hai luv sayankk
ak update nih, ga vote ga pren🐱
• • • • •
08. Thunder
• • • • •
"MasyaAllah, cakep bener nih markas," Puji Cio sembari bertepuk tangan menatapi sebuah tempat yang sekarang menjadi markas mereka.
Sekarang Ryan dan keenam teman-temannya berdiri menatapi markas baru mereka dengan mata yang berbinar dan terharu. Bagaimana tidak terharu? Markas mereka yang sekarang jauh berbeda dari pada markas mereka di Bandung. Markas mereka sekarang terlihat lebih elite. Dengan ruangan yang luas, di sana juga terdapat sofa, televisi, kipas angin, kulkas dan beberapa tempelan yang berwarna gelap dan yang paling membuat mereka senang sekarang adalah Ryan menyediakan tiga gitar dimarkasnya untuk dimainkan ketika mereka merasa bosan.
"Ryan, lo benar-benar, ya! Duit lo banyak banget," Ucap Kenzi sembari menggeleng-gelengkan kepalanya sedikit merasa terkejut dengan isi markas mereka.
"Ayah lo gak ngomel Ryan?" Tanya Arga kepada Ryan yang sudah duduk disofa terlebih dahulu.
Ryan menggeleng, dan dengan santainya Ryan menjawab. "Enggak, duit gua banyak. Santai," Jawab Ryan membuat Arga berdecih.
"Cih, sombong."
"AYA GITAR, BETAH AING MAH DA, SUMPAH DI DIEU!" ( Ada gitar, betah udah saya mah, disini sumpah! ) ucap Cio dengan bersemangat sembari mengambil satu gitar lalu duduk dan memainkan gitar berwarna hitam itu.
Galen terkekeh mendengar ucapan Cio yang sepertinya sangat bahagia. Kemudian, Galen ikut duduk di samping Cio. Sedangkan Haikal dan Kenzi, keduanya malah berjalan ke arah kulkas untuk mengecek apakah didalam kulkas tersebut ada makanan dan minuman.
Dan saat Haikal membuka kulkas tersebut, Haikal dan Kenzi dibuat melotot dengan isi kulkas tersebut. Di sana sudah tersedia banyak makanan dan minuman yang sudah Ryan belikan untuk teman-temannya itu. "ANJIR, RYAN, BANYAK BANGET INI CEMILAN, GUA MALAM INI MAU NGINEP DI MARKAS! TITIK!" Teriak Haikal heboh.
Kenzi memukul bahu Haikal. "Norak banget lo! Santai aja kali, gak usah heboh begitu." Tegur Kenzi.
Haikal tertawa pelan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu menyahut. "Masalahnya, di rumah gua gak ada cemilan begini, gimana gua gak heboh," Sahut Haikal.
Mendengar teriakan heboh Haikal. Tentu saja membuat semuanya penasaran, kecuali Ryan yang sudah mengetahui apa isi di kulkas tersebut.
"Coba gua mau liat." Ucap Jean sembari mendorong tubuh Haikal dan Kenzi untuk minggir dari sana.
Jean juga ikutan terkejut dan memasang senyuman manis menatapi banyaknya cemilan dikulkas sekarang. Sepertinya mereka akan sering menghabiskan waktu di markas.
"Emang ya, ketua kita gak main-main," Salut Jean.
"Seneng nih gua, gak sia-sia dari Bandung ke Jakarta dapet yang begini," Balas Cio sembari mengambil satu minuman dari kulkas lalu berjalan lagi duduk disamping Ryan dan memainkan gitarnya sedangkan yang lain sibuk mengambil dan memilih makanan dan minuman untuk mereka.
-RS-
Pulang sekolah hari ini, Sasya dan teman-temannya memutuskan untuk kerja kelompok tugas mereka dirumah Loly. Sekarang mereka berada dikamar milik Loly, kamar yang dipenuhi dengan warna pink muda, warna kesukaan Loly.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASYA [SUDAH TAMAT]
Teen Fiction𝐒𝐄𝐐𝐔𝐄𝐋 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐃𝐎𝐒𝐄𝐍𝐊𝐔 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍𝐊𝐔 [ BUDAYAKAN FOLLOW DULU AKUN SEBELUM MEMBACA! ] ⚠️ Welcome to Toxic Relationship ⚠️ Tentang perjuangan dan penyesalan. Ryan Mahardika Putra. Laki-laki dengan kepribadian yang tidak bisa ditebak...