Bab 7

3.3K 329 19
                                    

Achel Wang : Pemimpin yang percaya diri

Di sebuah penthouse, terdapat taman belakang yang luas. Sekarang diadakannya penyambutan anggota baru yang baru saja lahir ke dunia. Dia putra dari Wang Yibo dan Xiao Zhan. Banyak orang diundang termasuk tetangga penthouse.

Rekan kerja Xiao Zhan juga hadir. Mereka memberi selamat atas kelahiran anaknya. Xiao Zhan awalnya takut nantinya mereka menganggap dirinya aneh, namun karena dukungan Yibo dia berani untuk mengundang rekan terdekatnya. Juga bos besar eksekutifnya Direktur Huang.

Pria tua itu datang bersama istrinya juga anaknya. Mereka memberi kado berupa kasur bayi. Padahal Xiao Zhan sudah membelinya.

Si kecil Wang tampak tenang di gendongan Xiao Zhan yang duduk di kursi. Para tamu satu persatu memberi salam. Wang Yibo tampak sibuk dengan rekan pilot dan awak kapal yang dekat dengannya.

Acaranya sederhana. Tapi sangat terasa kekeluargaannya. Diawali sambutan Wang Yibo sebagai pemilik rumah lalu acara pemberian nama.

Bayi itu sekarang memiliki nama Achel Wang, yang berarti Pemimpin yang percaya diri. Dengan harapan anaknya kelak menjadi pemimpin yang percaya diri, tidak mudah goyah dan disegani.

"Mana keponakanku?" seloroh pria tiba-tiba datang dengan sebungkus kotak besar berwarna biru.

"Cheng Ge!, Kuan Ge." Wang Yibo menyalami suami gegenya itu. Namanya Wang Haikuan, pria yang diberi jabatan oleh Wang Christ. Berstatus suami dari Wang Zhuocheng yang adalah kakaknya Yibo. ( maaf kalo salah)

Haikuan tampak berbahagia. Selama ini dia ingin seorang putra tetapi Zhuocheng menunda terus untuk adopsi. Ya tidak tahu juga ternyata Xiao Zhan malah bisa mengandung.

Haikuan mendatangi Xiao Zhan setelah berpelukan dengan adik iparnya. Pria itu senang sekali melihat bayi mungil itu tertidur di pangkuan Zhan. "Hei jagoan. Paman tampanmu datang"

Zhan melihat kedatangan tamu dari taiwan pun, sumringah. Setahunya Haikuan sibuk dengan jadwalnya sebagai CEO di sana.

"Dia tidur baru saja Ge. Mungkin terlalu ramai dia tadi menangis"

"Ou. Zhan boleh Gege gendong?"

"Tentu."

Yibo menghampiri mereka bersama dengan Zhuocheng yang sejak tadi cemberut. Suaminya menjadi menghiraukannya.

"Makanya cepat memiliki bayi"

"Kau ingin mati?"

Zhuocheng terkenal dengan mulut pedasnya. Sekali berbicara langsung diam lawannya. Termasuk Yibo, dia adik kandung Wang Zhuocheng. Sejak kecil Yibo sangat penurut dengannya. Makanya ketika pria itu merasa diintimidasi langsung meminta maaf setelah menyindir. Pedas juga sih.

Wang Yibo menepuk bahu kakaknya. "Ge, tidak ada salahnya mengadopsi. Pun jika begitu kau berarti sudah membuat dua orang bahagia, pertama suamimu lalu anak angkatmu karena merasa memiliki kasih sayang seorang ibu dan ayah."

Zhuocheng memerah, dia iri dengan Yibo tapi tidak mau berkelahi. Haikuan sering meminta restunya untuk mengadopsi anak tapi dia tolak karena alasan masih ingin berdua dengan Haikuan. Padahal dia sedang cemburu dengan orang yang bisa memiliki keturunan sendiri.

"Toh, Gege iparku orang yang baik. Dia tidak akan membedakan orang. Itukan yang kau katakan dulu ketika dipinang"

"Uwe, darimana kau belajar kata itu? Weibo?" sindir Zhuocheng.

"Iyap."

"Dasar" desis Zhuocheng. Lalu pria itu menggigit bibirnya, dia juga ingin memeluknya.

Tidak tahunya Haikuan menghampiri Zhuocheng yang tidak jauh darinya. "Baobae. Apa kau mau menggendongnya?"

Di satu sisi Zhuocheng merasakan jantungnya berdegup. Dia terserang babyblues. Bagaimana jika dia menjatuhkan bayi itu?

"Ak-aku tidak bisa menggendongnya"

"Coba saja dulu siapa tahu menular" Yibo menyenggol bahu kakaknya.

Terlihat Zhuocheng mendecih, tapi juga berusaha meraih bayinya.

Glug

Zhuocheng menelan ludahnya. Jantungnya terus berdegup kencang. Sampai kedua tangannya membawa bayi itu dalam dekapannya.

"Hn bagus. Biasanya Achel akan menangis jika yang menggendong bukan aku atau Xiao Zhan" Wang Yibo bergumam.

"Kau yakin? Kau pasti bohongkan untuk membuatku malu?"

"Dih, untuk apa aku berbohong." Wang Yibo menyaku tangannya di celana. Jasnya menjadi tertarik sedikit membentuk badannya. "Ya sudah sekarang kau yang menjaganya aku ingin berduaan dengan Zhan."

"Yak!" Zhuocheng terkena tipuan. Jadi dia sekarang membawa bayi itu sendiri karena Haikuan tiba-tiba sibuk bercengkerama dengan sahabat lamanya sedangkan Yibo menerima tamu dengan Zhan.

Safe Flight

Sepuluh malam, acara perkenalan Achel Wang sudah selesai.
"Jadi kakakmu masih ingin menahan memiliki anak?"
Xiao Zhan sibuk merapikan baju anaknya ketika tidur. Selimut hangat itu ditarik sampai pinggang lalu Zhan mengecup dahi anaknya. Box bayi pemberian direktur Huang itu dimanfaatkan Zhan untuk bayinya.

Wang Yibo berganti piyama abu-abu satin. Kakinya berjalan menuju box bayi lalu ikut mengecup hidung dan bibir Achel. Bayi itu menggeliat lalu kembali tidur dengan kedua tangan yang berada di sisi kepalanya. Sedangkan kepalanya masih botak sedikit rambut.

Yibo menarik pinggang Xiao Zhan lalu duduk di kasur dengan Zhan yang duduk di pangkuannya. Zhan senang masuk ke leher Yibo dan mengusap wajahnya disana. Dia memeluk suaminya erat.

"Kasihan, padahal Haikuan Ge sangat ingin bayi."

"Itu urusan mereka. Kita fokus pada Achel. Doakan saja semoga ada keajaiban nanti" Yibo.

Sedangkan Zhan mengangguk setuju. Achel lebih penting untuknya. Anak itu membutuhkannya untuk membimbingnya menjadi orang yang berguna nanti. Yibo mengecup pucuk rambut Zhan.

Keduanya masuk ke dalam selimut lalu terlelap karena hari esok akan menyambut lagi untuk menjadi lebih baik.

Bersambung...

Ehek besok bulan hitam. Siapa yang kangen??

✔. After Married : Safe Flight (PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang