halo luvvie, aku update lagi 🥺❤️
sebelum membaca budayakan vote dahulu,
untuk hargai penulis, vote gratis kok 😌🤪DIPART INI SIAPKAN KATA-KATA MUTIARA KALIAN
SESUAI REQUEST KALIAN KEMARIN🙆🙆aku bingung mau pake judul apa, kayaknya pake judul lagu mahalini aja udah pas deh, soalnya mewakili part ini😔😔🙏
dan seterusnya semisalnya aku bingung untuk judul episodenya. aku bakalan pake judul lagu disetiap part-nya, agar mewakili 🤕
‼️don't be a silent readers ‼️
• • • • •
44. Sial
• • • • •
Hari-hari berlalu, hubungan Ryan dan Dhea kini mencapai puncak kebucinan. Mereka semakin lengket, bahkan, Dhea tak ragu menghasut Sasya agar membuka hatinya untuk Kenzi, berharap jika Sasya dan Kenzi bersama, peluang Dhea dan Ryan untuk lebih dekat akan semakin besar. Namun, di balik itu semua, hubungan Ryan dan Sasya justru semakin merenggang. Ryan kadang bersikap manis dan penuh perhatian kepada Sasya, tapi di lain waktu dia bisa kasar dan jahat, membuat perasaan Sasya kacau dan merasa dipermainkan.
Sementara itu, di pagi yang cerah, Reza asyik bermain handphone di kamarnya sambil mengirim spam chat kepada Adinda, istrinya, yang belakangan ini sering marah-marah tanpa alasan jelas. Perubahan sikap Adinda membuat Reza bingung dan frustrasi.
"Woi!" Tiba-tiba Ryan mendobrak pintu kamar Reza, membuat Reza terkejut.
"Apa sih," Balas Reza kesal sambil mematikan handphonenya dan meletakkannya di meja samping tempat tidur. Dia mengacak-acak rambutnya dengan frustrasi, membuat Ryan memandangnya dengan penuh rasa ingin tahu.
"Kenapa lo?" Tanya Ryan penasaran.
Reza merasa kesal karena Adinda sudah pergi ke kampus lebih dulu, meninggalkannya sendirian. "Adinda kenapa ya?" Gumam Reza sambil berpikir keras.
"JANGAN-JANGAN DIA PUNYA SELINGKUHAN?!" Reza mendadak berseru keras, pikirannya yang overthinking membawanya pada dugaan itu. Dia terlalu sayang pada Adinda sehingga pikirannya berlari ke arah yang negatif.
"Apa sih bang? Berisik banget lo," Gumam Ryan sambil mengusap-usap telinganya. "Ngajar enggak lo?"
Reza tidak menjawab, hanya menatap kosong dengan wajah frustrasi. Melihat Reza tak mau menjawab, Ryan akhirnya memutuskan untuk meminjam gitar milik Reza. "Pinjam ya bang," Ucap Ryan.
"Tunggu, Ryan! Gua mau curhat deh," Reza menahan kepergian Ryan dan menyuruhnya duduk di sofa di kamar itu. Ryan pun akhirnya duduk dengan gitar yang dipangkunya.
"Kenapa?" Tanya Ryan, semakin penasaran.
"Semalam, gua habis zoom class, terus gua deketin Adinda, tapi, dia malah mendorong gua dan langsung lari ke toilet, dan muntah. Dia juga gak mau gua deket-deket sama dia, katanya mual. Emang gua bau sampah ya?" Reza mendekatkan ketiaknya pada Ryan.
"Enggak sih bang, lo wangi banget," Sahut Ryan. "Oh! Jangan-jangan, kak Adinda hamil?!" Tebak Ryan, membuat Reza langsung merespon dengan wajah cerah.
Reza tersenyum manis. "Lah iya ya, gua kenapa gak kepikiran ya?" Namun beberapa saat kemudian, wajahnya berubah datar. "Tapi, gak mungkin deh, gua sama dia baru nikah beberapa minggu. Gak mungkin, Ryan," Lanjut Reza sambil menghela napas.

KAMU SEDANG MEMBACA
RASYA [Pre-order]
Genç Kurgu𝐒𝐄𝐐𝐔𝐄𝐋 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐃𝐎𝐒𝐄𝐍𝐊𝐔 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍𝐊𝐔 [ BUDAYAKAN FOLLOW DULU AKUN SEBELUM MEMBACA! ] ⚠️ Welcome to Toxic Relationship ⚠️ Tentang perjuangan dan penyesalan. Ryan Mahardika Putra. Laki-laki dengan kepribadian yang tidak bisa ditebak...