9. Pesta ulang tahun

18 3 0
                                    

Berjalan angkuh seraya mengayun-ayunkan kipas adalah kebiasaan Laura dari dulu. Ia tak sabar mengingat nanti malam adalah hari ulang tahunnya yang ke tujuh belas tahun. Namun, jika di masa depan, Laura gadis dewasa berumur duapuluhempat tahun. Laura berjalan anggun ke arah Angkasa yang tengah nongkrong bersama and gank di kantin. Tentu ciri dan khas Angkasa terlalu mencolok walaupun Angkasa sendiri berada di tengah keramaian.

Tiba-tiba Laura langsung duduk di pangkuan Angkasa, tentu hal itu bukan hal yang terlalu biasa, mereka terlalu biasa menghadapi tingkah laku Laura yang sama sekali belum berubah, walau Angkasa sudah mempunyai pacar.

"Lepas!"

"Sayang...," goda Laura seraya memeluk leher Angkasa.

"Pergi!!"

Atensi suara Angkasa meninggi, tetapi Laura tak bergeming dia hanya memainkan jakun Angkasa yang semakin mengeras karena menahan amarah. "Sa, jangan lupa nanti malem, masa kamu lupa sama hari istimewa aku," bisik Laura.

BRAK

"LEPAS! GUE BILANG!" teriak Angkasa menggema.

Laura menepuk roknya yang kotor akibat terhempas dari pangkuan Angkasa. Mata Laura langsung melirik Rara yang diam-diam tersenyum sinis pada Laura. Laura berjalan mendekati Rara. Namun, para anak buah Angkasa bahkan tidak membiarkannya untuk menyentuh queen of Angkasa. Laura tertawa merendahkan pada Rara yang kembali berwajah polos dengan tatapan mata yang benar-benar memuakkan.

"Perebut selamanya akan menjadi perebut. Bahkan nyokap lo udah rebut bokap gue!"

BYUR

"KAMU BOLEH HINA AKU, TAPI JANGAN MAMA AKU, LAURA!"

Semua orang tercengang mendengar teriakan Rara yang baru pertama kali terdengar, bahkan dengan notasi yang tinggi. Laura bertepuk tangan lalu menyeka wajahnya yang lengket gara-gara jus jeruk.

"Emang bener,'kan? Nyokap lo emang perebut, udah tau punya suami, masih di embat, eh ternyata diwarisin ke anaknya, ibu sama anak sama aja, sama-sama perebut," cela Laura.

Amarah Angkasa semakin membludak, ia menarik tangan Laura menjauh tak ingin semakin memanas keadaan, lalu menghempaskan Laura ke gudang.

"Sikap lo kenapa sih, Ra?! Apa perlu gue teriakin lo setiap lo, JANGAN GANGGU KEHIDUPAN! Jangan ganggu Rara, hentiin semua omong kosong lo, Laura!!"

Dari luar, para penjaga sekolah menggedor-gedor pintu takut tiba-tiba Angkasa menyerang Laura. Laura tertawa keras disertai dengan tangisan yang menyayat hati. Lelah tentunya, selalu menjadi antagonis di dalam suatu cerita bahkan cerita itu ada Angkasa dan Rara, Laura lelah bersandiwara.

Perlahan kesadaran Laura hilang, ia tergeletak tak berdaya dengan luka hati yang semakin melebar luas menggunung bahkan mungkin seluas langit.

"Kenapa menikah muda itu diperbolehkan, namun, mati secara bunuh diri tidak diperbolehkan!"

.-.

"Ngapain sih lo terus-terusan perjuangin cowok bangsat kayak si Angkasa?! Masih banyak cowok yang mau sama lo, Laura!!! Lo harus sadarrr... dia gak butuh lo, Laura Anastasia!" seru Ryan bertubi-tubi dengan telunjuk yang terus menunjuk pada Laura. Laura menyumpal telinganya sendiri dengan headset terlalu jengah mendengar omelan Ryan yang tak bermutu.

"Ya sampe dia sadar, gue yang pantes buat dia."

Ryan mengacak rambutnya frustasi dengan ambisnya Laura mendapatkan hati si Angkasa, bahkan harga dirinya pun aahh sudahlah...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEET YOU AGAIN? (FANTASI-ROMANCE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang