[🔞] Kamu membeli sebuah game offline yang dapat memenuhi segala keinginan dan fantasy para penggunanya. Terdapat tujuh karakter tampan yang siap untuk dimainkan dengan konsekuensi yang tinggi pula. Kamu terjebak dan salah satu cara agar kamu dapat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Genre Permainan: Romance - Life.
WARNING!! BACAAN INI MENGANDUNG ADEGAN SEKSUAL. JANGAN PERNAH MENIRU SEMUA ADEGAN DI DALAM FANFICTION INI KARENA KARAKTER, LATAR WAKTU DAN TEMPAT HANYA FIKSI BELAKA!! SAYA HANYA MEMINJAM VISUAL DAN NAMA SAJA TANPA MENGURANGI RASA HORMAT SAYA TERHADAP IDOL TERSEBUT! BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!
"""""""""""""""""""""""""""""""""
YOU POV
Aku lepaskan pelukan Jungkook di tubuhku lalu menatap matanya dengan ragu, "Kau tak bercanda kan?" tanyaku seolah tak bisa mempercayai ucapannya begitu cepat. Aku hanya merasa takut saja dipermainkan karena Jungkook telah mengetahui mekanisme permainan yang aku mainkan.
Detik itu juga, Jungkook menganggukkan kepalanya yakin, "Iya, aku serius, percayalah denganku." berusaha ku cari letak keraguan lelaki itu, namun tak ku dapatkan sedikitpun yang membuatku akhirnya yakin atas perasaan yang Jungkook rasakan terhadapku. Namun, aku tak pernah menganggapnya lebih dari sekedar teman atau sahabat. Aku menyukai seseorang yang sukses menarik seluruh perhatianku selama enam tahun terakhir. Seorang laki-laki yang tak akan bisa menyukaiku balik, tapi aku tak akan berhenti menyukainya.
"Kita hentikan saja permainan itu, okay?" tanya Jungkook yang langsung aku jawab dengan anggukan kepala. Jungkook tersenyum manis, kemudian mengelus puncak kepalaku dengan lembut sebelum ia minta, "Mana handphone-mu? Kita uninstall saja permainan itu." ucap Jungkook. Aku berikan handphone milikku padanya, belum sempat lelaki itu menghapus aplikasi EN-PLAY dari handphone milikku. Aku merasakan ada seseorang yang berlari menghampiri kami, ia menarik ku agar berdiri di belakang tubuhnya lalu mengambil handphone milikku di tangan Jungkook.
Jungkook yang tak terima pun menahan langkah kaki lelaki bersurai hitam itu saat ingin membawaku pergi tanpa sepatah katapun. "Kau mau bawa Y/n kemana pak?" tanya Jungkook begitu panik sampai meremas lenganku yang ia tahan. Lelaki bersurai hitam yang tak lain adalah Heeseung pun nekat menarik ku secara paksa hingga membuat tangan Jungkook terlepas dari lenganku. Rasanya begitu sakit karena tenaga yang lelaki itu keluarkan sangat besar seolah mewakili emosi yang ia rasakan.
"Kau tak tahu apapun, sudah cukup kau mempermalukan bapak di depan umum. Kau tak tahukan kami sudah menjalin hubungan sejak beberapa bulan yang lalu. Apa sahabatmu ini pernah mengungkapkannya padamu? Jadi, berhenti mengancam ku karena semua yang kami lakukan atas dasar mau sama mau. Kau yang harusnya sadar diri dan mengambil jarak dari kekasihku!" kesal Heeseung penuh penekanan di setiap kata yang ia ucapkan. Jungkook yang akhirnya mendengar kenyataan itu tak bisa lagi menutupi rasa terkejutnya. Namun, seolah tak ingin kalah begitu saja dari karakter permainan yang aku mainkan, Jungkook bertanya padaku, "Apakah benar itu Y/n?".