[Request] Maling Hatimu

1.4K 44 43
                                    

Request!

Claude × Fem! Aamon

Genre: Romance

Rate: 15+

Cw!: Genderbend, Stealing

Happy Reading...

•••

Sebuah ruangan gelap dengan berbagai mesin canggih tampak berada disana. Laser-laser keamanan, bergerak kesegala arah mengharapkan ada sosok mahluk ataupun manusia yang dapat dijadikan tersangka.

Sebuah seringai terpatri pada bibir tipisnya, rambut coklat yang mencuat itu tampak disisir kebelakang sambil dirinya memasang sebuah seringai lebar.

Pandangan manik almond terarah pada ujung ruangan, dimana kamera cctv berada, kamera tersebut tampak bergerak kesamping karena dorongan sebuah entitas kecil yang berbayang.

Claude, sang pemuda mengacungkan jempolnya kearah sana, memberikan apresiasi bahwa pengalihan cctv ke titik buta tempat dari ruangan itu merupakan sebuah kerja bagus.

"Kau memang selalu bisa diandalkan Dexter!"

Bisiknya mahluk kecil itu tampak berjingkrak-jingkrak ditempatnya sembari mengeluarkan suara cicitan kecil.

"Dex! Dex!"

"Good job buddy! Now, all we have to do is..."

Pandangan Claude terarah pada sebuah berlian ditengah-tengah ruangan, jalannya menuju kearah sana dihalangi oleh laser yang telah dijelaskan tadi.

Teknologi yang mampu memotong beberapa bagian tubuh jika terkena sedikit saja dari cahaya tersebut, oh! Itu tentu saja hanyalah sebuah hipotesis yang dibangun oleh Claude tentang efek samping dari laser tersebut.

Kenyataannya bahwa sebenarnya, laser-laser pemotong tubuh itu hanya ada di film-film action diluaran sana. Oh atau mungkin juga memang ada teknologi canggih seperti itu diluaran sana? Hoho siapa yang tau.

Maklum, Claude kan belum pernah sekalipun gagal ketika menyusup seperti ini, kemampuannya menghindari sorotan sinar merah itu sudah seperti bukan manusia.

Sebuah seringai terukir, Claude meregangkan otot-otot tubuhnya kemudian mengambil ancang-ancang untuk melewati rintangan.

"Eksekusi rencana!"

Ujarnya kemudian yolo melewati rintangan.

Ada bagusnya juga ternyata Claude dulu pernah mengikuti pelatihan menari, sekarang tubuhnya bisa digerakan dengan lentur untuk melewati semua rintangan yang ada.

Mulai dari mencondongkan tubuhnya, menaikan sebelah kakinya keatas selayaknya penari balet, atau bahkan meluruskan kedua kakinya hingga menyentuh lantai.

"Huff!"

Lompatan terakhir berhasil dilalui, Claude telah sampai dihadapan tempat berlian itu, oh lihatlah bentuk batu berwarna bening, begitu berkilau selayaknya air yang bergeriak dilaut, berlian itu begitu indah, padahal masih berada didalam lindungan kaca yang berbentuk kubah.

Namun keindahannya seperti sudah mengundang bau uang kedalam hidung Claude, tanpa sadar sudut bibir pemuda itu mengeluarkan liur, kedua bola matanya seolah berubah menjadi simbol pecahan mata uang.

"Aku kaya!"

Ucapnya, tanpa berpikir panjang kedua tangan mulai menarik kaca pelindung berlian itu agar bisa melihat secara langsung.

Hey Pretty Boy! || Aamon - Centric [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang