27. Ryan Dengan Kebohongannya

15.1K 1.3K 142
                                    

haii luvvie

aku update nih!

kau double up, kalian jangan lupa ya!

usahakan vote sebelum membaca, vote itu gratis ga akan buat kamu rugi kok😁

‼️ don't be a silent readers ‼️

• • • • •

27. Ryan dengan kebohongannya

• • • • •

Setelah istirahat selama dua puluh lima menit, bel sekolah kembali berbunyi, menandakan bahwa semua murid harus memasuki kelas mereka dan kembali memulai jam pelajaran. Dikelas 12 IPS 2, suasana terlihat agak berbeda. Kelas itu kosong, hanya ada Ryan dan teman-temannya yang duduk di bangku paling belakang dan berkumpul.

"Katanya, kita jamkos. Guru Olahraga gak masuk," Ucap Kenzi dengan nada santai.

"Asik, gak belajar. Emang ada apa gurunya?" Tanya Haikal penasaran, matanya menyipit menunggu penjelasan lebih lanjut.

"Katanya sih gak enak badan, kata si ketua kelas," Jawab Kenzi dan tanpa disangka, kalimat itu langsung membuat semuanya bersorak kegirangan.

"Ganti baju enggak nih? Yang lain pada ganti baju," Tanya Arga sambil melirik ke luar kelas.

Ryan menggeleng pelan. "Buka seragam aja, celananya tetap ini," Jawab Ryan sambil menunjuk ke celana abu-abu yang dikenakannya.

"Benar, gua juga udah gerah nih," Kata Jean sambil segera membuka seragamnya di dalam kelas dan hanya menyisakan baju kaos hitam polos yang dikenakannya.

Melihat Jean yang membuka seragam, tentu saja teman-temannya ikut mengikuti. Mereka semua sudah merasa gerah harus mengenakan baju dua lapis di tengah cuaca yang panas.

"Parkiran motor, ayo," Ajak Galen, setelah membuka seragamnya.

"Ngapain?" Ryan bertanya, mengerutkan keningnya.

"Mulut gua asem nih," jawab Galen dengan ekspresi serius yang memberi kode pada teman-temannya.

Mereka yang paham dengan kode Galen langsung tersenyum dan menganggukkan kepala. "Sama, ayo ke parkiran," Sahut Haikal setuju.

Kemudian, ketujuh laki-laki itu berjalan keluar kelas, meninggalkan ruang kelas mereka dan memutuskan untuk berkumpul di parkiran motor sekolah yang tampak sepi. Tak ada banyak orang di sana, hanya beberapa motor yang terparkir rapi.

Galen berjalan menghampiri motor Jean yang terparkir rapi di antara motor-motor lain. Dengan cekatan, ia membuka jok motor Jean dan mengambil dua bungkus rokok yang sudah dibeli Jean semalam. Setelah itu, Galen menutup kembali jok motor dan berjalan kembali mendekati teman-temannya yang sudah berkumpul.

"Wih, beli kapan lo?" Tanya Arga, menatap rokok yang cukup mahal itu dengan kagum.

Galen melirik ke arah Jean. "Punya Jean," Jawabnya santai.

"Wadaw, Jean! Banyak duitnya nih," Goda Cio dengan tawa nakal.

Jean tertawa pelan. "Yaelah, rokok segitu mah kecil, semalam habis dapet transfer dari orang tua gua," Sahut Jean dengan nada biasa saja.

Arga menoyor kepala Jean. "So banyak duit lo!" Canda Arga. Jean hanya tersenyum, tak terlalu peduli dengan candaannya.

Akhirnya, mereka semua mengambil rokok dari bungkus itu, menyalakan korek api, dan membakar sedikit sudut batang rokok. Mereka pun menghisapnya satu per satu, kemudian menghembuskan asapnya ke atas.

RASYA [SUDAH TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang