06. Mereka Datang

16.3K 1.4K 42
                                    

Hai Luv aku update lagi!

Vote dan komentnya jangan lupa ya Luv, untuk hargai penulis💞

• • • • •

06. Mereka datang

• • • • •

"Gimana hari ini sekolahnya sayang?"

Ryan memberikan senyuman tipis kepada Resti sang bunda yang bertanya kepadanya bagaimana sekolahnya hari ini. Kemudian Ryan menjawab. "Biasa aja Bun,"  Jawab Ryan.

Resti mengelus punggung anak terakhirnya itu. "Sekolah yang rajin, biar bener sayang, buktiin sama ayah kalau kamu itu anak baik ya? Tapi, selama sekolah gak pernah bolos kan?" Tanya Resti menatap lembut Ryan.

Ryan menggeleng. "Gak pernah bun, kan Ryan juga baru pertama kali masuk ya kali langsung bolos gitu aja,"

"Berarti kalau kamu sudah lama sekolah disana kamu bakalan bolos terus gitu?" Resti menatap Ryan dengan tatapan curiga.

Ryan tertawa pelan. "Enggak gitu bunda. Tapi, sekali-kali mah boleh lah ya bunda Ryan bolos," Balas Ryan yang langsung mendapatkan pukulan pelan dari Resti.

Keduanya sama-sama tertawa, mentertawakan lelucon Ryan barusan. "Dasar kamu! Mending sekarang kamu cuci muka, ganti baju habis itu kamu makan ya." Ujar Resti.

Ryan berdiri menghadap Resti lalu melipat tangan kanannya dan jari-jarinya sedikit menempel pada kening lalu melipat ibu jarinya, lebih tepatnya posisi Ryan hormat menghadap ke arah sang bunda, Resti. "Siap bunda! Ryan ke kamar dulu ya bunda," Balas Ryan dengan senyuman manis lalu berjalan ke atas memasuki kamarnya.

Sesampainya di kamar. Ryan langsung membuka seragamnya menyisakan kaos yang melekat pada tubuhnya. Kemudian Ryan mengambil handuk berukuran kecil yang biasa dipakainya untuk mengelap wajahnya yang basah setelah mencuci wajah.

Setelah menghabiskan waktu selama tiga puluh menit untuk mencuci wajah, berganti baju dan rebahan sejenak. Ryan pun kembali turun kebawah saat mendengar suara sang ayah yang sepertinya sedang marah-marah.

Ryan memutar bola matanya. Malas, sangat malas melihat keberadaan Aditya sang ayah yang baru saja pulang sekolah dan sudah pastinya kerjaan Aditya dirumah hanyalah marah-marah tidak jelas yang membuat Ryan menjadi malas dan bosan.

"PAKE MATA KALAU MAU NARO KOPI! SAYA CAPEK PULANG KERJA PENGEN ISTIRAHAT SAMBIL MENIKMATI KOPI MALAH KAYAK GINI JADINYA!" Bentak Aditya kepada Resti.

Melihat itu. Ryan langsung menghampiri Aditya dan Resti. Ryan memegangi kedua bahu Resti. "Bun? Gak apa-apa?" Tanya Ryan menatap khawatir Resti yang memasang wajah memelas itu saat disentak oleh suaminya.

"Gak usah ikut campur," Ucap Aditya sembari menatap tajam Ryan.

"Bunda, emangnya kenapa? Kenapa ayah marah-marah gitu sama bunda?" Tanya Ryan dengan ucapan yang sangat pelan.

"Gak apa-apa Ryan," Jawab Resti dengan senyuman walaupun dari raut wajah Resti sudah menjelaskan waktu dirinya tidak baik-baik saja.

Ryan mengerti sekarang. Saat matanya menunduk, menatapi gelas yang pecah dan kopi yang tumpah dilantai membuatnya mengerti sekarang mengapa Aditya seperti ini.

RASYA [SUDAH TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang