Jaehyun memasuki pintu utama rumah yang terbuka lebar, "loh udah pada pulang?"
"Abang, Kakak" panggil Jaehyun dari bawah dia menuju dapur lalu melihat kekacauan di meja makan
"Ini kenapa kursi jumpalitan gini" Jaehyun membenarkan kursi seperti semula.
Jaehyun habis belanja kebutuhan rumah kebetulan dia nga ada jadwal jadi sekali kali dia yang belanja bulanan.
Menatanya ke kulkas, dan panggilan dari salah satu putranya menghentikan kegiatannya "Dad"
"Adek, mau makan apa? Biar Daddy masakin" Jaehyun melanjutkan kegiatannya, sementara sungchan duduk di meja makan nga ada niatan mau bantu daddynya
"Apa aja deh dad, Mommy sama Dedek di rumah tuh"
"Loh? Bukannya dedek lagi main?" Jaehyun beranjak dari depan kulkas, sesi menata barang yang dia beli sudah selesai lalu duduk di depan sungchan
"Kakak habis liat ninu ninu" sungchan menggerakkan dua jarinya
"Hah? Oh" Jaehyun sedikit bingung tapi setelah nya paham
"Kakak dimana sekarang?"
"Di kamar adek, lagi di puk puk sama mommy" Jaehyun mengangguk lalu berfikir sejenak
"Kakak liat gituan dari SMP ya?" Sungchan mengangguk "Iya dad, pingsan juga"
"Kasian ya dek, habis pindah rumah malah begini." Sungchan tak menggubris, dia menatap meja kosong "Adek? Ada apa? Mau cerita sama Daddy?"
"Mmm.. nga dad, adek nga papa." Jaehyun hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan sungchan. Dia membuka pintu kamar Sungchan
Dia melihat suami kecilnya memeluk Jeno yang sudah tertidur tapi terlihat sedikit bergetar, dia duduk diujung ranjang lalu mengusap bahu Taeyong
"Eh mas? dari mana" Taeyong menoleh tanpa melepaskan pelukannya "habis belanja, mumpung nga ada jadwal kasian kalo kamu yang belanja nanti capek"
Jaehyun mengusap kening Taeyong sayang "sore ada jadwal kan?" Taeyong mengangguk lemas "iya mas, tapi pengen aku tunda deh kasian kakak"
"Jeno biar sama aku, jangan di tunda ya? Nga usah mikir aneh aneh. Nga usah mikir kalo kamu lebih prioritasin pekerjaan kan ada aku. Sebelum nikah juga udah sepakat kan? Kita berdua kerja juga buat kita semua oke? Percaya kan sama aku?" Ucap jaehyun panjang sampil mengusap perut taeyong yang sedikit buncit (?), Taeyong udah terlanjur tanda tangan kontrak soalnya.
"Kamu udah kurangin waktu nya kan? Jangan sampe lebih dari 3 jam loh ya, sekarang pemotretan apa?"
"Udah kok mas, tenang aja. Brand baru kayaknya" Jaehyun mengangguk "oh ya tadi gimana?"
"Ya kamu tau sendiri lah mas, Yuta meledak dia nampar orangnya."
"Nga kaget sih, terus terus" Jaehyun terlihat antusias mendengar cerita dari suami manisnya ini
"Kamu tau nga yang bikin aku kaget tadi? Dia anaknya Marsell"
"Marsell? Mantan brengsek mu itu?" Jaehyun menaikkan salah satu alisnya "huss ngomongnya, iya yang itu" Taeyong menepuk bibir jaehyun pelan
"Kasian loh dia mas, muka nya tadi udah frustasi banget kayaknya. Terus-" Taeyong memilih tidak melanjutkan ucapannya
"Terus apa?"
"Kamu jangan marah ya? Aku tadi sempet meluk Marsell pas udah selesai. Dia cerita banyak banget" Taeyong menceritakan semua yang terucap dari Marsell tadi pagi. Tak di sangka jaehyun malah mengecup pipi Taeyong
"Kamu hebat udah berdamai sama masalalu"
"Ya ngapain musuhan? Udah tua malu sama bayi"
"Kamu bayi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Semangka
Teen FictionKeseharian Keluarga Besar Daddy Jae "Perasaan udah gue acc deh"-ddy jae . "Ni rumah sepi banget"-nyonya besar . "inget umur, malu sama jomblo"-abang . "Bongsor! PC gue mana woy!"-kakak . "Diem Lo bocil"-adek . "Mommyyyyyy jepitan Gyu manaaaa"-dedek ...