29. Out Class [2]

11.9K 1.1K 139
                                    

haii luvvie❤️
aku update lagi!

panggil aku kak win, not author!!
aku panggil kalian pake panggilan
kesayanganku, luvvie ❤️

Btw sebelum baca budayakan vote ya!
Hargai penulis!

Baca doang, vote engga, siapa tuh?🤭

‼️ don't be a silent readers ‼️

• • • • •

29. Out class [2]

• • • • •



Di Kota Tua, tempat yang telah menjadi destinasi favorit bagi banyak orang, terutama bagi siswa dan siswi kelas 12 dari SMA Darksinaga yang sedang melakukan kegiatan out class, suasana tampak penuh semangat. Semua tampak sangat senang bisa mengunjungi tempat yang kaya akan sejarah ini. Apalagi mereka datang pada hari biasa, yang membuat kota tua—atau yang sering disingkat Kotu—terlihat lebih sepi dan tenang dibandingkan dengan biasanya. Di hari biasa seperti ini, pengunjung jarang terlihat karena mayoritas orang beraktivitas seperti biasa, bekerja atau sekolah, sehingga kota tua menjadi lebih nyaman untuk dinikmati tanpa keramaian yang biasa terjadi saat akhir pekan.

Sepertinya, pengunjung hari ini hanya terdiri dari rombongan siswa dan siswi SMA Darksinaga saja.

"Bagus ya," Gumam Cio dengan wajah yang takjub melihat keindahan kota tua yang memukau.

"Iya, gua baru pertama kali ke sini," Kata Kenzi seraya melirik ke sekeliling kota tua yang penuh dengan bangunan bersejarah, jalanan yang dipenuhi dengan nuansa klasik, serta berbagai tempat menarik yang mengundang rasa kagum.

"Sayangnya panas," Keluh Jean, sambil mengelap keringat yang menetes di dahinya. Kota tua memang terkenal sebagai tempat yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan, apalagi pada hari libur. Namun, sayangnya, tempat ini tidak memiliki banyak tempat berteduh, yang membuat suasana menjadi sangat terik, terutama jika cuaca sedang panas seperti pagi ini. Itu menjadi salah satu kekurangan kota tua yang tidak bisa disangkal.

Sebagian besar murid dari SMA Darksinaga juga tampak membawa topi sebagai perlindungan dari panasnya sinar matahari yang menyengat di kota tua ini.

"Iya benar, Jean, mendingan di Bandung aja, lebih adem," Sahut Cio sambil melirik ke sekeliling dengan wajah sedikit mengeluh.

Haikal yang mendengar komentar itu langsung menggeplak kepala Cio dengan pelan. "Enak aja lo ngomong! Gini-gini, kota kebanggaan nih, Jakarta!" Omel Haikal dengan nada kesal, tidak terima dengan komentar Cio.

"Gua kan cuma mengungkapkan pendapat gua sebagai pengunjung baru, gak usah sewot lo," Balas Cio dengan nada santai yang membuat teman-temannya terkekeh, sembari menggeleng-gelengkan kepala melihat kejenakaan Cio.

Tiba-tiba, suara keras seorang guru perempuan terdengar dari kejauhan, memanggil seluruh siswa untuk berkumpul.

"ANAK-ANAK, SEMUANYA BISA BERKUMPUL DULU YUK DI SINI!" Teriak sang guru dengan menggunakan toa yang dia pegang.

Mendengar perintah itu, semua murid segera bergegas menuju tempat yang ditunjukkan oleh guru mereka dan mulai berbaris dengan rapi.

"Ibu hanya ingin memperingatkan kalian semua, di sini bukan hanya waktu untuk kalian bermain-main saja. Bapak-ibu guru sudah menyiapkan lembaran kertas yang harus kalian isi, jadi kalian juga harus belajar, bukan cuma bersenang-senang!" Jelas guru mereka dengan serius.

RASYA [SUDAH TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang