Bab 1-Perihal Biu Semua Pasti Maju

882 86 1
                                    


Bible sibuk menghubungi pacar nya untuk memberitahukan kepadanya bahwa hari ini ia tak bisa mengantar kekasihnya itu pulang, dikarenakan aka nada rapat osis yang sudah dapat dipastikan akan memakan waktu yang lama. Namun, sedari tadi kekasihnya itu tidak dapat dihubungi, bahkan chat darinya hingga sekarang pun diabaikan dan telponnya pun tak kunjung diangkat olehnya.

"Kamu kemana sih Biu? Bikin aku khawatir aja," gerutunya yang masih setia memandangi ponsel dalam genggamannya selagi melihat kearah kelas kekasihnya itu.

"Bib masuk yuk, udah mau mulai rapat nih," ajak salah satu anggota osisnya.

Namun Bible tak bisa masuk begitu saja, karena dirinya tak akan tenang jika tidak dapat kabar dari kekasihnya itu. Tetapi tugasnya sebagai ketua osis pun tak dapat diabaikan juga, ia tak dapat meninggalkan rapat begitu saja hanya karena masalah pribadinya.

"Bas, Biu udah keluar kelas belum sih?" ucap Bible akhirnya menelpon salah satu temannya yang berada di kelas yang sama dengan Biu.

"Udah daritadi Bib, emang gak balik sama lo," balas Bas dari sebrang telpon Bible.

"Gua mendadak ada rapat sore ini, gua baru mau ngabarin Biu tapi anaknya gak bisa dihubungin," ucap Bible terdengar cemas.

"Yaudah-yaudah gua sama anak-anak bantu cari, lu balik rapat aja," ucap Bas akhirnya.

Bible akhirnya meng-iyakan ucapan Bas dan kembali masuk ke dalam ruangan osis untuk mulai rapat. Setidaknya ia tahu, teman-temannya akan membantu dirinya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pukul 19.00

Rapat telah selesai dan semua anggota dibubarkan. Bible beranjak akan pulang, namun ia sempat mengecek ponselnya dan terdapat banyak panggilan tak terjawab dari kekasihnya itu. Tak sadar senyumannya kini mengembang tak sabar untuk segera menelpon balik kekasihnya itu.

Sesampainya dirumah, Bible segera menuju kamar dan merebahkan dirinya diatas kasur empuk miliknya. Dilihatnya kembali ponsel yang semakin banyak meninggalkan panggilan tak terjawab dari kekasihnya itu, dengan segera Bible menelpon kembali kekasihnya itu.

"Halo," ucap Bible pertama.

"BIBEEENNNN, TEMEN-TEMEN KAMU YA BENER-BENER DEH," ucap seseorang disebrang telpon dengan suara tinggi, hingga Bible harus menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Kenapa Biu? Jelasin pelan-pelan coba," tanya Bible dengan suara selembut mungkin.

"Temen-temen kamu itu loh Bib, gak abis piker aku. Masa bisa-bisanya mereka hampirin aku di toko buku segerombolan gitu. Mana aku ditarik-tarik kayak anak kecil coba," cerita Biu kepada Bible tentang apa yang ia alami.

Sebenarnya yang terjadi adalah Bas,Apo,Job,dan Pong sudah berkeliling sekolah,kantin bahkan tempat yang sering dikunjungi Biu bersama Bible namun nihil, orang yang mereka cari tidak ada. Hingga akhirnya ada satu tempat yang ternyata tepat untuk mereka datangi, yaitu toko buku. Terlihat Biu sedang membolak-balikkan halaman pada buku yang ia pegang dengan santai, sedangakn mereka sudah kesana kesini seperti mencari anak hilang. Hingga akhirnya mereka menghampiri Biu dan berlanggak pinggang dihadapanya seperti orang tua yang siap memarahi anaknya.

Biu yang tidak tahu letak kesalahannya pun hanya acuh dan melewati mereka begitu saja. Mereka yang melihat hal tersebut pun langsung menarik kerah baju Biu dan dibawa keluar dari toko buku sembari di introgasi jejak perginya hari ini. Hal ini sontak membuat banyak mata memandangnya, dan Biu merasa sangat malu saat itu.

Namun, pada akhirnya Biu tetap kalah suara dan harus mengikuti teman-teman pacarnya itu untuk beranjak pulang, hingga akhirnya ia bisa berkeluh kesah dengan pacarnya ini.

"Hahaha, temen-temen aku berarti khawatir sama kayak aku khawatir sama kamu saying," ucap Bible setelah mendengar cerita dari kekasihnya itu.

"Kok kamu ketawa sih, harusnya kamu tegor mereka dong karena udah bikin aku malu," balas Biu yang masih saja memikirkan hal yang terjadi padanya tadi.

"Iya iya, besok aku tegor ya. Jangan marah-marah terus dong nanti imut nya luntur lagi," ucap Bible menenangkan kekasihnya saat ini. Dan dibalas deheman oleh Biu, tanda ia masih ngambek perihal tadi.

Bible yang mengetahui hal tersebut tidak dapat menyembunyikan kegemesannya kepada Biu. Ia membayangkan bibir Biu yang kini pasti sudah maju 5cm dengan omelan-omelan kecilnya, hal itu membuatnya tak bisa jika tak bertemu dengan kekasihnya itu.

"Biu masih ngambek ya? Yaudah, sebagai permintaan maaf Biben mala mini kita jalan-jalan yuk. Biu siap siap gih Biben otw jemput Biu nih, nanti kita beli ice cream. Oke?" tawar Bible kepada kekasihnya, yang dengan semangat meng-iyakan ajakannya tersebut/

Jadi, malam ini mereka menghabiskan malam dengan berkeliling dan memakan ice cream kesukaan Biu hingga mood Biu kembali baik. Bible memang akan melakukan apa saja demi membahagiakan kekasihnya itu.


KISAH KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang