Hari demi hari, tak terasa 5 bulan berlalu. Semuanya tampak berjalan normal. Tapi ada saja hal yang mewarnai hari hari itu.
Seperti Taeyong yang sempat masuk IGD karena dehidrasi. Abang Mark, Kakak Jeno, Adek Sungchan yang protektif pada Taeyong. Jeno yang sesekali di lihatin hal hal yang bikin dia demam.
Beomgyu gantiin job Taeyong, Jaehyun sempat ambil cuti pas suaminya ngedrop, Sungchan dan Shotaro yang makin nempel sejak kejadian Sungchan tiba tiba datang ke rumah Shotaro, dan masih banyak lagi.
Lima bulan lamanya membuat tiga keluarga itu semakin erat seperti saat mereka masih berstatus sahabat. Adelard, Amory, Aneza, Zedric (Johnny fams), Zameera (Chitta). Putra putra mereka pun menjadi lebih akrab, tidak dengan Jeno dan Jaemin.
Mereka terlihat dekat biasa layaknya teman sebaya, beda dengan Adek dan Abang nya yang terlihat seperti budak cinta walau belum ada hubungan.
Trauma Jaemin berangsur angsur ia lupakan, Jeno tak absen jika Jaemin membutuhkannya bahkan hanya sekedar menemani dia berjalan ke supermarket namun kedekatannya tak seintens waktu itu.
Di sini, di kediaman keluarga Adelard ada Beomgyu sedang membereskan koleksi jepit jepit nya yang sudah beberapa bulan ini tak terurus karena kesibukannya.
"Ini Gyu jualin aja apa ya?" Gumamnya sembari memisah jepit sesuai ketegori menurutnya "Eh jangan deh, kenangannya banyak."
"Jepit Gyu banyak juga ya ternyata."
"Mending di jual apa engga ya?" Celoteh nya, Beomgyu sangat fokus sampai Taeyong datang pun dia tak menyadarinya.
"Dedek."
"Eh Mommy, ada apa Mom?"
"Lagi ngapain dek?" Taeyong duduk di samping Beomgyu di bawah dengan meluruskan kakinya. "Banyak juga ya dek hairclip mu."
"Iya Mom, pengen Gyu jual aja deh yang non brand ini."
"Loh di bagiin aja dong, kayaknya kalo di jual cuma laku online. Emang kamu bisa packing?"
"Ih Mommy remehin Gyu? Gyu bisa tauuu."
"Haha iya deh, yang belum pernah kamu pake kamu kasihin ke pantinya Ila aja dek, banyak anak perempuan kan disana pasti mereka suka."
"Boleh Mom?"
"Boleh dong, pilihin gih sini Mommy bantuin."
"Mommy bosen tau di rumah terus, Kakak Abang kamu overprotektif banget dek." Tangannya telaten memilah jepit milik putra bungsunya.
Berbincang ringan, sampai samar samar panggilan dari Abang menyapa gendang telinga mereka "Mom, Mommy."
"Disini Abang, kamar dedek." Sahut Taeyong sedikit meninggikan suaranya.
Terdengar suara knop pintu di putar, menampakkan putra sulung dari Adelard dengan rambut yang mulai memanjang sampai bawah daun telinganya.
Ikut bergabung duduk di sana, "Wih banyak banget dek." Tangannya satu persatu memilah milah jepit milik dedeknya "Ada apa bang? Nyariin mommy."
"Oh engga, kirain mommy pergi ke mana. Di kamar nga ada orang soalnya." Taeyong menghela nafas, mengusap tengkuk Mark lembut.
"Mommy nga papa loh Abang, nga perlu di jagain ketat kaya gini."
"Hilih nga perlu, yang sampe masuk IGD juga siapa."
"Hehe, maaf mommy nga begitu suka air putih minum pas haus aja."
Netra Beomgyu melirik, "Mom dedek mau ke balkon dulu ya."
"Loh mau ngapain? Nga di lanjutin beresinnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Semangka
Teen FictionKeseharian Keluarga Besar Daddy Jae "Perasaan udah gue acc deh"-ddy jae . "Ni rumah sepi banget"-nyonya besar . "inget umur, malu sama jomblo"-abang . "Bongsor! PC gue mana woy!"-kakak . "Diem Lo bocil"-adek . "Mommyyyyyy jepitan Gyu manaaaa"-dedek ...