Baca chapter private (🔞) pada link di profileku!
Park Sunghoon
Jeon Jungkook
""""""""""""""""""
YOU POV
Brutal, satu kata yang sangat mewakili karakter permainan EN-PLAY bernama Sunghoon. Bahkan saking brutalnya kegiatan yang kami lakukan semalam, sampai membuatku tak sanggup untuk sekedar bangun dari kasur ini. Tubuhku sangat kelelahan, selangkanganku terasa begitu sakit hingga susah untuk digerakkan, sementara wajahku terasa panas berkat tamparan yang ia berikan secara terus menerus selama sesi bercinta yang kami lakukan tadi malam.
Berusaha aku ubah posisi tidurku menjadi terlentang untuk mencari keberadaan Sunghoon di dalam kamar ini. Suasana terasa sepi, hanya suara kendaraan dan detik jarum jam saja yang terdengar di telingaku. Menandakan tidak ada siapapun di dalam kamarku selain diriku sendiri. Dalam hati bertanya, apakah Sunghoon sudah kembali ke dalam game tersebut? Jika iya, syukurlah, jadi aku tak perlu mengotori tanganku dengan membunuh lelaki itu. Aku yakin, Sunghoon menghilang karena handphone-ku kehabisan daya. Lelaki itu kan berasal dari permainan EN-PLAY dan jika permainan itu terhenti oleh suatu keadaan, pasti keberadaan para karakternya juga akan menghilang mengikuti sumber permainan tersebut, bukan? Ah! itu hanya asumsiku saja untuk menenangkan diriku sendiri. Aku masih tak tahu pasti keberadaan lelaki itu sesungguhnya.
Tit tit tit
Suara tombol untuk membuka pintu kamar aparmenku terdengar. Membuat jantungku berdegup kencang seiring perasaan khawatir yang kembali memenuhiku, aku takut seseorang yang ingin masuk ke dalam apartemenku itu adalah Park Sunghoon. Namun, saat pintu apartemenku terbuka dengan perlahan dan menampilkan seorang laki-laki yang tidak aku sangka hadir dalam apartemenku, sukses membuatku lega sampai menghembuskan napas panjang seiring ku jatuhkan kembali kepalaku ke atas bantal.
"Oh tuhan, syukurlah." ucap lelaki yang tak lain adalah sahabatku bernama Jungkook. Dengan tergesa-gesa, Jungkook masuk ke dalam apartemenku dengan membawa satu keresek berisikan makanan dalam jumlah besar. Sempat ia taruh makanan itu di meja dapurku lalu ia buka jaket miliknya dan menanggalkan tas yang ia bawa untuk mendudukkan diri di pinggiran kasurku. Tangan dingin Jungkook terulur menyentuh wajahku, tatapan matanya menyiratkan rasa khawatir yang amat sangat sampai membuat matanya berkaca-kaca. "Syukurlah, kau baik-baik saja, Y/n." ucap lelaki itu, malah membuat kesedihan tak bisa lagi aku bendung. Berusaha aku tahan tangisanku yang ingin pecah, bibirku bergetar hebat saat ku raih tangan Jungkook di wajahku untuk menggenggamnya erat. Masih belum bisa mengutarakan perasaan yang aku rasakan saat ini karena rasanya aku seperti menemukan tempat yang aman untukku berlindung. Setidaknya kehadiran Jungkook dapat membuatku merasa terlindungi dan aman dari ancaman apapun.
"Ada apa? Ceritakan saja padaku. Aku juga punya banyak sekali cerita untukmu." tanya Jungkook sambil membantuku ikut bangkit guna mendudukkan diri di kasur tersebut. Jungkook hapus air mata yang mengalir membasahi wajahku sambil terus memberikan perhatian lebih padaku. Ia sadar atas tanda yang Sunghoon buat di dadaku, sehingga Jungkook kancingkan satu kancing kemejaku sampai menutupi bagian dadaku tersebut agar perhatiannya tak teralihkan dariku. Membuatku semakin luluh atas sikap hangat yang Jungkook berikan padaku. Aku raih kedua tangan Jungkook untuk mengungkapkan. "Benar yang kau bilang, permainan itu sangat mengerikan. Aku melalui banyak sekali kejadian mengerikan sampai membuatku tak tahan hingga nekat melakukan satu kesalahan yang aku pikir dapat menyelesaikan permainan. Namun, karakter yang bermain denganku itu malah terikut ke dunia kita. Dia ikut bersamaku dengan membawa masalah baru. Permainan itu memintaku mengakhiri hidup karakter yang ikut bersamaku, tapi aku tak mungkin melakukan itu Jungkook. Aku tak mungkin berani membunuh seseorang!" jelasku, membuat Jungkook terdiam. Ia tatap tangan kami yang saling menggenggam sebelum ia bertanya, "Tepatnya, kapan kamu menyadari karakter permainan itu terikut dalam duniamu?" tanya Jungkook yang tidak aku sangka akan mengarah pada hal itu. Padahal dalam bayanganku ia akan menanyakan tentang pertanyaan lain seperti maksud dari duniaku.
