Pertemuan kedua

313 12 3
                                    

"Sejak hari itu aku berpikir bahwa semua orang yang datang akan pergi"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sejak hari itu aku berpikir bahwa semua orang yang datang akan pergi"

happy reading yayayaaa....ilyyy buat kalian.

Sekarang musim tidak menentu kadang hujan kadang cuaca berubah menjadi panas,dan aku terjebak di bawah tangisan semesta sekarang,banyak yang ikut meneduh di halte dengan berbagai mimik wajah yang berbeda,ada yang sedang mendumel karena hujan terus saja menguyur tiada henti dan ada yang sedang asik pacaran,dasar anak sma.

Suara hujan adalah suara yang sangat ku sukai, begitu tenang dan jangan lupakan wangi tanah yang bercampur dengan hujan,wangi yang sangat khas tidak ada yang bisa menggambar kan betapa wanginya itu.

Sebenarnya aku bisa aja menerobos masuk ke dalam tangisan semesta itu, namun aku tidak mau ibuku mengomel seperti kemarin ketika aku pulang basah kuyup.

Aku sedikit menggeser posisiku karena ada seseorang yang ikut meneduh,dia memakai seragam sekolah sma dengan di baluti oleh jaket hitamnya seperti familiar namun dimana aku pernah bertemu dengan nya.

" eh sorry " kami pun saling pandang jangan lupakan senyuman itu dan aku langsung mengingat nya,lelaki yang mengakui tidak menyukai kopi.

" kita pernah ketemu di alun alun,lupa?" Tanya dia dengan suara khasnya membuat ku dengan repleks menggelengkan kepala.

" aku Inget " dia tersenyum kembali sambil membuka jaketnya.

" Hujan " aku langsung kembali memandang ke depan karena emang benar hujan " baru pulang?" aku pun kembali menoleh.

" iya " jawabku ia tersenyum kembali.

" selain ga suka kopi gua juga ga kuat kalau kena air hujan,mudah sakit" aku langsung tertegun dan dia langsung tertawa renyah,tawa renyah nya  terbawa oleh angin sore kala itu,hingga beberapa saat kemudian hujan telah berhenti dan sekarang hanya menurunkan rinainya yang tampak semu.

" udah reda,perlu tumpangan?" aku menggelengkan kepala ia pun menganggukan kepalanya dan tersenyum.

" okey gua duluan,tapi nanti gua pastiin pengisi jok misterius di belakang gua bakal terisi"

Aku tidak menjawabnya ia pun pergi meleset dengan motor trail nya sangat cocok dengan wajahnya yang  terlihat manly,dan ternyata aku baru menyadari sesuatu kalau dia adalah seorang bocah sma.

Kasur adalah tempat paling nyaman untuk di tempati,aku adalah jeane katherina gadis introvert yang menyukai hujan,dan sekarang aku sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi namun aku juga bekerja di sebuah perkantoran.

Hujan kembali mengguyur saat aku sampai di depan rumah,aku yang mudah mengantuk akhirnya tertidur tanpa berganti pakaian terlebih dahulu.

Disisi lain terlihat seorang lelaki dengan seragam sma nya masuk kedalam rumah,ia menghampiri bundanya yang sedang memasak.

" aku pulang bunda " seorang wanita paruh baya itu tersenyum dan mencium pelan kening anaknya,namun ia langsung tertegun saat anaknya terlihat sedikit basah kuyup.

" Lupa pesan bunda?" anak lelaki itu langsung menggaruk belakang kepalanya dan tersenyum canggung.

" ga lupa cuman tadi nanggung hehe" bunda menjewer pelan telinga itu membuat sang empu hanya bisa meringis.

" aaaa bunda sakit "

" ganti baju,kamu mudah flu " setelah mengucapkan itu lelaki dengan seragam sma itu terlari ke arah kamarnya.

" dasar " wanita itu hanya bisa menggelengkan kepalanya heran karena tingkah anak pertamanya.

Namun bukan gilang namanya jika langsung  menurut sekarang ia tengah memandang ke arah jendela dimana semesta sedang menunjukan tangisannya.

dirinya terus bertanya tanya siapa perempuan itu yang membuat nya ingin terus memikirkan nya, perempuan sederhana yang membuat dirinya tidak bisa menyembunyi kan senyuman saat melihat nya.

" Jea " lirihnya pelan,ia tersenyum saat teringat perempuan yang memang memiliki wajah jutek itu.

jangan lupa tinggal kan jejak yaa makasiiii.....

LUKISAN SEMESTA Where stories live. Discover now