya. Dia merasa sudah diremehkan. Mentang-mentang hamil dia tidak bisa melakukan pekerjaan rumah. Pria itu menatap Yibo curiga.
"Kenapa jadi ada pembantu??"
"Salah lagi." celetuk Yibo. Ini dia sudah sabar sekali dengan pasangannya. Ingat tolong, suaminya sedang mengandung anak mereka yang ketiga. Jangan sampai Yibo kehilangan kontrol emosi.
Perlahan dia memberi arahan pada Zhan, "Itu agar kau tidak kelelahan." jelas Yibo seterang-terangnya.
Namun respon negatif masih diberikan dari pihak lain. Xiao Zhan mendengus dan mencibir suaminya.
"Aku pria. Aku kuat"Wang Yibo mencoba tegas, dia mendekati Zhan.
"Mau membantahku lagi?"Teringat dulu Zhan sering tidak mendengar ucapan Yibo berakhir mereka perang dingin. Sambil mengingat-ingat dia menuang masakannya ke piring lebar. Kemudian ada buah-buahan yang dikupas. Dia menaruhnya di meja. Setelah dimasukan ke dalam relung hatinya, Zhan sadar itu tidak baik mempertahankan egonya. Jadi dia memilih manut pada Yibo.
Tapi dia juga tidak serta merta ikhlas memberikan kerjaan rumahnya pada orang lain. Dia pergi setelah menyiapkan sarapan.
"Terserah" Zhan memang lebih sensitif sekarang. Sedikit saja disingguh hal yang tidak disukai langsung naik darah.
![](https://img.wattpad.com/cover/309550997-288-k538826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔. After Married : Safe Flight (PDF)
General FictionPart lengkap di pdf ya man teman.😣🙈😍 Ada 37 Bab + Extra Sumary : Penerbangan aman dengan saling percaya dan selalu berdoa di belakang. Menjadi kuat dengan pribadi yang mandiri. pair : Yizhan Top : Yibo Bott : Zhan note It is not for homophobic...