"Malam hari, aku tak ingat pasti jam berapa." jawabku sukses membuat Jungkook terdiam. Ia sempat terlihat berpikir sejenak sebelum mengungkapkan, "Aku percaya denganmu, karena tadi malam aku juga merasakan keanehan yang terjadi di sekitaranku. Saat itu, aku sedang berbincang dengan teman-temanku di sebuah cafe sepulangnya aku dari warnet. Kau tahu, aku tak bisa tidur hanya karena memikirkanmu dan mencari infomasi mengenai permainan itu. Ditambah lagi atas berita yang heboh di televisi tentang dirimu berboncengan dengan seorang lelaki menggunakan motor? Aku berusaha mencari keberadaanmu Y/n, namun saat aku sedang berbincang dengan teman-temanku, sedetik kemudian aku merasakan tubuhku berpindah ke sebuah ruangan dalam apartemen orang. Aku juga tak bisa mengakses semua orang, aku baru menyadari apartemen itu adalah apartemenku saat ada seorang tetangga yang menyapaku. AKu tak mengenalnya tapi dia seolah telah mengenalku dekat. Aku tanya tentang asal-usulku padanya, ia utarakan banyak hal yang ia ketahui kecuali satu yaitu keberadaan kakak kandungku yang telah meninggal. Entah keajaiban apa, setelah aku menyadari kalau aku berpindah, aku juga banyak menyadari keanehan yang terjadi pada hidupku dan ketidaksesuaian jalan hidupku dengan yang terjadi beberapa hari yang lalu. Kau mengerti kan maksud ucapanku?" tanya Jungkook membuatku akhirnya menyadari kalau sebenarnya, bukan hanya Sunghoon yang ikut berpindah, tapi lelaki itu juga. Jadi, Jungkook yang aku temui bersama Heeseung kemarin bukanlah Jungkook yang biasa bersamaku di dunia ini? Jadi, apakah dia bagian dari dunia game itu? Lalu dimana keberadaan Jungkook yang asli?
"Jungkook, kakakmu memang masih hidup." ucapku berusaha untuk menenangkannya tetapi lelaki itu malah melepaskan genggaman tangan kami sambil menatapku tak percaya, "Y/n, kau lupa kalau kakakku terlibat kecelakaan tunggal tahun lalu? Kau hadir di pemakamannya lalu bagaimana bisa kau melupakannya?" tanya Jungkook sedikit tak terima. Berusaha aku tenangkan lelaki itu dengan, "Jungkook sepertinya tak hanya Sunghoon yang terikut ke dunia ini bersamaku, tapi sama halnya dengan dirimu. Aku kan menceritakan tentang EN-PLAY padamu, aku curiga kau mungkin berasal dari dunia yang sama dengan karakter Sunghoon dan Heeseung-" ucapanku disela oleh lelaki itu.
"Teori darimana itu, Y/n? Jadi maksudmu aku bagian dari permainan? Jangan bercanda!!" aku tahu Jungkook kesal sampai bangkit dari duduknya dan berjalan tak tentu arah di samping kasurku. Aku hanya bisa mengucapkan, "Maafkan aku telah melibatkanmu, Jungkook." gumamku membuat lelaki itu mengacak rambutnya kasar hingga suara tombol untuk membuka pintu rumah kembali terdengar. Kini, yang memasuki apartemenku benar-benar sosok yang selama ini aku takutnya, Park Sunghoon. Ia berdiri mematung sambil menatap Jungkook tajam dengan membawa dua plastik berisi bahan makanan di tangannya. Aku telan ludahku dengan susah saat lelaki itu letakkan dua plastik itu di meja makan lalu berjalan menghampiri Jungkook.
Keduanya saling menatap nanar sebelum Sunghoon ucapkan, "Keluar dari apartemen kekasihku, sekarang!" pinta Sunghoon membuat Jungkook menoleh ke arahku. Tanpa sadar, aku gelengkan kepalaku sambil menatap Jungkook memohon untuk jangan pergi meninggalkanku sendiri. Jungkook pun paham maksud tatapan dan ekspresi wajahku, sehingga ia mau berdiri membela diriku, "Kekasih? Wow? Kau berani sekali! Harusnya, kau yang keluar dari sini? Kau siapa?!! Y/n bahkan tak menginginkan keberadaanmu!!" ucap Jungkook mulai menorong tubuh Sunghoon untuk menjauh darinya. Sunghoon yang tak terima pun membalas dorongan lelaki itu seraya mengucapkan, "Dia yang menginginkanku hadir disini. Jangan berpura-pura, aku tahu siapa kau sesungguhnya Jeon Jungkook. Bagaimana, apakah hidupmu di dunia ini lebih baik ketimbang kehidupanmu di dunia lama kita? Setidaknya kau tak dipenjara akibat Narkoba di dunia ini, harusnya kau sadar diri sebelum mengaku sebagai kekasih Y/n!!" ungkap Sunghoon sukses memecah emosi dalam diri Jungkook sampai lelaki itu nekat memukul wajah tampan Sunghoon. Sunghoon yang tak terima pun membalas pukulan Jungkook tepat di wajahnya yang membuat pertengkaran tak bisa lagi terhindarkan.
"Kau tak tahu apapun mengenai hidupku, sialan!! Aku tak memakai itu, aku dijebak dan asal kau tahu saja! Kita berdua terjebak bersama, tak hanya aku!! Jadi, jangan cari perkara denganku!!" kesal Jungkook masih membalas pukulan Sunghoon. Aku hanya bisa duduk sambil memperhatikan keduanya dalam diam.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
EN-PLAY
Fanfiction[🔞] Kamu membeli sebuah game offline yang dapat memenuhi segala keinginan dan fantasy para penggunanya. Terdapat tujuh karakter tampan yang siap untuk dimainkan dengan konsekuensi yang tinggi pula. Kamu terjebak dan salah satu cara agar kamu dapat...